29

407 63 19
                                    


Khawatir,itulah yang Tari rasahkan. Saat melihat keadaan Bastian yang mengenaskan. Selalu mabuk-mabukan,sering melamun dan tatapannya sering terlihat kosong. Pemuda itu terlihat Frustasi.

Tari mengetuk pelan pintu kamar Bastian,karena tidak ada respon dari pemuda itu,Tari memilih masuk.

"Bas"Suara lembut itu menyapu pendengaran Pemuda yang duduk bersingkut di balik ranjang itu.

Sangat kacau dan berantakan sekali kamar milik pemuda itu. Tentu Tari menjadi gelisah. Pemuda ini menutupi masalah apa darinya?.

Dengan langkah pelan,Tari mendekat duduk disisi ranjang menatap lirih anaknya yang tengah terisak itu.

"Bas,kamu sebenaranya kenapa?apa yang kamu sembunyiin dari mama?"Bastian mendongkak dengan mata yang memerah,terdapat pula lingkaran hitam di bawah matanya.

"Kenapa?cerita sama Mama,Ayo! Mama takut kamu kenapa-napa. Ayo cerita"Ucap Tari sambil mengelus lembut rambut Bastian

Pemuda itu menggeleng kecil"Bastian salah,Ma. Bastian nyesal udah kemanakan semua kebohongan Jingga. Chika jauhin Bastian"

"Bastian menyesal udah kasarin Chika,udah maki-maki dia dan membuat Chika nangis. Bastian nyesal"Jadi,ini permasalahan yang di pendam anaknya.

"Bas,kamu udah minta maaf sama Chika?"

Bastian mengangguk lemah"Tapi hubungan kami gak akan kayak dulu lagi,Chika udah jauhin Bastian"Sungguh,Bastian sangatlah Frustasi sekarang. Berharap semua ini hanya mimpi. Jika bisa,dia mau masuk kembali ke awal datangnya dia kedunia novel ini,sehingga hubungannya Chika baik saja.

"Kamu yang sabar. Sayang,untuk nyembuhin luka dan sakit itu gak mudah. Lama dan perlu waktu. Sekarang yang hanya bisa kamu lakukan hanya minta maaf,dan tunjukin penyesalan kamu. Lakuin apapun untuk Chika,lama kelamaan Chika akan luluh"

Bastian mengangguk menatap sendu kearah Mamanya itu.

Semoga.Semoga bisa,semoga dia bisa mengembalikan semuanya lagi.




















_______________________




Sudah seminggu lebih Chika sekolah,dan selama itu pula Chika mampu untuk menjauhi Bastian.

Seakan roda berputar,Pemuda itu selalu mendatanginya,tak berhenti untuk memohon maaf kepada Chika. Selalu mengusik Chika.

Sama seperti yang dulu Chika lakukan kepadanya. Sama seperti disaat Chika mengemis Cinta kepadanya.

"Chika,ngelamunin apa sih?Bastian?"Tanya Irene. Hmm,Chika belum cerita sepenuhnya kepada mereka.

Chika menggeleng pelan"Nggak kok. Siapa bilang?"Ucapnya

"Chika,bukannya mau ikut campur,tapi gue lihat hubungan lo dan Bastian gak baik aja,gak kayak dulu dimana lo selalu lengket sama dia"Ucap Sania hati-hati

Chika menghela nafas pelan,memikirkan hal itu membuat dadanya sesak. Matanya kian berembun,sakit sekali.

Melihat Chika yang meneteskan air mata itu,Irene menghela nafas panjang. Mengelus surai Chika lembut.

"Chika,cerita sama kita. Jangan dipendam sendirian"Ucapnya lembut. Baik Rose dan Sania mengangguk setuju.

"Gue mau nyerah. Gue mundur untuk perjuangin Kak Bastian"

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang