Tiga

1K 70 5
                                    

Happy Reading💐
.
.
.
.

Kringgggg

Bel berbunyi menandakan kalo kelas hari ini selesai. Aku melangkah kan kaki ku berjalan keluar dari kelas menuju mobilku yang ada diparkiran. 

Panggilan seseorang yang tak asing sontak menghentikan ku ketika ingin membuka pintu mobil.

aku mengalihkan pandangan ku pada orang sekaligus sahabat ku yang sedari tadi memanggil namaku berkali-kali, lengkap dengan cengirannya yang terlihat lucu dimata orang lain, tapi tidak dimataku menurut ku itu terlihat menyebalkan.

Aku menatap datar ke arahnya ketika dia sudah berada dihadapanku.

"Apa?" Tanyaku.

"Numpang dong ze" ucapnya dengan suara dan wajah yang memelas.

"Boleh.... Tapi lo duduknya di ban."

Ucapku yang sontak membuat yara menatap ku tajam dan mengacungkan jari tengah nya padaku.

"Lo kira gue apaan?, Hah?" Balas yara sewot "permen karet?" Sambungnya.

Aku yang mendengar perkataan nya hanya terkekeh pelan dan langsung mengacak rambutnya pelan.

"Gak usah usap-usap" nyalangnya menepis tangan ku dari rambutnya.

"Dih. Marah lo yar?"

Yara tak membalas perkataan ku dia langsung berjalan memasuki mobilku lengkap dengan wajahnya yang datar.

"Pindah kedepan yar, kok lo malah duduk di kursi belakang."

Ucapku padanya ketika melihat dia lebih memilih duduk di belakang.

"Gak!!!"

"Cepet pindah!!!" Seruku. "Enak aja lo dibelakang. Lo kira gue supir lo" sambung ku menatap nya.

Aku menatap malas ke arahnya ketika dia malah mengabaikan ku dan lebih memilih memainkan handphone nya dengan kepala yang bersandar.

"Lo pindah kedepan atau lo turun dari mobil gue?" Ucapku tegas memandang datar kearahnya. Yang membuat yara berpindah duduk ke depan dalam sekejap. Aku tersenyum kecil ketika melihatnya mencebikkan bibirnya.

Aku seketika tertawa ketika melihat mulutnya yang musuh-misuh tidak jelas dengan wajahnya yang sedikit cemberut.

Terlihat awan yang sedikit mendung.
Aku menghentikan tawaku dan ikut memasuki mobil untuk cepat pulang.

....

Aku melajukan kembali kendaraan ku setelah mengantarkan yara ke rumah nya. Ngomong-ngomong tentang yara, rumah ku dan rumah yara sedikit berjauhan yang mengharuskan ku memutar balik kendaraan ku dan harus kembali melewati sekolahan jika ingin pulang.

Aku menghela nafas panjang ketika menyusuri jalanan yang mulai sedikit basah karena hujan sudah mulai turun. Keheningan menyelimuti ku ketika Menyusuri jalanan, aku memutar suara musik dari mobilku untuk mengurangi sedikit Keheningan.

Ku hentikan mobilku ketika melihat lampu lalu lintas yang berubah merah. Memandang kosong ke depan jalanan yang sedikit ramai oleh orang yang sedang menyeberang.

Mataku tak sengaja menatap satu titik yang membuat ku keluar dari mobil berlari menuju perempuan yang hanya diam di tengah jalan mengabaikan kendaraan yang mungkin bisa saja mengakhiri hidupnya.

Srettt

Aku menarik tangannya kencang mengakibatkan tubuhnya langsung menubruk tubuhku, Yang sontak membuat ku tertegun. Suara klakson membuat ku tersadar dan langsung melepaskan pelukan ku dan menarik tangan perempuan tersebut ke sisi Jalan. Aku memperhatikan tingkah perempuan dihadapan ku yang masih betah menunduk dan terdengar isakan pelan.

Everything Will Be AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang