Dua puluh

580 38 3
                                    

Happy Reading
.
.
.
.

Jam istirahat telah berlalu kurang lebih 35 menit sedari tadi, bahkan sebagian murid-murid sudah kembali dari kantin dan kembali duduk di dalam kelas. Sama halnya dengan zee dan yara yang sedari tadi dari jam istirahat, mereka berdua lebih memilih untuk duduk berdiam diri di dalam kelas melewatkan untuk jajan ke kantin.

Suasana kelas mulai ramai, dari suara obrolan yang saling beradu, tertawa dan juga tentunya suara musik dari benda persegi panjang yang tengah di setel oleh si pemiliknya. Salah satunya, suara yang keluar dari benda persegi panjang milik yara yang sengaja dirinya simpan miring dengan tas milik zee sebagai penyangga guna memudahkannya menonton film yang memiliki judul 'Magic hour' itu dengan leluasa. Film drama romantis Indonesia tahun 2015 yang laris manis di perfilman bioskop, Film yang dibintangi oleh aktor dan aktris yang menjadi favorit yara yaitu Dimas Anggara, Michelle Ziudith, dan Rizky Nazar.

Dan, yap karena part yang semakin seru dan juga menegangkan membuat keduanya semakin larut dan juga tak peduli akan keadaan sekitar. Bahkan, keduanya yang asik menonton itu tak sadar akan seseorang yang berdiri di depannya, lebih tepatnya berdiri di samping meja dekat zee sembari bibirnya sibuk menyedot minumannya, dengan matanya menatap ke arah kaki kanan milik zee yang menjegal keluar dari meja sedikit menghalangi jalan.

Seseorang dengan sedotan yang masih berada di bibirnya itu menatap lekat ke arah zee, menatap zee dengan tatapan yang sulit untuk di artikan. Sebegitu fokusnya kah? Sampai-sampai dirinya yang berada didepannya itu tak membuat keduanya menoleh atau sadar.

Lama, seseorang itu memandangi zee. Sampai panggilan cukup kencang dan tepukan pada bahunya membuatnya terlonjak kaget, membuat minuman yang ada ditangannya itu terjatuh tepat di sepatu milik zee. Dan, itu cukup membuat atensi semua orang yang berada di dalam kelas itu mengarah padanya.

Sama halnya dengan zee yang merasakan dingin pada sepatunya, bahkan kini ia rasakan kaos kakinya ikut basah.

"Ah ayress lo ngapain sih, basah kan" Ucap zee sembari menatap kesal ke arah si empu yang menumpahkan minuman pada sepatunya aka ayres.

"Sorry Zee... Gue gak sengaja sumpah! Gara-gara si bimo tuh"

Sementara si empu yang disebut itu hanya diam sembari menampilkan wajah bodohnya, seakan berkata 'napa gua?'

Zee mendengus pelan, kesal lantaran kaki nya kini terasa lengket.

"Yara, ayok temenin gue ke toilet" Ucap Zee.

"Zee, gue minta maaf woy"

Zee menghiraukan ucapan ayres.
Yara mengangguk, dan memasukkan ponselnya ke dalam sakunya terlebih dahulu sebelum keduanya melangkah keluar dari dalam kelas.

Setelah berada di dalam toilet, zee lantas cepat-cepat melepaskan sepatunya. Dan, ya seperti dugaannya kaos kaki putih miliknya juga basah.

"Yar, beliin gue sendal ke warung depan gih" Ucap zee.

"Yang bener aja zee.."

"Please lah yar, masa gue pake sepatu basah sama kaos kaki lengket"

"Dimarahin guru gue gak ikutan ya"

"Iya-iya santai"

"Yaudah mana duitnya?!" Ucap Yara sembari mengulurkan tangannya kearah Zee.

"Nih lima puluh ribu, awas aja kalo korupsi"

"Korupsi pala lo!" Ucap yara sedetik sebelum dirinya melangkah pergi meninggalkan zee yang sudah tertawa.

Zee menghentikan tawanya, gadis itu kemudian membuka sepatu nya yang satunya lagi, kemudian---

Everything Will Be AlrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang