36

309 53 14
                                    








"Chika,Ayah mohon kamu pulang kerumah. Tinggal kembali bersama Ayah"Darman berucap sendu,menatap anak semata wayangnya itu sambil memohon

Tapi tetap saja,yang dia dapat hanyalah tolakan dari Chika. Gadis itu menggeleng kasar,menatap tidak suka pada Ayahnya.

"Nggak! Chika gak mau pulang. Chika udah betah tinggal sama Bunda. Ayah jangan coba-coba bikin Chika sedih lagi"Ucapnya dingin

Danuar mengusap wajahnya kasar,mengehela nafas panjang.

"Chika,ingat hak asuh kamu ada ditangan Ayah,jadi jangan bertingkah bodoh. Ayah bisa menuntut Bunda kamu"

"Ooh yah?"

"Dan disaat itu,Chika akan bongkar semua kelakuan Ayah dan Istri Ayah itu. Sebaliknya,Ayah yang akan Chika tuntut"

"Apa Ayah tidak ingat dengan perkataan Opa?kalo Ayah berani macam-macam dengan Chika,maka Ayah tidak akan mendapatkan warisan apapun"

Darman menatap anaknya itu penuh emosi.

"Berani sekali kamu dengan Ayah,Hah! Apa karena berhubungan dengan pemuda Bernama Bastian itu dan Pemuda itu?"Darman menunjuk kearah Cyan. Pemuda yang berdiri setidaknya cukup jauh dari pasangan Ayah dan Anak itu. Menunggu Chika sambil bersandar di motornya. Nyatanya,saat perjalanan pulang sekolah hari ini,Darman mencegat keduanya di tengah jalan hanya untuk membujuk Chika pulang bersamanya.

"Ckck,jangan bawa-bawa Kak Bastian dan Cyan. Setidaknya,Cyan selalu ada untuk Chika dan menjaga Chika. Tidak seperti Ayah yang membuang Chika dan memilih orang lain"

Damm

Darman terdiam setelah mendengar ucapan menohok dari Chika.

"Chika tidak akan pulang kerumah. Apalagi setelah fitnah yang Ayah dan Jingga lakukan ke Chika. Chika tidak akan lupa hal itu. Ayah tau,tidak ada seorang ayah yang tega melakukan hal serendah itu kepada anaknya hanya dengan alibi demi kebaikan anaknya. Ayah tidaklah lebih dari pejahat"

"Bahkan,Chika malu mengakui Ayah sebagai Ayahnya Chika"

"CHIKA! DASAR ANAK SIALAN"Layangan tangan Darman terhenti begitu saja saat di tahan oleh Cyan. Rencana untuk menampar anaknya terhenti.

"Ckck,Udah saya duga. Bukankah sejak awal anda sudah berjanji tidak akan main tangan dengan Chika?"Tanya Cyan,menatap Darman lekat

"Lepaskan tanganmu,anak sialan"Darman mengumpat,menghemapaskan tanga Cyan dengan begitu kasar

"Bahkan,seorang Ayah tidak akan melaukan kekerasan berulang kali kepada anaknya. Ayah memang benar-benar jahat,Chika sangat benci Ayah"

"Sekali lagi,Jangan pernah ganggu Chika kalo Ayah masih mau hidup mewah. Karena Chika tidak akan pandang bulu,walau Ayah adalah Ayah Chika sekalipun"Tutur Chika tenang. Tenang,walau sakit. Dia sayang Ayahnya,namun semua yang Ayahnya berikan hanya menciptakan rasa sakit,kebencian dan kekecewaan.

Setelah Ucapan menohok itu,Chika menarik tangan Cyan untuk pergi menjauh dari sana.

"Lo gak kenapa-napa?"Tanya Cyan,saat dirinya sudah jauh dari pandangan Darman

Gadis itu menggeleng kecil,namun matanya tidak bisa berbohong. Mata selayaknya mata kucing itu berembun lalu perlahan mengeluarkan bulir-bulir air.

"Hikss,Kenapa harus gini?Gue benci Ayah"Lirihnya

Cyan tau rasanya. Lantas dia membawa gadis itu dalam pelukannya. Berusaha memenangkan gadis itu sebisanya.












Good Boy Gone BadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang