2.5 || MISUNDERSTENDING

7.1K 205 1
                                    

I HOPE U LIKE IT GUYSS

^HAPPY READING^

Ya, Akim datang ke rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Akim datang ke rumahnya.

Setelah mencium Bia, Akim mengusir laki-laki bajingan itu keluar dari kamarnya. Sedikit heran kenapa didunia ini kalau tidak laki-laki brengsek, ya laki-laki bajingan. Sialan, tidak ada yang benar. Yang benar memang hanyalah Yogis. Bagi Bia.

"Ngapain lo kesini?!"

"Najis banget gue dicium sama bibir yang bekas orang!" hinanya dengan lantang.

Kali ini Bia akan meluapkan semua emosinya yang sempat tertahan selama ini.

Akim tak merespon perkataan itu, ia malah menarik pergelangan Bia, "pulang!" ajaknya dengan ketus.

Bia menepis tangan tersebut, ia melangkah mundur, "nggak mau! Gue udah pulang ke rumah gue!" tegasnya.

"Rumah lo itu sama gua!"

"Lo bukan rumah gue lagi!"

"We're married."

"Sampai kapanpun akan terus begitu."

Lihat? Egois sekali bukan?

Tak ingin melepaskan Bia, namun tak ingin juga melepaskan wanita yang lainnya. Sialan, dia pikir dia itu siapa, ha? Dia pikir Bia tidak akan bisa hidup gitu tanpa dirinya?

Bia menatap Akim begitu lekat, dadanya naik-turun mengatur deru napasnya. Emosinya benar-benar akan meledak sekarang juga jika Akim tak pergi dari hadapannya.

"You betrayed me!" katanya sambil merapatkan gigi. Bia masih menahan emosinya, dia belum lampiaskan. "You kissed her!"

"I know,"

"You misunderstanding, Bia."

"Kita pulang sekarang, gua akan jelasin semuanya disana," ajak Akim masih belum menyerah.

"Nggak mau! Nggak akan! Gue mau disinii!" balasnya kekeuh.

"Gua suka sama lo!"

Bia terdiam sejenak saat Akim mengeluarkan kalimat itu. Selang beberapa saat kemudian, Bia kembali memukul dada bidang Akim dengan tangannya, "Bohong!"

"Gua jujur."

"Cuma lo, yang berhasil masuk ke hati gua. Bukan Sheyla, bukan orang lain!" ucap Akim

Ya, benar.

Bia, meluluh. Dia masih memukuli laki-laki itu namun dengan tempo pelan. Matanya tak beralih menatap Akim didepannya.

"Bohong!" hanya kalimat itu yang bisa Bia katakan. Karena jujur saja, Bia pun meragu.

"Pergi!"

"Bukan pepisahan jalan keluarnya, Bia. Nggak ada yang mau pisah sama lo!"

"Lo egois!"

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang