Osamu menghela nafas lelah ketika dia baru saja menginjakkan kakinya kembali di dalam rumah. Sudah dapat dua hari sejak Osamu tidak pulang ke rumah akibat Atsumu yang meminta buah khuldi itu, dan Osamu benar-benar menginap di markasnya.
Tetapi tentu saja bukan karena hal itu.
Dia menginap di markas karena dia harus menyelesaikan pekerjaannya. Bukan karena dia tidak mendapatkan buah itu dan Osamu enggan untuk kembali. Sama sekali bukan. Ayolah, Osamu bukanlah suami yang takut istri.
Baru dapat tiga langkah dia memasuki rumah itu, suara Atsumu mulai menggema di gendang telinganya.
"SAMU!!!" Atsumu berteriak dengan semangat sambil berlari kearahnya dan melompat kedalam pelukan suami tercintanya yang baru saja cosplay menjadi Bang Toyib.
Osamu yang menerima pelukan tiba-tiba itu tentu saja sedikit tersentak. Untungnya dia tidak terjatuh akibat hal itu. "Pelan-pelan Tsum....." ingat Osamu sambil membalas pelukannya dengan erat. Ayolah, Osamu khawatir dengannya. Bagaimana jika dia terjatuh? Bukankah itu gawat?
Atsumu tidak mendengarnya. Dia malah mendusel manja pada dada bidang suaminya itu. "Aku kangen sama Samu......" ujarnya. Ayolah Tsum, kalian hanya berpisah selama dua hari saja. Dan kau sudah merindukannya?
Atsumu berhenti mendusel dan mendongakkan kepalanya, menatap Osamu dengan tatapan bertanya-tanya. "Kamu dari kemarin kemana aja? Kok gak pulang-pulang?"
Osamu bergidik mendengar itu. Kenapa malah menanyakan hal itu? Bagaimana jika Atsumu menanyakan di mana buah khuldi pesanannya?
"Y-ya.... Aku ada kerjaan kemarin."
Atsumu berhenti memeluknya mendengar hal itu kemudian melempar tatapan heran sekaligus khawatir. "Terus, kerjaannya udah selesai belum?"
Osamu mengangguk mendengarnya dan tangannya tertuntun mengusap lembut surai pirang itu. "Ya, tentu."
Tatapan khawatir Atsumu seketika hilang ketika mendengar perkataan Osamu dan tindakannya. Matanya malah berbinar terang sekarang.
"Berarti kamu bakalan sama aku terus, dong?!" tanyanya dengan semangat yang membara.
Osamu mengangguk. "Iya."
Perlahan pandangan Osamu turun hingga akhirnya mendarat di perut Osamu yang sudah sedikit membuncit itu.
"Anak kecil yang ada di dalem sini nakal gak?" tanya Osamu sambil mengusap lembut perut Atsumu.
Atsumu terkekeh kemudian menggeleng. "Enggak, dia gak nakal."
"Kamu pinter! Jangan nakal ya sama Mamah kalo Papah lagi pergi." Osamu kepada sang anak.
Osamu menarik tangannya kembali dan menatap Atsumu dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Sementara Atsumu malah tersenyum hingga matanya menyipit, perlahan tangannya tergerak untuk meraih tangan Osamu dan menggenggamnya. Mulutnya terbuka untuk melontarkan beberapa perkataan.
"Kamu selingkuh aja, yuk!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Life • Osaatsu[✔]
AléatoireJodoh itu bukan cerminan diri sendiri, melainkan kembaran sendiri.