(Exstra Chepter)

1.7K 78 8
                                    

Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Pagi hari berhias kabut yang sangat tebal. Kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa. Berselimut mantel sangat tebal yang menghangatkan sekujur ragaku.

Sang mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati. Senyumannya memancarkan kehangatan teriknya kala pagi hari yang sangat dingin. Kuraih kehangatan sang mentari dalam naungan jiwa yang dirangkul oleh hawa dingin pagi.

Burung-burung semuanya bertebaran saling bertegur sapa satu sama lain. Burung-burung bercuitan dengan lantunan yang menawan melodinya. Burung-burung yang beterbangan menyapa diriku di pagi hari. Suasana jalan yang sepi penuh damainya hati.

Seorang bocah laki-laki beradik masuk ke kamar Ayahnya.

Ia lalu naik kekasur King Size milik Ayahnya dan membantu adiknya juga naik.

"Ayah.. bangun.." ucapnya memanggil sang Ayah dengan menggerak-gerakkan tubuh besar Ayahnya yang masih nyaman berkemul dalam selimut.

"Ayahh... " panggil adiknya juga.

"Ayahhh bangun."

Merasa tak ada pergerakan dari sang Ayah ia lalu melompat-lompat diatas kasur membuat pergerakan mengguncang dikasur itu.

Melihat sang Kakak seperti asiknya asik, sang Adik pun ikut melompat-lompat juga di atasnya.

"Ayah!! Bangun!! Bangunn!!" Teriaknya.

"Yahh yahhh... banunn!" Ucap sang adik juga.

Karna sang adik tubuhnya lebih kecil ia lalu melompat-lompat perlahan tubuhnya mundur dan -- berakhir terhempaskan pantatnya diatas perut sang Ayah.

Sang Ayah yang awalnya hanya terusik saja tiba-tiba merasa sesak pada perutnya.

Ceklekk..

Pintu kamar terbuka, masuklah Pria cantik mengampiri keluarganya itu.

Tangan besar sang Ayah langsung menangkap tubuh kecil si adik itu. Hingga duduk menghadapnya

"Tay~" panggil sang istri pada suaminya yang baru bangun itu.

Itu adalah Tay, Tay lalu bangun membuat anak keduanya yang duduk diperutnya merosot turun kepangkuannya.

"Bunda..!" Panggil sang Kakak menghampiri Bundanya langsung langsung melompat dan-- Happ.

Ia langsung dikendongan sang Bunda ala koala, membuat Sang Bunda terkejut dan kesulitan nyaris terjungkal kebelakang jika tidak ia tahan dengan kakinya.

"Pluemm..jangan gitu.. Bunda sedang hamil... kasihan nanti dedeknya sakit terus nangis didalam." Peringat Tay pada anaknya.

Pluem anak pertama mereka berusia 5 tahun

Pluem diam otaknya menyimak perkataan Tay.

Adiknya menangis didalam..? Ia membayangkan keadaan calon adik barunya didalam perut Bunda.

Kemudian perlahan ia turun dan mensejajarkan kepalanya didepan perut New.

New memegang kedua tangannya dibelakang pinggangnya.

"Adeknya nangis ya Bunda..?" Tanya Pluem menyentuh perut New dan mendekatkan telinganya.

"Mana sualanya nangis.?" Tanya-nya lagi dengan Polos.

"Yayahh... lepastan atuu..." ucap anak kedua Tay yang memberontak didekapan Tay.

"Adeknya tidak nangis, tapi marah karna abangnya ganggu adek lagi tidur." Ucap New.

Kiss Me Again [TayNew] M-Preg ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang