Osamu tersenyum ketika dia menyaksikan Atsumu yang sedang sibuk dengan mesin kasir dan beberapa pelanggan yang ingin membayar.
Osamu mengabaikan sekitarnya yang sangat ramai dan bising. Dia hanya menatap Atsumu yang sedang bekerja dengan tatapan lembut dan penuh dengan cinta. Tak sedetik pun ia mengalihkan pandangannya dari omega pirang itu.
Hingga akhirnya pandangannya teralihkan pada seorang anak kecil berusia sekitar 5 tahun yang datang membawakan makanan padanya Anak kecil yang sangat mirip dengan dirinya dan juga Atsumu.
"Ini pesanannya!!!" anak itu berkata dengan penuh semangat sambil menyodorkan nampan berukuran sedang pada Osamu.
Osamu tersenyum lembut pada anak itu kemudian mengacak surai abu anak itu dengan pelan dan penuh kasih sayang sebelum akhirnya dia mengambil nampan dari anak itu dan menaruh makanannya di atas meja. "Makasih Rei...."
Anak kecil yang dipanggil Rei itu mengangguk sambil tersenyum lebar. "Silakan dimakan!!!" ucapnya sambil menyodorkan tangannya, meminta nampan yang Osamu pegang.
Osamu yang paham apa maksudnya segera menyodorkan nampan itu kembali padanya, "Kamu sendirian Rei? Roy ke mana emangnya?"
Rei mengambil nampan itu kemudian melirik kearah pintu yang menghubungkan dengan dapur. "Kak Roy ada di bagian dapur!! Dia bantuin bikin makanan dan aku yang bawa keluar!!"
Osmu mengangguk mengerti mendengar itu kemudian menyodorkan dua buah permen dari kantongnya. Rei yang melihat itu berbinar senang kemudian segera mengambilnya dari Osamu.
"Woah... Ini buat aku?!" tanyanya sambil menatap dua permen yang ada ditangannya dengan senang.
Osamu mengangguk. "Iya, kasih satunya ke Roy, oke?"
Rei mengerucutkan bibirnya mendengar itu. "Eh... Jadi gak buat aku dua-duanya?"
"Enggak dong, lagian kamu emangnya gak inget apa kata Mama?" tanya Osamu diiringi kikikan geli.
Rei menatap Osamu dengan kesal kemudian membuang wajahnya seolah enggan menatap Osamu. "Jangan makan permen banyak-banyak, nanti sakit gigi!"
Tangan Osamu terulur untuk mengacak surai abu anak itu sekali lagi. "Anak pintar."
Rei mengangguk kemudian tersenyum pada Osamu. "Makasih untuk permennya, Paman!!" setelah mengatakan itu dia segera berbalik menuju dapur untuk mengantarkan pesanan pengunjung lainnya.
"Sama-sama." jawab Osamu pelan ketika Rei sudah mengilang dari hadapannya.
Senyum lembut dan hangat tak kunjung hilang di wajah Osamu akibat interaksinya dengan Rei barusan. Anak itu sangat manis, saking manisnya sampai membuat Osamu tidak sadar bahwa ada yang salah di sini.
Osamu segera memakan pesanannya sambil terus memikirkan betapa manis dan menggemaskan kembar kecil itu. Dan tak lupa matanya sesekali juga jelalatan untuk menatap Atsumu yang masih sibuk dengan mesin kasir dan pelanggan itu.
Kringg
Bel pintu masuk restoran itu berbunyi. Membuat beberapa orang yang ada di sana refleks menoleh ke pintu untuk melihat siapa yang datang. Dan salah satu pelayan juga segera menghampiri puintu untuk menyambut pengunjung mereka.
Dan Osamu yang mengambil tempat duduk di dekat pintu mau tak mau juga harus melihat siapa yang baru saja memasuki restoran itu.
Makanan yang tadinya sudah tertata rapih disendok Osamu seketika kembali berantakan dan terjatuh ke piring akibat terkejut dengan apa yang ditangkap matanya.
Rahangnya saja sampai turun ke bawah akibat melihat orang yang baru saja masuk itu. Lelaki bertubuh tinggi dan berambut ikal berwarna hitam dan jangan lupakan senyum lebqar dan manis yang menghiasi wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life • Osaatsu[✔]
AcakJodoh itu bukan cerminan diri sendiri, melainkan kembaran sendiri.