"Vante,beri bapak alasan lain lagi. Bapak tidak mau dengar alasan yang sama setiap harinya. Kenapa terlambat lagi"
Pemuda berkacamata Bulat didepan pria itu itu hanya bisa menunduk takut.
Mau mengatakan alasan,tetapi yang akan keluar alasan yang sama lagi. Lalu,Guru tua ini keras kepala tidak mau mendengar alasan yang sama. Vante tidak mungkin berbohong,itu dilarang sama Almarhumah Neneknya.
"Maaf,Pak"
"Saya tidak butuh maaf. Toh,hati saya tidak akan tergerak untuk tidak menghukum kamu. Lagian,Kamu ini anak baik-baik,pintar tetapi kenapa sebulan ini malah berubah. Apa penampilan kamu ini hanya gimmick saja?"
Helo,Vante juga tidak akan berpenampilan seculun ini. Bahkan cita-cita Vante adalah berubah menjadi pemuda yang tampan.
"Yasudah,sekarang Bapak mau kamu bersihkan gudang"
Apalah Daya,Vante itu kelewat baik. Anak Culun yang sering Menjadi bahan bullyan disekolah. Bukannya tidak bisa melawan,hanya Vante tau diri.
Bahkan Vante akan heran,mengapa dirinya menjadi Objek pembullyan.
Jika Vante bertanya"Mengapa kalian suka bully gue?gue gak pernah buat masalah sama kalian kan?"
Dan yang membuat bingung,mereka akan menjawab"Karena lo Culun,dan pantas untuk Dibully"
Vante kadang heran,sangat terheran-heran. Toh,penampilannya ini tidak membuat mereka merasa kesakitan kan?tetapi mengapa sangat suka mengusik kehidupan dan penampilan nya?
Jujur,Vante tidak suka berpenampilan seperti ini. Dia juga ingin berubah menjadi Pemuda yang tampan dan berpenampilan menarik. Hanya saja,kondisi ekonominya tidak mendukung. Jangankan membeli baju baru,makan saja Vante harus bekerja paruh waktu dahulu.
Untuk masuk di sekolahan ini,Vante mendaptkan beasiswa. Vante sering mengikuti Banyak perlombaan dan selalu mendapat Juara. Dia mendapatkan banyak uang,hanya saja pihak sekolah menyimpannya entah buat apa dan tidak memberi Vante sepeserpun.
Vante berdiri didepan gudang,membawa serta beberapa peralatan bersih-bersih. Memang Gila Guru tua tadi,gudang sangatlah kotor dan hanya membiarkan Vante bekerja sendiri. Setidaknya beri hukuman yang lebih ringan. Vante sering membawa tinggi nama sekolahan ini. Memang tidak tahu berterimakasih.
"Woah,Hei Vante. Tumben ada tikus yang nyari predatornya?"
Vante mendadak terdiam ditempat. Huh,mimpi buruk apa semalam sehingga dia harus dihadapkan dengan Nelson,Ketua berandalan di sekolah. Orang yang sangat suka menjadikan Vante Objek Bullyannya.
"Pftt,Hei lihat. Kakinya gemetaran,kayak ketakutan gitu"
"Pasti,karena yang ada dihadapan dia sekarang itu Gue,hha"
"Ngapain Kesini?mau minta di bikin babak belur?"
Vante diam tidak menjawab. Hanya,memori dimana Teriakan kesakitan akan ulah pemuda nakal didepannya itu kepada Dia kembali terbayang. Vante akan selalu berakhir babak belur.
"Yeh,kalo ditanya tuh Jawab,jangan begong aja. Mau cosplay jadi batu?atau takut loh"
"Nah"pemuda itu melompat dari atas meja dan mendekat ke arah Vante"gue tanya lagi,ngapain kesini"Tanyanya lagi
"G-gue dihukum untuk bersihin Gudang sama Pak Samsul"Seisi ruangan menjadi Ribut,Diisi dengan suara tawa anak buah Nelson dan Nelson sendiri.
Tanpa Vante Duga,Dua anak buah Nelson sudah berdiri dibelakangnya,menutup pintu gudang dengan keras.
Sekali lagi,Vante pasrah.
Suara tendangan dan ringisan kesakitan terdengar pilu mengisi gudang.
Bercak darah terlihat mengotori lantai. Pastinya itu adalah darah Vante.
Pemuda malang itu masih setengah sadar. Wajahnya sudah penuh lebam dan darah,Tubuhnya juga.
Nelson dan anak buahnya sangatlah tidak manusiawi. Bahkan tidak segan mereka menghantamkan kursi ke tubuh Vante tanpa rasa bersalah.
Vanta anak baik,Vante tidak juga nakal. Tapi mengapa nasibnya harus begini. Apa ada salah,sehingga harus diperlakukan seperti ini?
Mata Vante mulai menggelap,kesadarannya mulai menipis.
"Mama..Mauren"Suara Vante terdengar begitu lirih. Air matanya entah mengapa keluar begitu saja bercampur dengan darah. Rasanya,Vante sudah sangat lelah,lemah untuk bertahan.
"Bos,udah."Salah satu anak Buah Nelson seketika memberhentikan Nelson yang masih asik menendang perut dan tubuh Vante.
Nelson menurut,menjauhkan sepatunya yang sudah berlumuran darah itu dari tubuh Vante. Menyadari bahwa pemuda itu sudah tidak sadarkan diri.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Romance"Gue minta maaf untuk semua rasa sakit yang gue beri selama ini. Tapi, gue makin tergiur buat milikin lo. Gue secinta itu sama lo" Vante dulunya seorang lelaki culun yang sangat baik. Semasa sekolah sering dibully,mendapatkan kekerasan fisik hingga...