11

600 87 22
                                    



"Hadeuh,gue heran sama Chika. Bisa-biasanya tiap hari bawain bekal buat Bastian"Seru Sania saat Chika berjalan masuk kedalam kelas sambil menenteng sebuah tas kecil yang biasa di gunakan untuk meletakan kotak bekalnya.

"Namanya juga bucin"Seru Irene

"No. Bucin iy,tapi tepatnya usaha"Bantah Rose

Chika cuman mendelik kesal sambil mendengarkan percakapan mereka.

"Usaha sih Usaha,tapi kapan hasilnya datang. Bastian aja kek anjing,dikasih bekal dianya makan,habis itu cuman bilang makasih doang. Ajak jalan kek anak gadis ini."Cibir Sania

"Yang gue kasihanin itu,tiap malam Chika lembur cuman buat nyari resep makanan"Ucap Irene sedikit mengejek

"Ckck,bacot lo bertiga. Gue doain,lo bertiga jomblo seumur hidup"Kesal Chika

"Ooh yah?Gue udah jadian tuh sama Juan"Ucap Rose kelesapan.

Tiga sahabatnya itu melotot tajam karena kaget.

"Apa?"Seru ketiganya kompak

"Lo jadian sama bantet?"tambah Chika

Rose berdecak sambil menutup kedua telinganya karena suara berisik ketiga sahabatnya itu.

"Lo hutang cerita sama kita"Seru Irene

Sania mengangguk setuju"Ayo kekantin. Traktir kita makan sebagai pajak jadian sekalian lo ceritain kronologinya"Ucapnya menarik tangan Rose dan menggiringnya keluar kelas diikuti oleh Chika dan Irene

"Gue cuman heran,kenapa cewek secantik dan seaesthetic lo,mau sama cowok bantet kayak Juan?kalo lo berdua benaran bersama sampai tua,gak bisa bayangin anak lo berdua kayak gimana?"

"Enak aja kalo ngomong. Juan ganteng tau"Kesal Rose

"Cari cowok yang pintar dikit kek. Supaya bisa memperbaiki keturunan"

"Chika setan,lo kira gue jelek?

"Gak,cowok lo yang jelek"

"Emang dasarnya udah punya penyakit hati. Sabar yah Rose"Lerai Irene






"Juan Taik,lo gunain pelet apa sampe Rose mau jadian sama lo?"Cowok yang dipanggil itu tersedak saat Chika dengan barbarnya datang dan menggebrak meja kantin yang kini tengah ditempati oleh Juan dan para Sahabatnya,termasuk Bastian.

"Mak lampir,lo apa-apaansih. Kalo gue mati keselek gimana?ngangetin aja!"Kesal Juan berdiri menatap Chika tidak suka.

Tenanglah,tinggi mereka sama saja.

"elah,gak usah ngelas. Lo jadian kan sama Rose?pake pelet apa lo?bisa-bisanya Sahabat gue yang cantik bahenol mau sama buntalan lemak dan cerewet plus julid kayak lo?"

"Chika,jangan body shamming!kamu juga gak beda jauh sama Juan"Tegur Rose

"Bangke. Sat,lo jadian sama Rose?wah parah lo"Heboh Dante

"Asik,juan traktir makan"Girang Julio

"Maksud lo apa?kenapa tiba-tiba traktir makan?"Panik Juan

"Jangan sok kudet,pajak jadiannya. Bibi,Baksonya 2 porsi yah"Teriak Carlos

"Siap meluncur. Ditunggu yah"Balas Bibi pemilik kantin

"Bi,Saya juga. Nanti Juan yang bayar"Cyan ikut-ikutan

"Kita juga,empat Porsi"Seru Sania

"San,sejak kapan lo makan banyak?gue aja seporsi gak habis,lo malah empat sekaligus?"Tanya Dante

Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang