EP. 28

62 13 6
                                    

🎬¡!🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎬¡!🎬

"Arsaka Elizard, Gantala Cendric, dan Rakenzie Bayanaka. Hm, kau tau? Seperti ada yang kurang," Johan mengetuk-ngetuk dagunya berpikir.

"Marga?" tanya Garvin.

"Iya! Marga, bukankah mereka saudara? Nama mereka lumayan, mungkin setidaknya mereka punya nama belakang."

"Sudahlah, marga itu tidak wajib sekarang, lagipula mereka hanya anak-anak tidak berguna, bagi mereka punya marga cuma omong kosong," sahut Chandra menatap tiga anak remaja yang tergeletak tak sadarkan diri.

"Hei, itu terlalu berlebihan,"

"Menurutmu apa? Bahkan ibunya saja rela menyerahkan mereka secara cuma-cuma kemari, bukankah itu terlalu jelas?"

Johan terdiam, memang benar. Tapi tentu saja itu bukan kemauan mereka kan!

"Sky, mau langsung dijual?"

Garvin menggeleng, "biarkan mereka disini sementara waktu,"

Chandra tertawa kecil, "baiklah, sudah lama juga aku tidak punya budak lagi."

"Beritahu aku kapanpun kau akan melakukannya, tapi jika aku sudah muak dengan mereka maka tanpa persetujuan kalian aku akan melakukannya sendiri."

◻️◽▫️

"Makan malam apaan begitu bjir, kagak ada seru-serunya..."

Nia sedikit mengintip untuk mengamati Kevin dan Jayden yang sedang makan malam bersama tiga tertua.

Makan malam itu berlangsung begitu sunyi tanpa adanya canda atau tawa yang menyelingi. Tentu saja Nia tahu jika tidak boleh berisik saat makan, tapi memang boleh sesunyi itu?

Padahal kalau dipikir-pikir mereka sudah seperti keluarga yang tumbuh bersama sejak bertahun-tahun. Namun saat ini mereka malah terlihat seperti sekumpulan orang asing.

Nia menghela napas dan duduk di kursi bar yang ada di dapur. Ia sedikit gugup untuk mengakhiri kegilaan konspirasi ilegal Garvin dan komplotannya.

Dari awal kan ia hanya ingin menyelamatkan tiga anak lelaki yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri. Tidak tahunya malah bertemu Kevin dan Jayden yang membawanya masuk menyelami kehidupan tidak manusiawi yang ada disini.

Tapi Nia tidak boleh takut untuk mengakhirinya. Ini ilegal, jelas salah jika dia hanya akan lari bersama tiga adiknya tanpa menghentikan aksi mereka.

Tetapi Nia selalu berpikir, "apa semuanya bakal lancar? Kevin sama Jay nggak akan bohongin gue lagi, kan?"

Sementara itu beberapa menit berlalu bersamaan dengan berakhirnya makan malam. Kevin lantas berdiri dan langsung membereskan piring-piring yang ada di meja lalu tak lama kemudian disusul oleh Jayden.

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang