Chika memekik kaget saat tubuhnya tiba-tiba melayang diudara.
"Yak,Kak Bastian turunin aku"Chika memukul punggung pemuda itu. Kurang ajar sekali tiba-tiba menggendong Chika layaknya karung beras.
Kekeh,Bastian seolah tidak merasa sakit apapun dengan pukulan keras yang diberikan oleh Chika. Pemuda itu dengan gagah berjalan menyusuri koridor menuju ke parkiran.
Sedikit kasar,pemuda itu mendudukan Chika diatas jok motornya.
"Kak lo apa-apaan sih,hah?"Chika berucap tidak suka. Namun terdiam seketika,menatap wajah sayu itu.mata yang membengkak dengan garis hitam dibawah matanya. Sehancur itukah pemuda ini?
"Pulang bareng gue,kali ini aja. Please,Chika" Lidah Chika keluh,sakit itu datang kembali membuat sesak dadanya.
"Diamnya lo,gue anggap iya"Bastian naik keatas motornya dan memakai helmnya.
Lama,Bastian masih enggan menjalankan motornya.
"Chika,nanti jatuh kalo gak pegangan"Ucapnya,namun Chika tidak kunjung memeluk perutnya. Bastian baru sadar,Semuanya tidak akan kembali seperti awal lagi.
Camkan baik-baik,Chika mau diantar pulang karena Kasihan. Garis bawahi,karena Kasihan.
Bastian menghela nafas pelan,meski sakit namun dia harus terbiasa. Maka tanpa membuang waktu,pemuda itu menjalankan motornya melaju meninggalkan area parkiran.
Chika tidak tahu saja,semuanya disaksikan oleh Cyan.
Pemuda itu tersenyum getir,kenapa sakit sekali dadanya?apa dia akan kalah lagi dari Bastian.
Chika bosan,sedari tadi dia dan Bastian hanya berputar-putar di tidak pulang kerumah Chika. Bastian memang sengaja,agar bisa berlama-lamaan dengan Chika.
"Kak,Gue bosan. Kak Bastian niat gak sih nganterin gue,kalo gini mending gue sama Cyan tadi"
Tolong Chika,jangan bahas Cyan didepan Bastian. Dia benci mendengar nama itu.
"Sorry,gue hanya pengen lama-lama sama lo"Chika tertegun
"Kak,hubungan kita gak akan kayak dulu lagi. Jadi tolong,anterin aku pulang sekarang"Ucapan Chika terdengar Dingin
Bastian tidak bisa membantah,itu sama saja membuat Chika makin membencinya.
"Iya,gue anter sekarang. Sorry"
___________________
"Arkgh,Sialan. Chika,Sialan"Jingga mengamuk didalam kamarnya. Memberantakan kamarnya. Semua alat make up,sprei,bantal berserakan dilantai.
"Haaa,gak bisa. Bastian gak boleh balik lagi sama Chika,Gak bisa"Raungnya,menjambak rambutnya tanpa rasa sakit.
"Jingga,apa yang kamu lakukan. Berhenti"Ratu masuk kedalam Kamar anaknya itu,dalam keadaan syok.
"Berhenti,Jingga"Dengan kuat,dia menarik tangan Jingga yang tengah menarik rambutnya itu.
Sigap,Ratu memeluk anaknya itu agar berhenti menyakiti dirinya sendiri.
"Tenang,Jingga."
"Haaa,Kenapa harus Chika. Kenapa selalu dia yang dapat yang dia mau. Hikss,Aku benci Chika,Ma. Aku benci dia. Kenapa semua orang selalu berpihak sama dia?Opa,Bastian dan lainnya,kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Romance"Gue minta maaf untuk semua rasa sakit yang gue beri selama ini. Tapi, gue makin tergiur buat milikin lo. Gue secinta itu sama lo" Vante dulunya seorang lelaki culun yang sangat baik. Semasa sekolah sering dibully,mendapatkan kekerasan fisik hingga...