5.0 || MOODY

4.5K 130 0
                                    

GUYSSS KOMENN DONGGG:( ANW I HOPE U LIKE IT YA!

^HAPPY READING^

Bia kini sedang berada di perpustakaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bia kini sedang berada di perpustakaannya. Perempuan itu sedang mencari referensi untuk tugas kuliahnya. Sekalian menunggu Cici dan Asen selesai kelasnya, karena setelah ini mereka berempat akan menemani Cici dan Asen fitting baju. Iya, berempat, bersama Yogis. Memang agak konyol, apalagi setelah mendengar alasan Asen yang meminta Bia menemaninya bersama Cici fitting baju, 'siapa tau nanti lo tiba-tiba kepengen kan gitu.' Sial, Asen menyindir Bia yang sampai sekarang belum merayakan pesta pernikahannya.

Lihat saja ya, Asen!

Bia melihat layar ponselnya, tidak ada notifikasi dari suaminya. Jika terus-terusan seperti ini, hidup Bia akan terasa tidak menyenangkan. Apakah ini akibat dari menikahkan seorang laki-laki yang gila belajar?

Bia jengah. Perempuan itu muak dengan buku-buku yang dia ambil di perpustakaan itu. Bia tidak bisa menghabiskannya sekarang, ia berniat untuk membawanya pulang dan lanjut mengerjakan tugasnya dirumah nanti.

Dia menutup buku yang sedang dibacanya, kemudian dibawa lah 3 buku dengan berat yang lumayan itu keluar dari perpustakaan kampusnya.

Langkahnya berjalan menuju kantin kampus untuk membeli makanan pengganjal atau minuman. Namun langkahnya terhenti saat melihat Akim dan seorang wanita yang duduk disampingnya, dengan 2 laptop dihadapan mereka. Sepertinya mereka sedang mengerjakan tugas. Tetapi mengapa rasanya sesakit ini?

Hatinya semakin terasa sakit Ketika dia melihat Akim yang tertawa lepas dengan wanita itu. Padahal Bia kira Akim sedang sibuk sekarang, makanya dia tidak mengganggu laki-laki itu dengan notifikasi pesan atau sambungan telepon darinya.

Bia berbalik arah, dia kembali melangkah menjauhi Kawasan kantin. Entah kemana kakinya menuju, Bia tak punya tujuan.

Bia menangis, sambil bejalan. Tak lama kemudian, langkahnya terhenti diambang pintu. Bia mengangkat kepalanya, "Yogiss..." lirihnya.

Bia menangis diambang pintu kelas Yogis, untunglah kelas laki-laki itu sudah selesai dan hanya tersisa beberapa mahasiswa.

Dengan sigap Yogis menghampiri Bia, "kenapa, hey?" tanyanya.

Air mata Bia mengucur deras, "gue liat Akim lagi enak-enakan ketawa sama cewek masa di kantin. Seharian ini gue nggak mau ganggu dia karena gue kira dia lagi sibuk sama tugas-tugasnya, eh ternyata malah lagi asik-asikan sama cewek berdua di kantin," jelas Bia.

Yogis mengerutkan keningnya, "dia selingkuh? Lagi?"

Bia menggeleng. Dia sendiri pun tidak tahu dalam kasus ini Akim masuk ke katagori suami yang selingkuh atau tidak, "nggak tau.."

"Kenapa nggak lo pergokin aja sekalian? Lo kan manusia nekat, Bi? kenapa mundur coba?" kata Yogis memberi semangat.

Bia terdiam sejenak, kemudian ia menghapus air matanya dengan punggung tangannya. "Eh?"

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang