1.4 || TELLING THE TRUTH

5.7K 197 0
                                    

I HOPE U LIKE IT GUYSS

^HAPPY READING^

Seperti yang sudah dijadwalkan—setelah pulang sekolah tadi, Bia langsung menuju ke tempat kursus memasaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang sudah dijadwalkan—setelah pulang sekolah tadi, Bia langsung menuju ke tempat kursus memasaknya. Dirinya sangat semangat menjalani kursus ini, apalagi ketika Akim menghubunginya tadi. Rasanya banyak kupu-kupu yang berterbangan dalam perutnya.

Hari semakin hari, Bia merasa kalau upayanya untuk membuat Akim menyukainya semakin terlihat. Banyaknya perubahan dari laki-laki itu membuat Bia semakin yakin dan semangat untuk mendapatkan htia. Bia yang semula pantang menyerah, kini mejadi lebih pantang menyerah.

Saat kursus memasak tadi, beberapa kali Bia gagal dalam memasak, dan juga beberapa kali dia kena marah guru masaknya karena dirinya yang terus menerus gagal. Akim sengaja kah memilihkan Bia guru yang galak? Sama sepertinya?

Hasilnya di hari ini adalah, jangan memasak dengan kompor yang apinya besar. Kalau bisa yang sedang-sedang saja atau mungkin api kecil lebih baik. Karena gagalnya masakan Bia, selalu saja gosong. Dan tentang mengenai rasa yang sangat asin jangan lupa. Kalau kata orang zaman dulu, jika kita memasak dan rasanya asin itu tandanya kita mau cepat menikah. Tau saja kalau Bia memang ingin cepat menikah ulang dengan Akim. Dia tidak mau kalau statusnya dengan Akim adalah sebagai istri siri nya.

Baru saja Bia menyelesaikan mandinya. Tadi sebelum mandi, Cici mengabari kalau dia akan datang malam. Ya, betul. Bia meminta Cici menginap diapartemennya untuk menemaninya selama dua hari ini. Alasannya, karena nanti malam adalah malam Jum'at. Malam yang terasa sedikit angker jika tidur sendiri.

Sebelum Cici datang, Bia merapihkan terlebih dahulu ruangan apartemennya. Terutama ruang kamar dan kamar mandinya. Jangan sampai terlihat kalau Bia ini tinggal berdua. Yang pertama ia bereskan adalah ruang kamar, dia menyingkirkan buku-buku milik Akim ke dalam lemari pakaiannya. Ia merapihkan hal lainnya juga, jadilah meja tersebut kosong.

Sementara dibagian kamar mandi, Bia hanya menyingkirkan alat mandi Akim. Ia menyembunyikannya ke dalam loker—tempat dimana persediaan mandi berada.

Setelah selesai, tak lama kemudian Cici datang.

"Keren juga hidup lo, Bi tinggal di apartemen gini," katanya saat masuk ke dalam apartemen itu.

"Ya gimana? Mama yang suruh. Lumayan lah, gue bisa bebas dikit," jawabnya seakan pasrah dan bersyukur.

Cici duduk disofa ruang televisi, dia dengan sok sopannya itu langsung menyalakan tv dan menonton drama disana.

"Jadi kita girl's time nih?" tanya Cici seraya mengarahkan kepalanya kearah Bia yang sedang berada didapur.

"Palalo. Ketelatan kalau mau girl's time mah."

"Udah malem, tinggal nunggu molor doang," jawab Bia.

"Iya, sih."

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang