"Terjual, 280 juta dollar pada Tuan dengan jas hitam yang ada di sana."
Mulut Atsumu terbuka lebar ketika sang pelelang mengatakan itu. Pandangannya mengerling kearah orang yang dimaksud. Di sana terdapat seorang lelaki yang sedang bersorak ria karena telah berhasil mendapatkan barang tersebut.
Tidak tidak, yang ia dapatkan bukan lukisan Us and Snow. Tetapi sebuah senapan yang katanya hanya ada dua di dunia. Dan yang membuat Atsumu makin terkejut adalah....
MENGAPA ORANG ITU TAMPAK SANGAT SENANG DAN TIDAK MEMPERDULIKAN BERAPA BANYAK UANG YANG AKAN IA KELUARKAN?! Maksudnya—280 juta dollar itu tidak sedikit. Bagi Atsumu yang pernah hidup melarat di jalanan.
Ketika ia tengah asyik terkejut. Tiba-tiba saja kesadarannya kembali terkumpul berkat Osamu yang menutup mulutnya yang menganga itu dengan telapak tangannya.
"Kenapa kayak gitu? Haus?" tanya Osamu sambil menaikkan satu alisnya.
Atsumu menggeleng kemudian menatap Osamu dengan serius. Ayolah, kepalanya saat ini di penuhi dengan berbagai macam pertanyaan.
"Sam! Itu yang di jual barusan apaan?!" tanya Atsumu sambil menunjuk kearah sang pelelang yang telah kembali berbicara.
Osamu bergidik mendengar pertanyaan itu. Kenapa? Kenapa Atsumu menanyakan itu? Terlebih.... BAGAIMANA CARA OSAMU MENJAWABNYA?!
Osamu mengalihkan pandangannya, menatap pelelang yang masih asyik berbicara itu kemudian beralih menatap orang yang baru saja memenangkan lelang itu yang tak lain dan tak bukan adalah Kuroo. Bawahannya.
"Y-ya... Kayak yang kamu liat, itu senapan." ucap Osamu sambil kembali menatap Atsumu.
Pupil Atsumu mengecil menandakan ia terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Osamu. "K-kok bisa?!"
"Bisa dong... Lagian itu cuman senapan replika doang." tentu hanya ini hanyalah kebohongan semata agar Atsumu tidak berpikir yang aneh-aneh.
Atsumu yang tadinya terkejut sontak menghela nafas lega. "Huh.... Aku kira itu beneran tadi!"
"Oh iya.... Harganya mahal banget." Atsumu berkata sambil memelankan suaranya agar tak di dengar oleh orang lain.
"Itu gak seberapa sayang...." Osamu menggerakkan tangannya untuk mengusap surai pirang Atsumu. "Lebih mahal lagi lukisan yang mau kamu beli."
Atsumu terdiam sejenak mendengar itu. Setelah di pikir-pikir... BENAR JUGA. Mengingat lukisannya adalah barang langka yang hilang beberapa tahun lalu. Sudah pasti harganya cukup fantastis, kan?
Tetapi, entah mengapa Atsumu tidak peduli akan hal itu.
Dia tidak keberatan jika Osamu harus mengeluarkan uang sebesar apapun. Asalkan dia bisa mendapatkan lukisan itu.
Atsumu meraih tangan Osamu yang tengah mengusap kepalanya kemudian menatap Osamu dengan penuh harap. "Samu.... Aku mau lukisan itu..." tentu saja ia mengatakannya diiringi dengan suara manja andalannya serta puppy eyes yang dapat membuat hati Osamu meluluh.
Osamu tersenyum tipis mendengarnya kemudian menempelkan dahinya pada dahi Atsumu. "Aku bakalan dapetin lukisan itu. Tapi ada bayarannya."
Bibir Atsumu langsung mengerucut mendengar itu. "Kamu perhitungan sama aku?"
Osamu memfokuskan pandangannya pada bibir Atsumu yang tengah mengerucut seolah minta di cium itu. "Iya, lagi kamu mancing-mancing."
Atsumu menyerngit heran akibat perkataan Osamu yang menurutnya sudah melantur itu. Ketika baru saja ia ingin menjawabnya, bibirnya telah di lumat habis oleh suaminya itu.
"Baiklah, terjual pada 143 juta!"
![](https://img.wattpad.com/cover/335356277-288-k974682.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life • Osaatsu[✔]
DiversosJodoh itu bukan cerminan diri sendiri, melainkan kembaran sendiri.