EP. 10

138 17 7
                                    

🎬!¡🎬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🎬🎬


"Kau berlebihan."

"Aku tidak langsung memukulnya, itu belum dinamakan berlebihan."

"Ya memang, tapi ini tentang sopan santun. Menurutmu Ibu mereka sempat mengajarkan hal-hal seperti itu disaat dia saja memberikan anaknya sendiri?"

"Terserah, itu bukan urusanku, lagi pula kenapa kau peduli?"

Johan terdiam.

"Perlu diingat bahwa bukan aku yang menginginkan mereka disini, jadi tidak perlu terlalu di manusiawikan."

"Apa? Tidak perlu? Garvin kau—

"Sudah, jangan banyak bicara. Cepat kurung mereka di kamar, Chandra akan kemari sebentar lagi."

"Sekarang mereka harus lebih sering dikurung agar kita tidak kena imbasnya."

    ⋇⋆✦⋆⋇ 

"Kenapa sih penjaga tiba-tiba suruh kita diem di kamar?"

Arsa mengedikkan bahu, "Abang juga ga tau, Ken."

Raken menatap Ganta disampingnya, meminta jawaban, namun yang ditatap pun hanya mampu menggeleng pelan.

Tiga saudara itu kini tengah berkumpul bersama di kamar Ganta. Mereka dikumpulkan oleh para penjaga di satu kamar entah atas dasar apa, mereka pun bingung.

"Padahal dikit lagi kita bakal tau arti tulisan itu," ujar Arsa sembari menyandarkan dirinya di dinding samping pintu.

Menit demi menit berlalu dan mereka hanya menghabiskan waktu di kamar, suasananya terasa membosankan. Tadinya mereka bersemangat untuk kembali ke halaman belakang, namun penjaga lebih dulu mengurung mereka, lalu mengunci pintu dari luar, dan entah mereka berjaga atau tidak.

Ganta dan Raken duduk di pinggir single bed yang tersedia. Raken memilih untuk diam sambil mengingat-ingat tulisan di papan, masih berusaha menyamakannya dengan alfabet latin. Sedangkan Ganta memikirkan sesuatu.

Arsa merasa janggal karena sikap adik tengahnya itu yang tiba-tiba tak banyak bicara. Biasanya paling cerewet, "Gan, lagi mikirin apa?"

"Hm? Ah, itu ... nggak, nggak ada Bang."

"Keliatan banget boongnya, mikirin apaan coba?" Arsa curiga dari nada bicara nya, menurutnya itu tidak meyakinkan.

Ganta diam sebentar, "a-anu, itu tadi Ganta ga sengaja denger Om Vin sama Om Han lagi bicara."

STRUGGLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang