30.🌼 Berkema

3.4K 139 1
                                    

Happy Reading

.
.
.



2 Minggu kemudian.....

Alin sudah benar-benar sembuh total, dia sudah 3 hari masuk ke sekolah dan saat ini sekolah Alin mengadakan camping di salah satu tempat terkenal di daerah bogor. Yang ikut berpartisipasi camping saat ini adalah seluruh murid kelas satu.

Cukup lama Alin meminta izin agar di izinkan untuk mengikuti camping ini. Meskipun sekarang diizinkan untuk ikut, Alin tetap harus membawa bodyguard untuk menjaganya di sana.

Alin di antar oleh Alya dan Gara ke sekolah nya. Gara menyerahkan dua tas besar pada bodyguard yang menjaga Alin di sana.

"Pokoknya adek gak boleh jauh-jauh dari kak Alden, dan jangan pergi sendirian. " Pesan Alya, meskipun sudah menugasi beberapa bodyguard tapi itu tetap tidak menjamin. Jadi Alya masih khawatir.

"Iya, Mama. Mama gak perlu khawatir."

Gara tersenyum lalu mengusap kepala putrinya, "jangan lupa selalu pakai jaketnya ya. Di sana pasti dingin."

Alin mengangguk patuh lalu mencium punggung tangan Alya dan Gara secara bergantian. 

"Kalau begitu Alin berangkat dulu, assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

"Jangan khawatir sayang, mereka pasti pulang dengan selamat." Gara memeluk istrinya yang masih tetap khawatir seraya melihat anak gadisnya menuju bus.

Kini bus yang mereka tumpangi melaju meninggalkan sekolah. "Ayo pulang. " Ajak Gara pada Alya setelah bus itu sudah tak nampak lagi.

Keduanya naik di mobil, lalu melaju meninggalkan sekolah. Di dalam bus Alin duduk dengan tenang di samping Alden, senyum nya tak luput wajah manisnya.

"Mau cemilan?" Tanya Alden.

Alin menggeleng dan masih tetap tersenyum. Ini adalah pengalaman pertama dan dia sangat semangat untuk itu.

"Hai, Alin. Nanti kita satu tenda ya?" Kata Ririn menghampiri kursi Alin.

"Apa boleh?" Tanya Alin.

"Tentu saja!"

"Tidak bisa, Alin satu tenda denganku." Bantah Alden.

"Tapi kau kan cowok, cewek dan cowok dilarang satu tenda,  jadi Alin satu tenda dengan kami."

"Memang dilarang, tapi kecuali aku tentunya. "

Ririn mendengus sebal. "Pokoknya nanti aku dan Alin satu tenda!" Setelah mengucapkan itu Ririn kembali ke kursinya.

Alden mengabaikannya dan kembali memperhatikan adik kesayangannya. Alden ikut tersenyum melihat adiknya yang begitu bahagia.

Alin mendongak saat merasakan usapan di kepalanya, Alin tersenyum dan memeluk lengan Alden.

"Tidurlah, perjalanannya masih panjang. Nanti abang bangunkan kalau sudah sampai."

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya rombongan mereka sudah samapai di tempat tujuan. Mereka berbaris sesuai dengan kelas masing-masing, dan mendengarkan instruksi dari para guru.

"Baiklah, sekarang kalian boleh membangun tenda kalian masing-masing sesuai dengan kelompok yang sudah di tentukan.

Para siswa dan siswi mulai mengeluarkan tenda yang sudah di sediakan dan mulai membangun tandanya, agar cepat juga untuk istirahat.

Ririn, bunga dan Sari yang satu kelompok dengan Alin sangat senang. "Yeay... akhirnya kita satu tenda!"

Keempatnya berpelukan seraya melompat sampai berputar putar.

"Ok, sekarang saat kita bangun tenda kita." Ucap Sari  di anggukin oleh Bunga dan Ririn.

"Tendanya sudah jadi." Ujar Alin dengan polosnya menunjuk tenda yang sudah di bangun bodyguard Papanya.

Ketiga wanita itu menganga, lalu sedetik kemudian memekik senang. Beruntung sekali mereka satu tenda dengan Alin, tidak perlu susah-susah membangun tenda.

"Keren sekali! Tendanya lian dari yang lain!" Seru Bunga.

Tentu saja berbeda, tenda itu khusus untuk putri kesayangan Gara. Gara rela merogoh kocek yang cukup mahal untuk membelikan tenda yang nyaman serta aman dari badai.

"Ayo mauk." Ajak Alin.

Ririn, Bunga dan Sari tak berhenti berdecak kagum melihat di dalamnya. Di sana sudah ada kasur selimut bantal dan lain-lain.

"Betah deh gua tinggal di sini." Celetuk Sari seraya berbaring di kasur.

"Permisi."

"Biar gue yang liat."  Sari segera bangun dan membuka resleting tenda.

"Ini kelompok Dino bukan?" Sari mengangguk saat salah satu siswa bertanya padanya.

"Hm, benar."

"Baiklah, ini ada makanan untuk kalian. Setelah ini istirahatlah karena nanti sore kita akan upacara pembukaan. "

"Baik, terima kasih."

"Sama-sama. "

"Makanan guys!"

"Asik, beruntung banget deh kita hari ini."

"Kamu bisa makan ini kan lin?" Tanya Sari.

"Ya, memangnya kenapa?" Tanya bingung.

"Siapa tau kamu dapat makanan khusus juga."

"Enggak kok."

"Sudah-sudah, ayo kita mulai makan." Ucap Ririn menengahi.

Alin mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa sebelum menyantap makanannya. Yang lain yang hendak langsung makan berhenti dan ikut berdoa. Keempat gadis itu menyantap makanannya dengan lahap, sesekali tertawa saat ada melempar lelucon.

Pada sore harinya para siswa dan siswi berkumpul untuk upacara pembukaan acara untuk tiga hari kedepannya. Mereka berbaris sesuai kelas sambil mendengarkan para guru.

Setelah upacara pembukaan selesai mereka pun berisiap-siap untuk acara pertama yaitu lomba yel-yel untuk setiap kelompok.

Seluruh kelompok diberikan waktu hingga selesai sholat magrib sebelum tampil satu persatu. Dan di lanjutkan makan malam bersama.


Tbc.



Jangan lupa Vote dan Komen yaaa...









Mawar Jk









Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang