EP. 8

134 19 1
                                    

Enjoy Reading y'all ^^

_________
_____________________
___

_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬¡!🎬

"Bang, yakin ndak bilang dulu ke om om itu kalo kita mau ke balkon?"

"Nggak usah deh, kalo ga dikasi kan susah, kita diem diem aja caranya."

Raken mengangguk, "yaudah, ayo!"

Akhirnya dua piyik itu pergi diam diam ke balkon, dengan langkah yang sangat pelan agar tidak ketahuan dua sesepuh di rumah. Syukur penjaga yang biasa mengawasi mereka sedang tidak mengawas, penjaga itu tidak terlihat sejak mereka bermain di halaman belakang.

Entah kemana perginya, tapi baguslah.

Kemudian, beberapa menit lamanya mereka menemukan sebuah pintu, dan mereka yakin bahwa itu adalah pintu menuju balkon rumah ini.

"Yeay! Akhirnya ketemu!" senang Raken.

Ganta dengan wajah berseri-seri nya maju untuk membuka pintu, berharap bahwa cara ini bisa membuat rasa penasaran berhenti berjalan jalan di kepalanya.

Cklek

Namun, tarikan awal tak membuatnya terbuka. Kesal, Ganta menarik kenopnya berkali kali dengan barbar.

"Aish sial, ternyata pintunya dikunci!" marahnya.

"Yahh, gimana dong ..." Raken menyebikkan bibirnya sedangkan Ganta menghela napas. Para sesepuh itu mungkin sudah merencanakan ini semua sejak awal.

"Ayo cari jende—

"Hei, sedang apa kalian?!"

Keduanya terkejut kala sebuah suara yang tiba tiba muncul menyela ucapan Ganta, reflek keduanya berbalik ke sumber suara.

Terlihat seorang wanita menggunakan baju maid berdiri dengan tatapan tajamnya menghadap mereka ditambah tangan kanannya yang membawa sebuah cambuk.

Ayolah, bahkan maid rumah ini membawa cambuk? Anak tk saja tau bahwa cambuk tidak diperlukan saat memasak.

Ganta meneguk ludahl, "ka-kami main petak umpet ..." jawabnya berusaha tenang.

Raken sendiri menggenggam keras tangan Abang nya, ia berharap maid itu tidak datang untuk mencambuk mereka.

Maid itu masih berdiri dengan tatapan yang sama, Ganta jadi merinding. Serasa melihat bibinya yang spek wewe gombel itu.

"Makan siang sebentar lagi, tunggu lah dibawah," ucap maid itu dengan nada datar.

Ganta mengangguk dengan cepat lalu buru buru menarik Raken ke bawah. Ia langsung membawa adiknya ke sopa dan duduk disana untuk menghindari kecurigaan dari maid tadi. Mereka diam diaman sampai si maid turun dan kembali ke dapur.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang