73. Susahnya Punya Toddler Pt.3

16.8K 896 92
                                    

Mark 7 Tahun
Jeno 2 Tahun

Memiliki toddler dibutuhkan kesabaran extra dalam menghadapi segala macam tingkahnya yang adaaaa aja. Setiap hari proyeknya tidak berhenti, kalau dibandingkan dengan pak jaehyun si kuli jawa, tentu proyek adek jeno si bayi gendut lebih sibuk.

"Inihhh apahh bubu? Apahh ini??🤨" Tanya jeno ketika melihat gulungan tissue di meja makan.

Taeyong yang sedang memasak untuk makan siang mengalihkan atensinya pada adek jeno si bayi gendut.

"Itu namanya tissue nak" jawab taeyong lembut.

"Tisyu?🤨 apaahh itu tisyuuu?"

Anak-anak seusia jeno sedang penasaran dengan semua hal, apapun didepan matanya yang menarik perhatian pasti ditanyakan.

"Tissue untuk makanan yang berminyak. Untuk naget adek dan kakak nanti setelah digoreng taruh piring, tapi sebelum itu dialasin tissue dulu" taeyong menjelaskan memang sebagaimana fungsinya, bodoamat deh si bayi gendut akan paham atau tidak.

"Seperti ini" taeyong sobek lembaran tissue yang semula masih tergulung, lalu setelahnya menyajikan tahu dan tempe goreng pada piring yang sebelumnya sudah dialaskan tissue kesat minyak.

Jeno hanya terdiam menganggukan kepalanya, memperhatikan pergerakan bubu.

"Tulunnn bubu.. tulunnn. Ade mau tulunnn" jeno tampak gusar diatas babychair miliknya meminta diturunkan.

"Mau tisyuuu bubuuuu" ucap jeno yang kini sudah diturunkan dari babychair miliknya.

"Ndaaaa mauuuu!! Ade mau yang Ituhhh syajah bubu!!" Jeno menolak pemberian tissu dari bubu ketika hanya diberikan berupa selembar sobekan tissue.

Taeyong paham jika putra bungsunya ini tertarik dengan tissue roll yang masih banyak gulungannya. Namun jika diberikan seutuhnya, taeyong tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Yang ini saja yaa. Adek ambil secukupnya" jawab taeyong.

"Ndaaaa maauuu bubu issshhh!!" Jeno tampak kesal ketika keinginannya tidak kunjung dipenuhi.

"Cepaattt bubu!! Ade mau tisyuuuu" Kini adek jeno si bayi gendut sudah menghentakan kakinya, terus memaksa bubu untuk memenuhi apa yang dirinya inginkan.

Taeyong hanya bisa mengela napas sabar.

"Yaudah nih" akhirnya taeyong memberikan gulungan tissue tersebut.

Terlalu capek harus mendengarkan tangisan jeno jika keinginannya tidak dipenuhi, yaudahlah daripada nanti rewel terlebih kini taeyong hanya berdua dengan putra bungsunya lantaran sang suami sedang bekerja dan kakak mark sedang sekolah.

Jeno tampak senang ketika gulungan tissue kini sudah ada dalam tangannya.

"Adek main sini saja yaa.. bubu mau lanjut masak" ucap taeyong.

"Iyyaahh bubu" jawab jeno tanpa menatap bubu, dan kini kaki kecilnya melangkah menjauhi dapur.

Taeyong tampak heran menatap kepergian putra bungsunya. Mulutnya bilang iya, namun malah pergi menjauh dari jangkauan bubu. Taeyong hanya menggelengkan kepalanya. Lagi-lagi taeyong hanya bisa pasrah, dirinya belum selesai memasak dan jika harus melarang-larang jeno bisa jadi berakhir menangis dan akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk menenangkannya.. Yasudahlah 😌 yang penting pintu depan sudah dikunci dan jeno setidaknya akan aman di dalam rumah.

10 menit berlalu, adek jeno si bayi gendut tidak terdengar suaranya dan sama sekali tidak menghampiri bubu di dapur.

Taeyong penasaran, sebenarnya apa yang sedang jeno lakukan. Akhirnya taeyong buru-buru menyelesaikan masaknya dan berniat menghampiri jeno.

Keluarga yang katanya Cemara - JUNG FAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang