0.9 || BLACK WALLET

6.3K 206 0
                                    

Bia menggeliat dalam tidurnya saat merasakan matahari menyoroti manik matanya. Ia mengembangkan senyumannya, saat ide jahil menyapa pikirannya. Bia sengaja terus menggulingkan tubuhnya kearah sisi dimana posisi Akim berada. Gadis itu terus mengguling sampai,

Dubh!

Awwwww!!

Matanya langsung terbuka segar, tubuhnya terasa sedikit sakit saat dirinya jatuh dari ranjang tempat tidurnya. Ia menggerakan kepalanya, mencari keberadaan suaminya yang tak tampak dalam penglihatannya.

"Akimmmmm!!"

"Ak—" suaranya terputus saat manik matanya tak sengaja melihat sebuah benda yang menempel pada dinding ruangan itu.

Sial, Sekarang sudah pukul 06.55 menit!

Bia langsung bangkit dari posisinya dan keluar mencari Akim seraya memanggil-manggil nama tersebut. Tak kunjung dapat jawaban, Bia langsung menarik kesimpulang kalau gadis itu ditinggalkan. Pastinya laki-laki itu sudah berangkat sekolah tanpa membangunkan Bia terlebih dahulu. Kejam sekali dia!

Tanpa menunggu lama, segeralah ia mandi dan bersiap untuk berangkat sekolah. Akim benar-benar menguji kesabarannya. Bisa-bisanya dia setega itu dengan Bia. Mana hari ini adalah hari Senin, upacara bendera, datang terlambat, mampuslah Bia.

Dugaannya benar, Bia datang terlambat. Sekitar 20 menit setelah bel masuk.

Saat upacara disekolahnya selesai dilaksanakan. Barulah murid yang terlambat dikumpulkan ditengah lapangan untuk diintrogasi mengapa bisa terlambat datang ke sekolah. Rasanya ingin sekali dia menjawab, "suami saya tidak membangunkan saya, Pak. Akim ninggalin saya gitu aja, makanya saya telat."

Tetapi hal itu tidak akan mungkin terjadi. Segila-gilanya Bia, dia akan tetap menjaga rahasia yang sudah disepakati bersama dengan Akim.

"Bia.. Bia.."

"Kamu ini langganan telat loh. Dalam seminggu, ada saja hari-hari kamu datang terlambat. Datang terlambat itu bisa mempengaruhi nilai kamu, Eibia.."

Bla, bla, bla..

Hari ini rasanya dia sial sekali. Moodnya masih berantakan, telinganya sudah mendengar ocehan. Buruk sekali hidupnya.

"Kali ini kamu telat karena apa?" tanya guru itu pada akhirnya.

"Kesiangan lah, Bu," jawabnya seadanya.

"Kenapa kamu bisa kesiangan? Memangnya kamu tidak pasang alarm dikamar mu? Orang tuamu tidak membangunkanmu, hm?"

"Atau memang kamu tidak dapat perhatian dari orang tuamu?" sambungnya bertanya.

Jleb.

Sangat menusuk hati kecil Bia perkataan yang keluar dari mulut guru BK itu. Guru ini adalah salah satu guru yang masuk ke dalam daftar hitam Bia. Dari dulu memang dia kurang suka dengan guru BK yang satu ini, selain ucapannya yang tajam. Sikapnya pun sangat arogan.

Nggak dapet perhatian dari suami saya, Bu, ucapnya membatin.

Andai saja dia bisa menjawab seperti itu.

"Dimana-mana tuh, kalau kesiangan ya itu tandanya tidurnya pulas, Bu," jawabnya melogika.

Manik mata Bia tanpa diperintahkan oleh pemiliknya—melirik salah satu laki-laki yang baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Siapa lagi kalau bukan Akim namanya. Entah keberanian dari mana, Bia lari menghampiri laki-laki itu kemudian memukul dada bidangnya sampai berbunyi, bugh.

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang