2.7 || LET IT GO

7.4K 191 0
                                    

I HOPE U LIKE IT GUYSS

^HAPPY READING^

Yogis mengantarkan Bia ke apartemennya, seperti yang diinginkan gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yogis mengantarkan Bia ke apartemennya, seperti yang diinginkan gadis itu. Padahal sebelumnya Yogis ingin mengantarkannya ke rumah orang tua Bia, rumah Larita. Namun gadis itu menolak, katanya—dia ingin mengemasi barang-barangnya dulu di apartemen tempatnya tinggal. Gadis itu benar-benar ingin mengakhirinya sekarang.

Bia masuk terlebih dahulu ke tempat itu, dibelakangnya sudah ada Yogis yang mengikuti.

"Lo tunggu disini, gue kemasi barang-barang gue dulu!" ucapnya kepada Yogis. Dan dibalas anggukan oleh laki-laki itu.

Dengan gesit—Bia mengambil kopernya yang berada diatas lemari, kemudian ia memasuki barang-barangnya dengan cepat. Mulai dari baju dan barang lainnya. Bia tak menangis, dia masih bisa menahan sesak didadanya. Dia bukanlah gadis menye-menye yang hanya bisa menangis tanpa bertindak.

"Emang seharusnya gue ninggalin lo sih dari dulu," dialognya sendiri. Ia menggerutu.

"Najis, baru liat gue cowok sasimo! Gue kira adanya cewek doang yang sasimo," katanya lagi.

Dia benar-benar kesal. Emosinya lebih membara dari pada rasa sesaknya.

"Lo keluar, ini bukan urusan lo!"

"Urusan Bia sekarang jadi urusa gua juga!"

"Lo bukan siapa-siapanya!"

"Lo suaminya, tapi lo cowok brengsek. Dan gua nggak akan biarin Bia hidup dengan laki-laki brengsek kayak lo!"

"Terus? Gua harus biarin Bia hidup dengan laki-laki nonis kayak lo 'gitu? Jangan mimpi! Bia istri gua!"

Bia menolehkan kepalanya saat mendengar sesuatu yang berisik dari arah luar kamarnya. Ia mempercepat gerakannya saat mengenali suara tersebut. Bia langsung menutup koper miliknya kemudian langsung beranjak keluar.

Namun langkahnya terhenti saat ada seseorang yang menghadangnya. Langkah orang itu maju, Bia pun tak mau kalah, dia pun melangkah maju. Memaksa untuk keluar. Tetapi tangan laki-laki itu malah mendorong dengan kasar agar gadis itu tetap berada diruangan tersebut.

"Awas! Gue mau keluar!" sentaknya dengan nada tinggi.

"Nggak akan gua ngebiarin lo keluar," balas laki-laki itu.

"Najis! Nggak punya pendirian banget, sih Kim?!"

"Gua punya pendirian. Dan ini keputusan gua—"

"APA??!!!"

"Bertahan diantara dua cewek sekaligus? Lo nggak mau ngelepas Sheyla, dan lo juga nggak mau ngelepas gue, gitu?!"

"Gua bakalan putusin Sheyla sekarang!"

Bia menatap Akim dengan tatapan yang sudah tak lagi bisa dikondisikan, "i can't enough to this bullshit, please!" sentak Bia kembali mencoba lebih kuat untuk keluar. "Gue mau pergi!"

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang