9. Eskrim

790 78 2
                                    

Osamu membulatkan matanya ketika menyaksikan Atsumu yang perlahan mulai menjatuhkan badannya sendiri ke belakang. Dan tanpa sadar tubuhnya bergerak mendekat kepada Atsumu dan tangannya meraih tangan Atsumu dan menariknya kuat hingga membuat keduanya terjatuh ke lantai rooftop.


Osamu mengatur nafasnya yang menderu hebat akibat kejadian mengerikan yang terjadi dalam beberapa detik tadi.

Sial, seperti menantang malaikat maut saja.

"GILA KAMU?!" Osamu memekik kencang tepat di hadapan Atsumu yang masih diam seolah tidak paham apa yang terjadi.

"MIKIR GAK APA YANG BAKALAN TERJADI SAMA KAMU KALO AKU GAK SEMPET RAIH TANGAN KAMU?!"

"KAMU BAKALAN MATI TSUM!! KAMU BAKALAN MATI!!"

"GAK CUMAN KAMU, ANAK KITA JUGA BAKALAN MATI."

Bibir Atsumu bergetar hebat mendengar Osamu yang mengatakan itu dengan nada tingginya. Dan air mata yang beberapa detik lalu telah berhenti kini kembali mengalir deras membasahi pipinya.

"HUAAA... MAAF...." Atsumu memekik di sela-sela tangisnya.

Osamu mengatur nafasnya yang terengah-engah akibat berteriak sekuat tenaga. Sial, jantungnya seakan berhenti untuk seperkian detik tadi akibat ulah Atsumu yang di luar nalar ini.

Atsumu melentangkan tangannya dan tanpa aba-aba memeluk Osamu dengan erat. Menenggelamkan kepalanya sendiri pada dada bidang Osamu dan menangis di sana.

Osamu menggerakkan tangannya untuk membalas erat pelukan Atsumu. "Maaf...." Osamu berkata lirih sambil menahan air matanya yang ingin terjatuh.

Jangan menangis.

Dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan Atsumu.

Tetapi untunglah.

Osamu bisa meraih tangan Atsumu sehingga membuatnya tidak jadi melompat dari atas sana.

~

Osamu menuntun Atsumu yang berjalan dengan sedikit pincang akibat ulahnya yang menarik Atsumu secara tiba-tiba tadi sehingga membuat kakinya keseleo.

"Kamu perlu kursi roda gak?" tawar Osamu ketika menyaksikan lansia yang tiba-tiba lewat di hadapannya dengan mengenakan kursi roda.

Atsumu menyerngit mendengar itu. "Aku masih kuat jalan Samu!! Kamu pikir aku udah jompo sampe harus pake kursi roda?!" kesal Atsumu.

Osamu mendesis mendengar hal itu. "Bukan begitu, cuman kan kaki kamu keseleo. Dari pada capek-capek jalan mending make kursi roda aja."

Atsumu berhenti melangkah dan melepaskan tangannya yang melilit pinggang Osamu. "Maksudnya kamu capek nuntun aku?"

"Ya udah lah gak usah nuntun aku. Aku jalan sendiri aja, lepasin udah sono kamu duluan aja." ujar Atsumu sambil mengalihkan pandangannya.

Mata Osamu berkedut menyaksikan itu. Oh ayolah, beberapa saat lalu anak ini baru saja menangis sambil menggumamkan kata maaf secara terus menerus. Lalu sekarang... MENGAPA DIA MENJADI MUDAH MERAJUK SEPERTI INI?!

Tenang Osamu, tenang.... Kau harus tenang. Jangan terbawa emosi. Jika kau terbawa emosi ini akan menjadi perdebatan panjang yang memungkinkan Atsumu akan marah dan mencoba untuk bunuh diri lagi.

Osamu kembali meraih pinggang Atsumu dan mendekatkan diri pada istrinya itu. "Jangan gitu, kondisi kamu lagi gak baik. Kalo aku tinggal sendiri emangnya kamu mau?"

Atsumu bergidik ketika merasakan pinggangnya yang sudah di lilit oleh tangan Osamu serta Osamu yang sudah mendekatkan wajahnya pada wajah Atsumu.

"Y-ya jangan dong!! Aku kan gak tau kamar aku di mana!!" ucap Atsumu dengan wajah yang sedikit merona.

"Ya udah kalo gitu jangan nyuruh aku pergi. Lagian kamu mau aku ingkarin janji aku emangnya?" Osamu berkata sambil menjauhkan wajahnya dan kembali menuntun Atsumu kembali ke ruang rawatnya.

"Enggak, kalo kamu ingkarin janji kamu nanti aku sendirian.." lirih Atsumu.

"Aku gak bakalan tega ninggalin kamu sendirian Tsum...." Osamu berkata lembut sambil mengecup singkat pucuk kepala Atsumu.

Ketika Osamu selesai mengecup pucuk kepala pirang itu, tiba-tiba saja Atsumu memekik cukup kencang sehingga membuat langkah mereka berdua terhenti serta orang-orang yang memandang dengan heran.

"SAMU!!! AKU MAU ESKRIM KAYAK ANAK ITU!" Atsumu berkata sambil menunjuk seorang anak kecil yang tengah menjilati eskrim berbentuk spongebob.

Osamu menggeleng keras mendengar itu. Ayolah, bukankah sebaiknya orang sakit tidak memakan eskrim?

"Gak boleh, kamu masih sakit." tolak Osamu.

Atsumu menatap Osamu kesal dan menarik-narik tangan Osamu. "Ih aku mau eskrim!"

"Ayo dong Samu!! Beliin aku eskrim!! Aku udah lama gak makan eskrim!" rengek Atsumu sambil mengeluarkan puppy eyes-nya.

Osamu yang menerima tatapan seperti itu mana bisa menolaknya. Tanpa sadar dia menganggukkan kepalanya dan mengiyakan permintaan Atsumu.

"Iya aku beliin, ayo kita ke kantin."

Sweet Life • Osaatsu[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang