Chika bahagia pagi ini,hari ini. Pasalnya,dia sudah bisa masuk sekolah setelah hampir 4 hari dikurung didalam rumah.
Sore kemarin,Bundanya pergi Kerumah Ayahnya Chika,mengambil baju sekolah Chika bersama berbagai perlengkapan sekolah Chika.
Merasa bersalah,Pria Tua itu tidak banyak bicara. Chika hanya tidak mau bertemu Ayahnya itu sekarang atau kedepannya.
Chika berdiri didepan teras rumahnya,menunggu Sopir yang masih sibuk memanaskan mesin mobil dan mengeluarkan mobil dari garasi mobil.
Tidak lama,Sebuah motor berhenti didepan Pagar rumah tersebut. Sambil sang pemilik motor membuka helm Full Facenya. Chika jelas tau siapa orangnya.
"Hi,Cantik. mau berangkat kesekolah?"Chika memutar bola matanya malas.
"Pake nanya lo. Kalo gue pakai baju seragam gini,biasanya mau kemana?ngepet?"Tanya Chika balik dengan nada ketus
Pemuda itu terkekeh. Gadis ini memang spesies yang aneh,ucapannya sangat pedas.
"Bareng gue aja. Kan sekolah kita gak jauh-jauh amat"Tawar Pemuda itu
Chika berdecak""Lo buta,Tuh sopir rumah lagi keluarin mobil dari garasi. Itu artinya Gue diantar sama sopir. Dan Yang ada setelah lo nganterin gue,lo gak masuk ke sekolah malahan masuk rumah sakit akibat dibogem sama Anak Nusa Bangsa"
"Gue jago tawuran,kok. Tenang aja,gak usah khawatir"
"Ge'er,siapa juga yang khawatir sama lo"Cibir Chika
"Chika?belum berangkat?"Chika sedikit terlonjak kaget saat Bundanya tiba-tiba muncul dari dalam rumah dan bersuara.
"Astaga,Bunda. Ngagetin Chika aja"Ucapnya memegangi Dadanya dramatis
"Pak Sopir masih manasin mobil. Pasti bentar lagi selesai"Jelas Chika. Karin mengangguk mengerti.
Namun,tatapannya jatuh pada seorang pemuda dengan motornya didepan pagar sana.
"Siapa itu?kamu kenal?"Tanya Karin. Chika mengangguk ragu-ragu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Tante,Bisa gak Anaknya berangkat bareng Saya?"Tanya Sean sedikit berteriak
Chika mengumpat dalam hati,sedangkan Karin menatap Putrinya lamat.
"Lo ngomong apa,Anjing. Kan udah gue bilang,gue sama sopir"Kesal Chika
"Astaga,Chika. Belajar ngomong kasar dari siapa kamu?Bunda gak pernah ngajarin kamu ngomong begitu!"Tegur Karin. Sungguh dia Syok mendengar Ucapan putri semata wayangnya barusan.
Chika hanya bisa ngang ngong,gak mau ngomong apa. Gak bisa ngelak juga,karena sudah tertangkap basah.
"Sorry,Bunda. Chika kelepasan,janji gak lagi"Ucapnya pelan sambil membuat tanda V dengan kedua jarinya.
Sean terkekeh diseberang sana. Chika sangat imut menurutnya.
"Jadi,Bisa gak Tante? Saya jamin,Chika sampai kesekolah dengan aman dan tepat waktu"Sean itu tipe yang blak-blakan dan pemberani.
Karin memicingkan matanya seolah bertanya kesediaan Sang anak. Membuat Chika hanya bisa mengehela nafas Pasrah.
Ingatkan Chika untuk memberi pelajaran untuk Sean nanti.
_____________________
"Taik,lo" Sean mencebik. Bisa-bisanya setelah diantar ke sekolahnya,Chika malah mengatainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Romance"Gue minta maaf untuk semua rasa sakit yang gue beri selama ini. Tapi, gue makin tergiur buat milikin lo. Gue secinta itu sama lo" Vante dulunya seorang lelaki culun yang sangat baik. Semasa sekolah sering dibully,mendapatkan kekerasan fisik hingga...