Mark 12 Tahun
Jeno 7 TahunWaktu menunjukan pukul 21.00. Jaehyun sudah masuk ke dalam Alam mimpi lantaran dirinya merasa capek setelah seharian bekerja. Taeyong sedang duduk di samping sang suami yang sedang tidur, menyandarkan punggunya pada kepala ranjang dan memangku laptop mengedit video konten.
Mark dan jeno, setelah menyelesaikan PR nya juga bergegas tidur di kamarnya.
Di dalam kamar utama pasutri ini keheningan tercipta. Hanya ada suara dari ketikan keyboard yang taeyong ciptakan, dan terkadang dengkuran lirih dari jaehyun yang sedang tidur.
Clek-- Pintu kamar terbuka
Jeno tanpa permisi masuk ke dalam kamar orangtuanya.
"Bubu..☹" ucapnya sedih. Memeluk leher sang ibu erat.
"Lohh.. kenapa ini anak bubu...kok nggak jadi bobo?" Taeyong heran melihat anak bungsunya yang tiba tiba memasuki kamar dirinya, dan kini sudah bergelayut manja.
Taeyong menyimpan laptop nya di nakas samping tempat tidur dan membawa anak bungsunya untuk duduk di hadapannya.
Terlihat raut wajah cemberut yang jeno tampakkan.
"Bubu maaf.. adek lupa bilang😔" ucap jeno ragu ragu. Dirinya bingung harus mengungkapkan perihal ini dengan sang ibu.
"Lupa bilang apa nak?" Taeyong masih penasaran dengan apa yang anak bungsunya maksud.
"Adekdisuruhbawamanikmanikataumuteuntukbikinprakaryabesokbu😔" ucap jeno cepat cepat.
"Ha? Apa nak? Ngomongnya pelan aja. Bubu nggak paham" jawab taeyong, belum begitu paham dengan apa yang jeno katakan.
"😔" jeno bingung. Dirinya tidak siap dengan respon sang ibu.
"Adek disuruh bawa manik manik atau mute untuk bikin prakarya bu😔" ucap jeno lirih.
Mendengar ucapan anak bungsunya, taeyong menatap jeno tajam. Menghela napas.
"Mau dipakenya kapan?" Tanya taeyong.
"Besok bubu😔" jeno menundukan kepalanya, enggan menatap sang ibu yang terlihat dari matanya menyiratkan aura kemarahan.
Taeyong buru buru mengambil handphone nya dan menyalakan hingga terlihat lockscreen foto dari jeno dan mark kecil. Namun kali ini fokus kita ada pada angka besar yang tertera di layar handphone.
"Coba adek liat jam berapa sekarang?" Taeyong menunjukan handphone pada sang anak.
"Jam setengah 10 bubu😔" jawab jeno dengan suaranya yang lirih.
"Sekarang itu masih siang atau malam dek?"
"Sudah malam😔"
"Coba adek kasih tau bubu. Dimana yang jual manik manik di malam hari seperti ini?" ucap taeyong, masih berusaha sabar menghadapi anak bungsunya.
Jeno terdiam. Semakin menundukan kepalanya tanda dirinya mengaku salah.
"Adeeekkkkkkk... kenapa nggak bilang dari siang?????😫" taeyong sudah tidak sanggup dengan tingkah anak bungsunya.. ada ajaaa deh..
"Maaf bubu adek lupa😔"
"Harusnya tuh catat dibuku penghubung dek😫.. tadi siang bubu cek buku penghubung adek nggak ada tuh tertulis disuruh bawa manik manik. Terus tadi pas ngerjain PR bubu tanya ada nggak yang belum tercatat dibuku penghubung. Adek bilang nggak ada. Terus ini apa? Di suruh bawa manik manik adek nggak catat!!" Akhirnya amarah taeyong keluar juga.
Buku pengubung. Adalah buku khusus untuk mencatat segala tugas tugas yang nantinya akan di cek orangtua ketika mendampingi anaknya belajar.
Jaehyun merubah posisi tidurnya yang semula memunggungi sang istri menjadi menghadap sang istri dimana ternyata juga ada anak bungsunya. Merasa sedikit terganggu mendengar adanya ribut ribut dari samping tempat dirinya tidur yang taeyong dan jeno ciptakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keluarga yang katanya Cemara - JUNG FAM
RomanceBerisi daily life Keluarga Jung, isinya cuma kisah ringan yang manis-manis kaya martabak 😆 -Gender Switch / GS COOKKKK!! LEK GAK ISO MOCO GS SKIP AE.. GAK SAH DI WOCO!! -Alur Maju Mundur -Banyak Typo -Mix IDN, JAWA, and lil bit ENG Walaupun cerita...