Note: konflik mulai bermunculan
Bastian melangkah perlahan menaiki tangga menuju Rooftop,untuk menemui seseorang. Sungguh,suasana hatinya tidaklah baik sekarang. Panas,itulah yang dia rasakan.
"Apa maksud lo ngirim Chat gak jelas itu,hah. Lo mau nuduh Chika?"
Jingga terkekeh,melebarkan senyumannya saat Bastian sampai di Rooftop.
"Gak nuduh dan gak fitnah,Bastian. Aku cuman mau bantuin kamu. Kamu harus tahu semuanya" Perlahan,Jingga berjalan mendekat kearah Bastian,pemuda yang sangat dia sukai itu.
"Bas,kamu kasihan banget sih. Masa cowok seganteng kamu dan sebaik kamu dipermainin sama Chika,lucu"
"Jaga ucapan lo,Chika gak sejahat itu. Ini pasti kerjaan lo,lo mau fitnah dia kan?. Gue tau,Chika gak akan ngelakuin itu,apalagi sama orang yang dia suka"
"Cih,Kamu udah dikasih makan apa sama dia?kok malah bucin gini. Bas,sadar Chika kayak gitu cuman gimmick aja."
"Kamu baca baik-baik chat itu,Dia dekatin kamu cuman buat ngincer harta kamu. Dia itu licik,sama seperti Ayah. Kamu pasti gak bakalan ngira kan,kalo Chika sama Ayahnya bekerja sama. Ayah nyuruh Chika buat dekatin kamu,supaya Chika bisa sama kamu,dan pada akhirnya harta kamu jadi harta dia juga. Licik kan?dan kamu gak selama ini gak nyangka kan?"
"Chika yang kelihatan polos,baik dan super perhatian sama kamu selama ini,ternyata cuman mau manfaatin kamu doang. Dekatin kamu karena ada maunnya"
"Bas,aku udah negur kamu dari lama, karena emang aku tahu semuanya. Aku cuman gak mau kamu sakit dan hancur sebelum benar-benar suka sama dia"
"Ingat,aku gak fitnah. Aku bersumpah demi nama Tuhan,kalo ini benar. Chika itu jahat dan gak baik seperti yang kamu lihat."Jingga berucap panjang lebar,sambil mengelus lengan Bastian pelan. Senyumnya terbit,sangat tipis melihat amarah Bastian.
"Sialan"Umpat Bastian. Dengan keadaan emosi,pemuda itu berlalu pergi dari sana meninggalkan Jingga yang tengah tersenyum lebar.
"Rencana utama sudah terlaksana. Chika,selamat bersenang-senang. Ini pembalasan gue"
______________________
Chika kini tengah berada di lapangan Basket di tengah bangunan sekolah. Duduk di pinggir lapangan sambil menonton Rose dan Juan yang sedang bermain bola berdua. Chika rasanya seperti nyamuk sekarang,bersama dengan Irene dan Sania.
"Heh,Bantet. Lo gak usah sok jago,dribell bola aja gak bisa,sok-sokan ngeshoot kedalam ring,lo kepedekan gak nyampe"Ucap Chika nyelekit
Irene meringis kecil,Ucapan Chika sangatlah pedas. Untunglah dia berhadapan dengan Juan,kalo pemuda lain,mungkin sudah main tangan.
"Chika,bisa gak lo jaga ucapan lo. Tiap hari selalu aja ngatain Juan,kasihan anak orang"Tegur Irene.
Chika mencebik"Habisnya,kalo lihat mukannya,bawaannya emosi mulu"Jawab Chika enteng
"Periksa darah sana,siapa tau Darah tinggi"Cibir Juan
"Lo jaga Ucapan lo,Chika. Ingat,orang cantik gak boleh mgomong kasar. Ubah kelakuan buruk lo,entar Bastian ilfil sama lo"Sania ikut menegur temannya itu
"Noh,panjang umur banget,orangnnya datang"Celetuk Irene sambil mendorong kecil bahu Chika.
"Hi,Kak"tidak seperti biasanya,Bastian yang sslalu membalas Chika dengan senyum ataupun sapaan,Kali ini pemuda itu menarik lengan Chika kasar,membuat Chika hampir tersandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Romance"Gue minta maaf untuk semua rasa sakit yang gue beri selama ini. Tapi, gue makin tergiur buat milikin lo. Gue secinta itu sama lo" Vante dulunya seorang lelaki culun yang sangat baik. Semasa sekolah sering dibully,mendapatkan kekerasan fisik hingga...