Atsumu menatap bingung sebuah kandang sedang tetapi indah yang baru saja Osamu tunjukkan padanya.
Dia mengerjap beberapa kali dan menoleh pada Osamu dengan heran. Dapat di lihatnya Osamu yang sedikit kesal ketika menatap kandang itu.
"Kamu beliin Tsune kandang, Sam?" Atsumu bertanya dengan hati-hati ketika menyaksikan ekspresi Osamu.
Osamu bergidik mendengar itu. Jangan fitnah Tsum, Osamu rela di cibir oleh para bawahannya demi menuruti kemauanmu dan sekarang kau malah mengatakan itu?
Osamu beralih menatapnya dan menggeleng. "Enggak, aku bikin sendiri."
"Sesuai kemauan kamu."
Mulut Atsumu terbuka cukup lebar mendengar itu. Matanya kembali mengerjap beberapa kali akibat heran dengan perkataan Osamu.
Pasalnya....
KAPAN ATSUMU MEMINTA HAL ITU?!
Atsumu tidak mengingatnya sama sekali, sungguh.
"Kapan aku nyuruh kamu bikinin kandang Tsune?"
Osamu menatapnya heran. "Semalem."
"Kamu lupa? Kamu kan semalem nangis biar Tsune punya kandang. Terus kamu minta aku bikinin."
"Ya udah aku bikinin."
Atsumu diam beberapa saat, otaknya mencerna semua perkataan Osamu hingga akhirnya dia menemukan sebuah jawaban.
"OH!!! JADI ITU BUKAN MIMPI?!"
"Hah?" Osamu hanya bisa mengatakan itu ketika mendengar perkataan Atsumu.
Atsumu menepuk kedua tangannya kemudian menatap Osamu dengan puppy eyes-nya. "Aku kira itu mimpi Sam...."
"Makanya aku kaget kok Tsune udah punya kandang."
"Ternyata itu beneran, ya? Hehehe."
Ini Atsumu minta di cipok apa di peluk sampe gak bisa napas?
Osamu menjatuhkan dirinya pada kursi taman yang ada di sana dan mengusap wajahnya kasar. Dia sudah rela-rela bangun tengah malam dan di cibir bawahannya.
Ternyata yang meminta malah tidak sadar akan permintaannya.
Huh....
Inikah yang dinamakan.... Sia-sia?
Atsumu yang menyaksikan Osamu memasang tampang lelah sekaligus sedikit kesal itu tentu saja merasa takut. Takut jika Osamu akan memarahinya meskipun itu mustahil.
Untuk berjaga-jaga agar itu tidak terjadi. Atsumu menggerakkan tangannya untuk mengusap surai abu Osamu yang sedikit berantakan itu.
"Tapi kandangnya bagus!! Aku suka! Kamu keren!!" puji Atsumu dengan senyum manisnya.
Osamu yang mendengar itu meliriknya sekilas dan ikut menyunggingkan senyum tipisnya.
"Tsune pasti suka juga!! Ya, kan Tsune?!" Atsumu berkata sambil beralih menatap rubahnya yang tengah makan di dalam kandang itu.
"Ya kalo dia gak suka dia bakalan aku buang." tanpa sadar, perkataan itu terlontar sangat jelas dari mulut Osamu.
Membuat Atsumu memicingkan matanya tajam dan menyilangkan tangannya di depan dada. "Ulangin coba!"
Sadar akan perkataannya yang kelewat batas itu Osamu menggeleng pelan dan malah menarik pinggang Atsumu hingga sang empu terduduk di pahanya.
"Samu ulangin!! Tadi kamu ngomong apa?!"
Osamu menggeleng dan malah menenggelamkan kepalanya pada leher Atsumu. "Gak ada. Aku ngomong kamu manis banget."
"BOHONG! KAMU MAU BUANG TSUNE KAN TADI?!"
Osamu mengangkat kepalanya kemudian menggeleng pelan guna menyanggah perkataan Atsumu. "Enggak, mana ada aku mau buang hewan kesayangan kamu itu." dia berkata diiringi dengan kecupan singkat di pipi Atsumu.
Bukannya mereda, kekesalan Atsumu malah makin memuncak akibat Osamu yang seolah-olah tidak serius mengatakannya.
Dan berkat hal itu lah minggu pagi pasangan Miya itu diiringi dengan keributan.
Beberapa chapter ke depan isinya cuman Atsumu yang ngidam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life • Osaatsu[✔]
AcakJodoh itu bukan cerminan diri sendiri, melainkan kembaran sendiri.