EP. 9

119 16 1
                                    

🎬!¡🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬🎬

"Tapi Kev, ini termasuk penghianatan, kan?"

"Iya, terus kenapa?"

"Pake nanya lagi! Kalo mereka tau gimana?!"

Kevin membuang napas, "gapapa, dulu gue emang ngga bisa—berkhianat—tapi sekarang nggak lagi, mereka lama-lama ngekang gue, tentu bukan karena itu aja, tapi makin lama semuanya makin berubah ...."

"Berubah?"

Kevin mengangguk, "gue berusaha keluar, tapi ga dengan cara lupa kesalahan gue sendiri. Gue butuh orang buat kerja sama."

"Lo bisa kan keluar dengan cara baik baik."

"Gue udah bilang, tapi ga semudah itu, akibatnya bikin gue hampir bernasib sama kayak Laboran lain."

"Atau mungkin berakhir kayak Ayah gue sendiri."

⋇⋆✦⋆⋇ 

Pagi ini, Arsa, Ganta, dan Raken tengah berkumpul di halaman belakang. Ngapain? Ya, untuk apa lagi kalau bukan bersih bersih, hari ini mood Garvin sedang baik mangkanya ia menyuruh mereka membersihkan halaman belakang saja.

Ya, mood baik memberi sedikit keberuntungan. Sedikit.

Sekarang tiga anak itu terlihat sedang sibuk dengan pekerjaan masing masing; Ganta memotong rumput, Raken menyapu, dan Arsa memberi makan ikan, sengaja yang tertua diberi pekerjaan paling ringan karena insiden kemarin. Dan hari ini pun ketiga penjaga itu kembali mengawasi mereka dengan berdiri dari jauh.

Raken diam diam mengintip kearah para penjaga, ia ingin menyampaikan tentang hangtag yang ia temukan kemarin, tapi ia lupa dan baru mengingatnya pagi tadi.

Raken melihat sekeliling, netranya menangkap Ganta di dekatnya, "pstt, psttt, bang Ganta," panggilnya sedikit berbisik.

Ganta langsung mendengar, ia membuat ekspresi wajah seolah bertanya 'apa?'. Raken pun memanggil nya dengan isyarat tangan.

"Kenapa, Dek?" tanya Ganta setelah menghampiri si bungsu.

Raken merogoh kantung celananya lalu mengeluarkan sebuah hangtag, "Abang tau maksud tulisan di hangtag ini?" tanyanya.

Ganta mengernyit, "Cannabis Sativa?" ujarnya membaca tulisan di hangtag, "kamu nemu dimana?"

"Halaman depan."

Ganta terdiam sejenak untuk berpikir, nama itu sangat familiar baginya, "apa ya ... Abang tau, tapi lupa."

"Hadeh, dasar pikun," cibir Raken memutar bola matanya. Ganta terkekeh pelan, lalu keduanya kembali memandangi hangtag tersebut—memperhatikannya lebih detail.

"Cannabis Sativa ..."

"Eyy! Pada ngapain? Udah beres belum kerjaannya?" celetuk Arsa bertanya dari jauh sambil menghampiri ke dua adiknya.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang