Pada sore harinya, Alin meminta untuk di buatkan cilok pada Alya. Tapi, Alya ada acara jadi Aira yang membuatkan nya.
"Bunda, Alin mau buat bulat-bulat juga." Kata Alin melihat Aira yang membentuk ciloknya.
"Enggak usah sayang, ini juga tinggal sedikit." Balas Aira.
"Tapi, Alin mau bantu Bunda."
"Alin mau bantuin bunda?" Dengan cepat Alin mengangguk semangat.
"Yaudah, Bunda minta tolong ambil wadah sama saringan di bawah situ." Ujar Aira.
"Oky..."
"Ini Bunda?" Tanyanya mengangkat saringan kecil.
"Ambil yang sedang sayang."
"Oky.."
"Sudah Bunda." Kayanya meletakkan kedua barang itu di samping Aira.
"Makasih anak Bunda. Ini sudah selesai, tinggal tunggu ada yang mengapung terus di angkat deh." Alin mengangguk dengan mata berbinar menatap bulatan-bulatan itu.
"Bun, belum selesai?" Tanya Alden memasuki dapur.
"Tunggu mengapung Abang, Abang gak sabaran ih. Kata pak ustadz, orang sabar itu di sayang Allah." Ujar Alin membuat Aira tertawa.
"Iya princess, kan Abang cuma nanya."
"Hehehe."
Tak lama kemudian cilok nya pun mulai matang. Aira mengambilnya, menyimpannya di wadah yang Alin ambil tadi.
"Abang yang bawa sayang, panas ini." Ucap Alden mengambil alih wadah tersebut.
"Alin ambil kecap sama saus nya." Lanjutnya
Keduanya pun berjalan menuju ruang tengah yang di mana yang lain duduk.
"Sudah matang!" Seru Alin meletakkan kecap dan saus di meja.
"Mari makan!" Seru nya lagi setelah di ambilkan beberapa biji di mangkuk kecil.
Yang lain pun ikut makan dengan lahap, sesekali mereka terkekeh melihat adiknya kecil nya itu begitu lahap makan hingga saunya belepotan.
"Pelan-pelan aja sayang, nanti tersedak loh." Kata Raka seraya mengusap ujung bibir Alin menggunakan tisu.
"Enwak Aywah." Ucapnya, Raka tersenyum lalu mengusap kepala Alin.
***
Di pagi hari berikutnya, di hari Minggu. Alya dan Aira sudah siap berbelanja. Saat mengutarakan niatnya di depan anak-anak, Alin meminta untuk ikut. Jadilah mereka semua satu keluarga pergi untuk berbelanja.
Di sini lah mereka, di sebuah pusat perbelanjaan. Karena hari ini weekend jadi pengunjung di sana lumayan banyak.
"Wah rame sekali." Ucap Alin melihat orang-orang berlalu lalang, baik itu sendiri ataupun berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother
Teen FictionAshalina Putri Alga adalah anak perempuan Alya dan Gara, Alin anak perempuan satu-satunya di keluarga mereka. Dia itu anak yang manis dan juga polos, kepolosan nya itulah yang membuat keluarga nya gemas dengannya. Apalagi para Abang-abang nya sangat...