25

401 65 22
                                    






Chika masuk rumah sakit dan harus dirawat disana untuk beberapa hari kedepannya.

Penyakit maagnya kambuh,ditambah gadis itu banyak sekali pikiran. Mentalnya terganggu,itu ulah Ayahnya.

Dia sendiri sekarang di kamar inapnya,tidak ada yang menemani. Sang Bunda ada meeting mendadak,yah meskipun Karin sudah hampir membatalkannya,tapi Chika melarang.

Chika membuka HPnya,berharap Cyan mengiriminya pesan. Tetapi belum juga,hanya ada pesan beberapa menit yang lalu,dimana pemuda itu berjanji akan menjenguknya sepulang sekolah.











"Guys,kalian nyadar gak sih,Cyan makin jauh sama kita kan?"Arga membuka suara

"Ga,mending lo diem dan gak bahas soal Cyan kalo lo gak mau dibogem sama Bos"Seru Carlos

Arga mencebik,namun nyalinya Ciut juga melihat Aura Bastian yang terbilang sangat menyeramkan.

"Sorry,kalo gue tiba-tiba ngomong gini,tapi gue percaya sama Chika. Gue egois,karena takut dijauhi Juan,gue rela ikut kalian. Gue kenal Chika dari SD,dia gak mungkin ngelakuin hal serendah itu. Hartanya melimpah,Dari Opanya dan dari Bundanya,dia tidak mungkin melakukan hal selucu itu. Dia anak tunggal,anak yang sah" Rose sudah memendam semua ini dari awal

"Babe"

"Gue terlalu takut buat dijauhin sama kalian,makanya gue ikut-ikutan. Chika pasti gak sejahat itu,hubungannya dengan Ayahnya gak baik setelah Bundanya pergi. Gak mungkin dia mau melakukan hal konyol itu,bahkan dengan Ayahnya"Rose membendung air matanya

"Babe,udah"

"Hikss,gue jahat banget sama Chika."

"Rose,tapi buktinya udah jelas,Ada Chatan Chika dengan Ayahnya. Dia selama ini tinggal sama Bundanya,dan gak pernah jauh juga dari kita,lalu bagaimana mungkin kita mau menuduh Jingga?"Ucap Sania

"Rose,lo nuduh gue gitu?"Tanya Jingga tidak terima

Bastian muak,muak mendengar nama Chika.

Lantas dia menggebrak meja kuat,membuat Rose diam ketakutan.

"Gue bilang,jangan bahas nama Chika didepan gue"Ucapnya pelan namun menusuk

"Itu Cyan,dia pasti tau semuanya"Ucap Arga

Bastian mencebik,memilih untuk berlalu dari sana saat tahu bahwa Cyan tengah berjalan kearah mereka.

"Berhenti lo,Sialan"Cyan menarik kerah belakang seragam Bastian kuat,membuay pemuda itu terpaksa berhenti.

Bugh

Cyan yang sedang dilanda emosi itu segera memberikan sebuah tinju di perut Bastian,membuat pemuda itu jatuh tersungkur dilantai.

Semua pengujung kantin dibuat heboh dengan perkelahian dua sepupu itu.

"Lo emang harus mati,bangsat" Cyan duduk diatas Perut Bastian dan kembali memberikan tinju di wajah tampan milik Bastian. Puas,setelah darah mulai keluar dari sudut bibir dan hidung Bastian.

"Gila,Bastian bisa mati bangsat"Dante menarik Cyan dan menahan pemuda itu,sebelum dia mengamuk kembali.

Juan dan Julio sigap membantu Bastian untuk berdiri. Mukanya babak belur penuh lebam.

"Lepas,lepasin gue,anjing"Cyan memberontak,menyikut kuat perut Dante,membuat pegangannya terlepas

Dengan tatapan yang tidak bersahabat,Cyan merogoh sesuatu dibalik kantong celananya dan dengan kasar,memberikannya pada Bastian. Sebuah Tape Recorder.membuat Jingga yang berada disana membola tidak percaya.

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang