23

413 68 12
                                    






"Chika,Cucu kesayangan Opa"Karin tersenyum ramah,saat mantan mertuanya ini datang kerumah malam ini. Agak sedikit kaget juga dengan kedatangannya yang tiba-tiba

"Ayah"Lantas,Karin memeluk Danuar untuk melepas rasa kangennya. Karena demi apapun,Ayah mertuanya ini sangat baik kepadanya,bahkan sampai sekarang

"Ayah apa kabar?kenapa gak ngabarin kalo mau kesini,Kan Karin bisa nyambut Ayah,jamu Ayah dengan baik"

Danuar tersenyum,Karin masih sama seperti dulu. Ramah dan baik. Rasanya,Anaknya sangat bodoh menyia-nyiakan gadis sebaik Karin.

"Ayah,baik. Bagaimana dengan kamu?"

"Seperti yang Ayah lihat,Aku baik-baik saja. Mari duduk Ayah,silahkan"

"Dimana Cucu cantik ku itu,Kemarin menelpon ku sambil nangis. Karin,Ayah mohon jaga Chika baik-baik. Beri dia kebahagiaan,Ayah akan mengurus Hak asuh Chika,dia harus jatuh ketangan kamu"Karin mengangguk patuh. Yah,ini yang dia ingikan juga. Dia juga sakit,melihat anaknya menderita. Diperlakukan bagai anak tiri dirumah Ayahnya sendiri.

"Opa"Chika berlari Menuruni tangga saat netranya mendapati Sosok Yang sangat dirindukannya itu.

Dengan cepat,dia memeluk tubuh Sang Opa kuat,menumpahkan rasa kangennya.

"Astaga,Cucu kesayangan Opa sangatlah Cantik. Pipinya juga tambah bulat"Cibir Sang Opa membuat Chika terkekeh lucu begitu pula Karin yang melihat interaksi keduanya

"Opa juga,tambah tampan padahal susah Tua"Balas Chika membuat sang Opa mendesah kesal

"Opa bawakan ini buat kamu"Ucapnya memberikan sebuah paper bag berwarna pink ke Chika dan diterima dengan antusias oleh Cucunya itu.

"Kya,Makasih Opa. Padahal Chika udah bilang,Chika cuman pengen Opa marahin Ayah"Ucap Chika,sambil mengintip perlahan isi Hadiah yang diberikan oleh Opa Nya itu.

"Karin,ini buat kamu. Ayah belikan juga,ambilah"Danuar mengambil sebuah Paper bag berwarna hitam dan dia berikan ke Karin.

"Makasih,Ayah."Karin tanpa ragu menerimanya. Dia sudah sering dibelikan barang mewah oleh Danuar,begitu pula Chika.

"Opa sudah marahi Ayah kamu. Opa sudah mengancam mereka,dan mereka gak akan ngusik kamu lagi. Darman tidak bisa berbuat apa-apa,semua harta Opa sudah atas nama kamu,jadi kalo dia berani sama kamu,maka Opa tidak akan membagi harta Opa kepada dia."Chika mengangguk mengerti

"Ayah,apa itu tidaklah keterlaluan. Bagaimana dengan Ratu dan anaknya?"Ucap Karin

"Itu bukanlah urusan Ayah. Karena sejak awal sudah Ayah katakan,Ayah tidak akan menerima Dua orang itu. Sekalipun dia darah daging Darman,Ayah tidak peduli. Ayah hanya menganggap Chika sebagai Cucu kandung Ayah. Soal harta,itu urusan Darman,anak keras kepala itu"

"Sekali lagi ingat,Cucu Opa hanya Chika dan menantu Ayah,hanya Kamu"Karin tertegun.

















_____________________





Rasa-rasanya Chika sangat ingin tidak sekolah hari ini. Memikirkan dirinya yang sendirian dikelas,kantin berdiam diri dikelas tanpa banyak bicara membuatnya ingin menangis saja.

Dia tidak mau kesekolah hari ini,tapi janji bahwa hari ini akan ada ulangan membuatnya harus mau tidak mau masuk sekolah.

Chika baru saja selesai mandi,badannya masih terbungkus handuk. Dia masih sibuk mengeringkan rambutnya.

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang