3.6 || 1:1

4.9K 149 0
                                    

GUYSSS KOMENN DONGGG:( ANW I HOPE U LIKE IT YA!

^HAPPY READING^

Bia kini tengah berkutik pada benda menyala dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bia kini tengah berkutik pada benda menyala dihadapannya. Ia sedang mengerjakan tugas makalahnya yang harus dikumpulkan siang ini. Seharusnya Bia mengumpulkannya saat kelas tadi, namun ia lupa mengerjakannya dan tak sadar kalau ternyata ada tugas dari mata kuliah tersebut. Akhirnya Bia diberi waktu untuk mengerjakannya dan mengumpulkannya siang ini. Maksimal deadlinenya jam 2 siang.

Ia sengaja mengerjakan tugasnya ini ditaman kampus, dirinya tak ingin Akim tahu kalau dia sedang mengerjakan tugas yang sempat ia lupakan ini. Karena, jika laki-laki itu tau, pasti Bia sudah diomeli ini itu olehnya. Semenjak sama Akim, Bia harus ontime mengerjakan tugas-tugas. Selain karena laki-laki itu yang gila belajar, Bia juga harus bisa menyeimbangkan kepintaran suaminya itu. Meskipun mustahil Bia bisa melakukannya.

Bia berhenti mengetik sejenak, ia menyedot sebuah jus yang sedari tadi ia angguri.

"Bia?"

Gadis itu lantas menoleh kearah sumber suara, "eh, hai kak Vian," sahutnya.

Laki-laki itu duduk disamping Bia, "lagi ngapain?" tanyanya penuh perhatian.

Bia terdiam sejenak, memandangi wajah katingnya ini yang berada didekatnya, "oh.. ini—aku lagi ngerjain makalah pengantar akutansi," jawabnya. "Aku lupa ngerjain, nggak inget kalau ada tugas buat makalah. Akhirnya dosennya kasih aku waktu untuk kumpulkan tugasnya siang ini." Bia menaikkan sebelah alisnya, napasnya berhembus keluar, "dan sekarang aku panik banget karena harusnya dikit lagi aku harus kumpulin tugasnya," jelasnya sedikit bercerita.

Laki-laki itu terkekeh menertawai cerita yang baru saja gadis itu katakan kepadanya. Tangannya mulai bergerak kearah laptop yang berada diatas meja itu. Ia menggerakkannya menjadi sedikit menghadapnya.

"Coba sini gua liat tugasnya," katanya seperti ingin menawarkan bantuan. Syukurlah..

"Ya, sok," sahutnya.

Ia menscroll ke bawah makalah yang Bia buat. Walaupun belum selesai dan sudah pasti tak sempurna—laki-laki itu dengan teliti membacanya.

Vian menoleh kearah Bia, "mau gua bantuin kerjain makalahnya?" tawarnya.

Ya kan betul. Harapan Bia yang sempat ia ucapkan dalam hati tadi akhirnya terwujud juga. Vian menawarkan bantuannya, mana mungkin ia menolak bantuan yang dia sangat harapkan ini? Tidak mungkin, kan? Apalagi Bia sangat tidak mengerti, dan bingung apa yang harus dia lakukan pada tugasnya ini. Untunglah ada Vian.

"Makalah yang gue buat nggak jelas, ya Kak?" tanyanya sedikit mencondongkan diri.

Vian tertawa, "ah, nggak juga sih. Cuma tadi gua baca ada sedikit yang kelewat aja," jawabnya.

"Bentar," katanya sembari membuka tas ranselnya. Ia mengeluarkan laptopnya. "waktu semester satu 'gua juga disuruh buat makalan itu. Gua masih ada makalahnya,"

THE BABY FINALLY MY HUSBAND! [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang