30.

252 37 4
                                    

"KEPARAT KELUAR KAU SAKUSA!!!"

Sakusa yang menyaksikan Osamu mendobrak paksa pintu itu malah menampilkan senyum lebarnya.

Dia memperhatikan Osamu dari atas sampai bawah dengan tatapan mengejek. "Tanpa kau berteriak juga aku sudah keluar, Osamu." Sakusa berkata sambil turun dari atas meja dan mulai mendekat pada Sakusa.

"Kau lama sekali, ya? Apakah jalanan sangat macet sehingga kau lama tiba di sini?" Sakusa bertanya dan berhenti ketika dia berjarak beberapa langkah lagi.

Dapat di lihat olehnya Osamu yang bercucuran keringat dan nafasnya yang terengah-engah. Sakusa bisa menduga bahwa orang ini berlari untuk bisa menuju tempat ini.

Osamu mengusap keringat yang bercucuran di dahinya kemudian menatap Sakusa dengan tatapan sebal. "Brengsek! Kembalikan Atsumu-ku!"

Sakusa memiringkan kepalanya mendengar itu. "Untuk apa aku mengembalikannya?"

"Untuk apa?! Karna dia milikku bodoh! Beraninya kau membawanya pergi ke tempat kotor ini tanpa sepengetaguanku!" Osamu berkata dengan penuh amarah.

Sementara Sakusa malah tertawa nyaring mendengarnya. "Tempat kotor? Hahaha tempat kotor katamu?" sesaat setelahnya tawanya terhenti dan raut kesal terpancar di wajahnya.

"Tempat ini kotor karena kau membunuh Tuan Arito, brengsek." Sakusa berkata sambil menatap Osamu tajam. Dan tentu saja Osamu memberikan tatapan yang sama pada lelaki bersurai ikal itu.

"Tutup mulutmu brengsek! Lebih baik kau diam saja jika kau tidak mengetahui apa yang terjadi!"

"Aku tahu apa yang terjadi! Maka dari itu aku tidak bisa diam saja karena kau telah membunuh Tuan Arito!"

Osamu menggertakkan giginya kesal mendengar itu. Dengan cepat dia segera berlari kearah Sakusa dan berniat untuk meninjunya dengan kuat.

Namun sayangnya, Sakusa mengelak dengan cepat hingga akhirnya Osamu hanya meninju angin.

"Kau tidak tahu yang sebenarnya. Kau tidak tahu betapa brengseknya orang yang kau panggil dengan sebutan Tuan itu!" Osamu berkata sambil menggerakkan sikutnya kuat. Mencoba untuk menyikut wajah Sakusa.

Tetapi Sakusa malah menghindar sekali lagi sehingga apa yang Osamu lakukan itu sia-sia.

Sakusa menatapnya kesal bahkan penuh dengan amarah ketika mendengar perkataan Osamu.

"Kau yang brengsek! Dia sudah membantumu! Bahkan dia menghidupkanmu! Tetapi kau malah membunuhnya! Apakah kau tidak menggunakan otakmu untuk berpikir?!"

"Aku menggunakannya maka dari itu aku membunuhnya!"

Dor

Dor

Tak

Ketika Osamu berkata seperti itu tiba-tiba saja Kageyama mengeluarkan pistolnya dan menembak Osamu. Tetapi untungnya peluru itu tidak berhasil mengenainya karena Kuroo menembak peluru itu agar mengarah ke tempat lain.

Kageyama berdecih pelan kemudian menatap sekeliling mencoba mencari dimana letak sniper itu.

"Sial, penembak jarak jauh, ya?" gumamnya.

DORR

DORR

DORR

Ketika Kageyama sedang mencoba mencari letak sniper itu tiba-tiba saja datang segerombolan orang yang membawa berbagai macam pistol di tangan mereka. Tanpa bertanya pun Kageyama tahu bahwa ini adalah anak buah Osamu.

Sakusa yang menyaksikan itu tersenyum miring. "Tidak bisa membunuhku sendirian?" dia berkata dengan nada main-main. Jelas sekali dia mengejek dan menantang Osamu untuk saling bunuh.

"Apa maksudmu?" Osamu mendongakkan kepalanya menatap balkon bagian dalam yang ada di dalam ruangan yang besar itu. Dapat Osamu lihat segerombolan orang yang mengenakan pakaian hitam seolah sengaja bersembunyi di sana. "Bukankah kau yang tidak bisa membunuhku seorang diri, Sakusa Kiyoomi?"

Perlahan senyuman Sakusa menghilang dan dia segera menggerakkan tangannya untuk meninju wajah Osamu. Tetapi sayangnya Osamu menahan gerakan tangannya itu.

"Aku akan membunuhmu, Osamu. Akan kubalaskan dendam Tuan Arito dan tidak akan membiarkanmu keluar hidup-hidup dari sini."

"Aku yang akan membunuhmu brengsek. Akan ku buat kau bertemu dengan Tuan Arito tersayangmu itu di neraka."

Tepat setelah berkata seperti itu Osamu melayangkan tinjunya dan mulai baku hantam dengan Sakusa. Ah tentu saja

Sweet Life • Osaatsu[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang