"Boleh gabung?"Semua penghuni bangku di pojok kantin mendongkak,mendapati Jingga yang tengah tersenyum manis kearah mereka.
Chika memutar bola matanya malas,saat gadis itu mencuri padang dengannya. Ingin sekali Chika mencungkil matanya.
Semua diam,tidak menjawab. Begitu pula dengan Bastian,pemuda yang dulu sangat menyukai Jingga.
"Diamnya kalian gue anggap Iya"Ucap Jingga,menutupi kekesalannya.
"Chika,geser dong. Gue mau duduk juga dekat Bastian. Bagaimanapun,Bastian suka sama gue"
Chika mendelik"Noh,samping Carlos masih kosong. Lo duduk disana aja. Gue udah duluan duduk disini,jadi jangan coba-coba nyuruh gue"Ucap Chika ketus
Jingga mencoba menetralkan raut wajahnya,duduk disamping Calros.
"Chika,lo gak boleh ngomong kasar gitu. Bagaimanapun gue kakak lo,Ayah gak pernah ngajarin lo buat ngomong kasar sama yang lebih tua"
Cyan berhenti dari kegiatan makannya,memilih menatapi Jingga yang sedang bicara itu.
"Sejak kapan gue anggap lo Kakak gue?ingat,lo itu cuman orang luar yang masuk kerumah gue,dan rebut kebahagiaan gue. Sampai matipun,gue gak akan nerima dan anggap lo sebagai Kakak gue. Kita gak punya hubungan darah sama sekali. Jadi,jangan kelamaan mimpi"Chika sangat sensitif jika menyangkut kata keluarga. Apalagi gadis sialan ini menamai dirinya Kakak Chika. Chika sangat benci itu.
Mata Jingga berembun,sekali saja kedip air matanya akan tumpah ruah membasahi Pipinya.
"Mak lampir,lo keterlaluan"Tegur Carlos,panik saat Jingga mulai menangis
"Lo bisa benci sama gue, tapi jangan hina gue didepan umum begini. Gue tau gue cuman orang luar,tapi apa salah kalo gue pengen menjalin hubungan baik sama lo?"
"Bas,kamu lihat! Ini dia gadis yang kamu bilang baik itu"Jingga berbalik menatap Bastian yang diam menonton perdebatan mereka
"Lo masih suka?Suka sama gadis yang udah nyebarin Aib Kakak sama Mamanya sendiri. Jahat banget,Hikss"
"Heh,diam deh lo. Drama banget"Kesal Sania. Dia bosan mendengarkan tangisan mellow dari gadis yang dia anggap musuh ini.
"Kalo gue di posisi Chika,bakalan butuh waktu lama buat nerima Orang baru yang datang kekeluarga gue"Ucap Cyan
"Karena,rasanya sangat sakit. Melihat orang lain bahagia diatas penderitaan gue"tambahnya. Cyan juga pernah berada diposisi ini.
"Chika,Ayo pergi dari sini"Bastian bangkit,menarik tangan Chika dan pergi dari kantin.
"Ayo,kita juga Cabut. Ini nih,mak lampir yang sebenarnya"Ucap Sania
"Awas,kalo gue masih dengar lo semua manggil Chika dengan sebutan Mak lampir,gue geprek mulut lo semua"Ancam Irene
Yang lainnya ikut berdiri,begitupula Carlos yang ditarik paksa oleh Sania untuk pergi daripada menenangkan gadis itu.
"Sialan,Awas lo Chika. Ini baru permainan awal"
____________________
Chika terlonjak kaget sedangkan Irene mencebik,Saat Theo tiba-tiba melangkah bersama mereka sambil menepuk beberapa kali kepala Chika.
"Kak Theo,ngagetin aja"Ucap Chika mengelus dadanya pelan
"Hhehhe,Sorry. Gak sengaja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Good Boy Gone Bad
Lãng mạn"Gue minta maaf untuk semua rasa sakit yang gue beri selama ini. Tapi, gue makin tergiur buat milikin lo. Gue secinta itu sama lo" Vante dulunya seorang lelaki culun yang sangat baik. Semasa sekolah sering dibully,mendapatkan kekerasan fisik hingga...