2.3 || KISSING?

7.9K 196 0
                                    

I HOPE U LIKE IT GUYSS

^HAPPY READING^

Seperti apa yang sudah dikabarkan oleh mama mertuanya, Ruya—sepulang sekolah Bia pergi menuju kediaman rumah Mama mertuanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti apa yang sudah dikabarkan oleh mama mertuanya, Ruya—sepulang sekolah Bia pergi menuju kediaman rumah Mama mertuanya itu. Kali ini Bia diantar tak lagi dengan ojol kesayangannya, melainkan Yogis yang mengantarnya kesana. Padahal, hari ini Yogis sibuk disekolahnya untuk rapat OSIS gabungan disana. Tch, sementara ketua OSIS sekolahnya malah ambruk dikasur, jadilah semua tugas Yogis yang menghandle untuk sementara waktu.

Kendaraan roda dua itu berhenti didepan gerbang rumah mewah milik keluarga Jake. Bia turun kemudian berdiri menghadap Yogis.

"Thanks ya, lo lagi sibuk banget padahal," katanya sebelum berpamitan masuk.

"Nggak apa-apa kali, kalau buat lo apasi yang nggak, Bi??" sahut Yogis sedikit menggombal.

Bia reflex mencubit pinggang laki-laki itu, "konyol!"

"Dosa lo ngegodain bini orang!" sambungnya sok bener.

Yogis terkekeh, "halah, suami lo aja macarin cewek lain tuh. Nggak lo bilang dosa?" balas Yogis menyindir Akim.

Bia menunduk, kenapa Akim yang disindir tapi malah jadinya dia yang merasa tersindir? Apa dirinya kurang cantik ya? Apa dirinya kurang pantas untuk laki-laki itu? kalau kurang pandai sih tidak perlu ditanya lagi. Nilai Bia lebih banyak remednya dari pada yang tuntasnya.

"Gue kurang oke kali ya, Gis?" tanyanya kini dengan suara sendu.

Yogis mengerutkan keningnya, "kurang oke gimana? Laki lo aja yang kurang bersyukur," jawabnya segera.

"Kalau lo mau, gua siap nampung lo, Bi," sambungnya.

"Dikira gue korban banjir kali," sahut Bia melawak.

Laki-laki itu terkekeh saat mendengar gurauan Bia. Dia tertawa dengan tangan yang mengarah ke atas kepala gadis itu. Menepuk-nepuknya beberapa kali pucuk kepala itu dengan pelan.

"Yaudah, sana masuk gih!"

"Urusin suami lo yang lagi sakit itu. Biar semua urusan dia nggak dilimpahin ke gua semua," ucap Yogis yang terlihat sedikit jengkel.

"Gua jadi nggak ada waktu buat sama main lo," lanjutnya bicara.

Lihat?

Laki-laki itu idaman sekali bukan?

Sebenarnya Yogis ini sebelas-dua belas dengan Akim, dia pandai, bahkan Yogis pernah ditawarkan untuk mengikuti pertukaran belajar ke Bandung, tapi saat itu dirinya dan sekeluarga akan pindah tempat ke Bali. Jadilah Yogis menolak tawaran tersebut. Wajahnya tampan, sama-sama ketua OSIS, dia ketua basket, kaya. Benar-benar idaman para gadis sekali, bukan?

Andai saja tidak berbeda keyakinan, mungkin sekarang Bia bisa oleng pada laki-laki itu.

Akim sialan, dia yang menaruh pelet kepadanya, kah?

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang