0.4 || 'SUAMIKU' ?

8.7K 219 0
                                    

I HOPE U LIKE IT GUYSS

^HAPPY READING^

Akim baru saja sampai dipekarangan rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akim baru saja sampai dipekarangan rumahnya. Setelah pulang dari kediaman gadis itu, namun ia tak mendapati gadis itu dirumahnya. Mamanya bilang, kalau dia sudah pergi dan diantarkan oleh supir pribadi keluarganya. Hal tersebut membuat Akim sedikit jengkel dan menahan emosinya. Sudah berapa kali gadis gila ini membuat dirinya menahan emosi? Haruskah ia ledakkan sekarang emosi tersebut?

Laki-laki itu masuk ke dalam rumah mewahnya, ia sempat bertemu dengan Ruya sampai akhirnya dia kembali melanjutkan langkahnya karena kata Ruya gadis itu sudah berada didalam kamarnya untuk membersihkan diri(?).

Akim masuk ke dalam ruang kamarnya, kebetulan sekali gadis itu baru saja keluar dari kamar mandi. Ia berjalan tak menyadari Akim yang juga berada diruang kamar itu. Eibia terus mengeringkan rambutnya dengan handuk ditangannya.

Tanpa aba-aba—Akim menghempaskan tas ransel Eibia kesembarang arah dan mengangkat tangan gadis itu dengan tangannya hingga handuk digenggamannya terjatuh. Tentu saja Eibia tersentak dengan perlakuan kasar darinya.

Akim terus mengangkat tangan Eibia sambil mendorong gadis itu sampai mengenai dinding kamarnya.

"Nafsu lo sama gue?" tanya gadis itu tak masuk akal bagi Akim.

"Kenapa kehadiran lo terus buat hidup gua susah?" tanya laki-laki itu tanpa basa-basi.

"Ya, kalau hidup nggak ada susahnya bukan di dunia dong, Kim. Disurga itu namanya," jawab Eibia diatas rata-rata.

"Nanti ya, kita ke surga bareng. Bareng keluarga kita," sambungnya semakin membuat Akim emosi.

"Lo ke neraka, sorry."

"Lo juga dong berarti?"

Akim menghelakan napasnya, ia jengah berdekatan dengan gadis gila ini. "Kenapa lo pergi duluan? Gua tadi jemput lo!" sentaknya.

Oh.. karena ini.

Eibia berdecak, ia menggerakan tangannya—meminta kepada Akim agar genggaman tangan itu dilepaskan. Mana kenceng banget genggamnya!

"Lepasin dulu, kek! Pegel tau!"

Akim pun melepaskan genggaman tangan itu, ia mengarahkan kedua tangannya ke dalam saku celananya dan menunggu Eibia untuk menjawab pertanyaannya tadi.

"Gini ya, Akim. Kalau gue tetep pergi sama lo, nanti barang-barang gue mau ditaro dimana? Lo kan jemputnya pakai motor! Seharusnya lo itu berterima kasih sama gue, karena lo punya istri yang pintar dan mandiri," ungkapnya berbangga hati.

"Kalau gitu kenapa lo nggak kabarin gua?" tanya laki-laki itu kesekian kalinya.

Apasih? Gue berasa lagi diintrogasi gara-gara ke gep selingkuh!

Kini, untuk pertama kalinya Eibia menghembuskan napasnya. Seperti Akim yang jengah kepadanya, itu yang dirasakan Eibia sekarang.

"Kan nomor gue 'lo blok, suamikuuuuu!" jawabnya sengaja.

Ehehehehehehe, rasanya kek mimpi. Panggil orang yang selama ini gue sukain dengan sebutan 'suami'. Aaaaaaaaaaaaaaa! Batinnya menjerit.

Akim kembali menghelakan napasnya, "terserah lo. Gua mandi," ucapnya membalikan tubuh dan berjalan menuju kamar mandi diruang kamarnya.

"Ih, pake bilang dulu.."

"Kode minta dimandiin, kah?" sambung gadis itu bicara.

"Sinting."

Eibia terkekeh geli dalam hatinya. Lama-lama menggoda Akim akan dia jadikan sebagai hobinya kini. Eibia berharap agar Akim kelak akan mencintainya. Rumah tangga yang saling mencintai akan lebih indah, bukan?

"Yaudah.. kamu mandi 'gih. Nanti aku siapin bajunya, ya suamikuuuuu," ucapnya kembali menggoda Akim.

Eibia berjalan kearah yang berbeda. Ia melangkah menuju lemari yang berada disamping ranjang itu.

"Bajunya mau aku taro diatas kasur atau aku anterin aja, suamiku?" ucapnya lagi.

Kalimat yang keluar dari mulutnya itu sukses membuat Akim menghentikan langkahnya.

"Sekali lagi lo bilang kata sialan itu, abis lo ditangan gua!" ancamnya kepada Eibia.

Eibia adalah Eibia. Seorang gadis yang akan tertantang jika diancam.

Ia mengembangkan senyumannya, "suamikuu..."

"Suamiku, suamiku, suamiku~" katanya sengaja.

Tanpa aba-aba—Akim dengan cepat berbalik arah dan mendekati Eibia. Bahkan laki-laki itu langsung menjatuhkan gadis itu keatas ranjang dengan tubuhnya yang menindihi tubuh Eibia.

Eibia kembali tersenyum. Gadis gila ini malah melanjutkan aksinya dengan membuka secara perlahan dasi dan kancing kemeja Akim.

"Ngebet amat sih?"

"Masih sore padahal," sambungnya bicara aneh. Bagi Akim.

Akim mengeraskan rahangnya. Ia bangkit dari posisinya dengan tangan yang meraih bantal didekatnya. Lalu, ia arahkan keatas wajah gadis itu. Bahkan Akim sedikit menekan bantal tersebut.

Bunuh istri modelan kayak gini, dosa nggak ya?

Mampus lo! mati aja sekalian!

Laki-laki itu langsung berjalan kembali menuju kamar mandi. Sementara Eibia—ia terpaku dalam posisinya. Sungguh, jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Yang baru saja ia lakukan bukan lah pure keinginannya. Sepertinya ada setan yang ikut tinggal dalam raganya.

Bagaimana jika Akim beneran khilaf tadi?

Eibia menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengembalikan jiwanya yang hilang. Ia tidak bisa membayangkan kalau dirinya harus lepas perawan dihari pertama menjadi seorang istri. Istri dari seorang laki-laki yang telah lama ia sukai. Istri Akim.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!

Teriaknya kencang dan membuat geger satu rumah.

Teriaknya kencang dan membuat geger satu rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

UP: 01/04/23

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang