3.9 || NEW HOUSE

4.3K 151 0
                                    

GUYSSS KOMENN DONGGG:( ANW I HOPE U LIKE IT YA!

^HAPPY READING^

Hari ini adalah hari kepindahan Akim dan Bia ke rumah mereka yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini adalah hari kepindahan Akim dan Bia ke rumah mereka yang baru. Ya tepat, hari ini adalah hari Minggu. Bia sudah mengundang ketiga temannya dan keluarga Akim, juga Garell untuk datang ke rumah barunya ini.

Larita dan Ataric berhalangan hadir karena Ataric sedang menuruti keinginan Larita yang menginginkan makan indomie kuah diatas puncak. Jadi lah mereka berdua ke puncak sedari kemarin.

"Bi.. rumahnya Akim yang beli?" bisik Cici mendekati Bia.

"Bukan, tapi orang tuanya dia yang beli," jawab Bia.

Cici menghembuskan napasnya cepat, "YA SAMA AJA ANJING!!!"

"Gila! Lo tinggal berdua doang padahal. Dibeliinnya yang bisa nampung gue juga," sambungnya. "Kapan-kapan gue boleh nginep kali ya?" tanya Cici bergurau.

"Tch, sok miskin lo," sahut Asen dari belakang mereka.

Kini Bia dan Cici sedang menyiapkan minuman dingin untuk orang-orang yang datang ke acara open house rumahnya ini.

"Udah jadi belum minumannya?" tanya Asen yang hendak membawa nampan berisikan gelas minuman tersebut.

"Udah nih, Acen bawa dulu yang itu," jawab Cici menunjuk nampan yang sudah cukup penuh itu.

Laki-laki itu mengangguk dan membawa nampan tersebut menuju halaman belakang kediaman Akim dan Bia. Karena mereka—keluarga Akim, Garell, Yogis dan sang pemilik rumah ada ditempat itu sedang bercengkrama satu sama lain.

Tak lama kemudian, Bia dan Cici menyusul kesana. Cici yang membawakan nampan berisikan minuman, sedangkan Bia membawa nampan yang berisikan makanan.

"Terkadang aku berpikir kenapa kalian menikahkan bang Akim sama si bodoh ini," ucap salah satu anggota keluarga Akim saat Bia memberikannya segelas minuman.

Dia lah Geevan. Adik kandung laki-laki Akim yang selama ini menganggapnya sebagai musuh. Tatapannya pun dari dulu sampai sekarang masih sama. Sesekali dia bingung kenapa laki-laki itu seperti benci sekali kepadanya. Padahal Bia menyukai abangnya, bukan dirinya, kenapa harus Gevaan yang repot?

Ruya reflex memukul lengan anak keduanya dengan malu-malu, ia sambil terkekeh tidak enak hati kepada teman-teman Bia. Ya, walaupun teman-temannya itu tau bagaimana kurang lebihnya Bia.

"Gevaan! Kamu nggak boleh gitu ah, ke Kak Bia. Kamu harus sopan," ucap Ruya menginterupsi sikap anaknya.

"Salahku dimana?" tanyanya.

Memang diantara Akim dan Geevan, jelas Geevan-lah yang paling dingin di keluarga Akim. Dia juga yang paling sedikit bicara, mungkin karena Geevan jarang berada dirumah. Geevan juga sama gila belajarnya dengan Akim. Terkadang Ruya bingung mengapa dirinya mendapatkan anak yang sama-sama gila belajar seperti Papanya dulu? tidak ada yang mengambil sifatnya sama sekali. Suka iri kadang.

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang