2. Tentang Perpisahan

404 29 0
                                    

ALEXA Luna, wanita yang ia kenal dari seorang pelanggan di bengkelnya itu tak disangka akan mengambil tempat di antara lembaran-lembaran kisah hidup seorang Sabian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ALEXA Luna, wanita yang ia kenal dari seorang pelanggan di bengkelnya itu tak disangka akan mengambil tempat di antara lembaran-lembaran kisah hidup seorang Sabian. Lexa, begitulah cara wanita itu disapa, dalam sekali waktu ternyata mampu menarik hati Sabian yang kala itu memang masih sering berkelana di gempitanya dunia malam.

Lexa sendiri adalah seorang DJ di sebuah club terkenal di daerah Jakarta Selatan. Kiprahnya bergaung kencang karena kepiawaiannya dalam meracik lagu-lagu EDM yang selalu berhasil membius para penikmat karyanya. Tidak hanya di Jakarta, Female DJ itu kerap kali terbang dua kali dalam sebulan demi memenuhi kontrak kerjanya di sebuah Beach Club di Bali. Dan dari situlah tak disangka perlahan namanya semakin besar, membawa Lexa dalam circle produser-produser bertangan dingin yang melihat adanya potensi besar dalam diri Lexa sendiri.

Sabian sebagai kekasihnya sama sekali tidak mempermasalahkan soal dunia yang di geluti Lexa. Pria itu sepenuhnya tahu, sebelum menjadi nomor satu di hati Lexa, ada pekerjaan yang sangat Lexa cintai melebihi apapun. Sabian langsung paham ketika beberapa kali menemani Lexa perform, pria itu bisa melihat sendiri jika kekasihnya begitu larut dalam alunan musik kencang yang berpadu di warna-warninya lampu sorot. Wanita itu sangat menyukai perhatian. Seperti candu baginya, tidak ada hal lain yang bisa menggantikan kebahagiaan Lexa, selain menyatunya wanita itu di belakang DJ booth dan sorak sorai penonton yang ikut menari bersamanya.

Enam bulan. Waktu yang sangat singkat kala dua manusia yang sedang dimabuk asmara itu meniti hati-hari dipenuhi romansa. Sabian yang sore itu sedang membantu Daffa mengecek head unit mobil pelanggannya tertegun saat pesan berisi sebuah foto itu menggetarkan ponselnya. Bagai tersambar petir, dalam sepersekian detik, waktu yang Sabian miliki seakan terhenti. Tenggorokannya tercekat, sedangkan dua mata bulatnya melebar penuh karena tak percaya pada apa yang barusan ia lihat di layar ponselnya.

Sekali, dua kali, tiga kali Daffa sudah memanggil nama Sabian di sebelahnya. Namun si pemilik nama tak kunjung menyahut. Hingga akhirnya barulah Sabian tersadar begitu Daffa mengguncang tubuhnya tanpa aba-aba.

"Ada masalah apa Bang?"

Sabian masih bungkam. Pria itu mendongak, meletakan kepalanya pada sandaran jok mobil. Sebelum mengusir tanya Daffa, ia terlihat mengerjapkan mata, di akhiri dengan helaan napas berat yang menyiratkan sebuah kegelisahan.

"Alexa hamil."

Di titik inilah semua kekacauan hidup Sabian bermula. Kekacauan yang tanpa Sabian sadari akan terus menerus menghantuinya dengan luka yang tak kunjung sembuh. Luka hatinya, juga luka yang mungkin suatu hari nanti Tiara akan sadari ketika anak itu mulai mengerti betapa hidup kadang tak melulu tentang bahagia semata.

Pernikahan yang dilaksanakan secara terpaksa itu bertahan tidak lebih dari dua tahun. Lexa sangat berambisi kembali di dunianya. Di tambah lagi seorang produser dari rumah rekaman kenamaan menyuguhinya dengan rangkaian tur di wilayah Asia Tenggara. Hal itu menyebabkan Tiara hampir tidak merasakan dekapan seorang ibu di tiap malam-malamnya yang penuh tangis rindu. Bayi kecil yang peka itu seolah protes pada Ayah dan Ibunya yang jarang bersama.

Leave Out All The RestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang