32.🌼 Harta Karun

3.2K 144 3
                                    

Happy Reading

.
.
.

Pagi hari yang cerah, rumput dan pepohonan yang hijau serta suasana yang tenang menyambut pagi hari para siswa dan siswi kelas satu SMA Pratama High school

"Eh guys, kalian dengar suara-suara yang aneh gak tadi malam?" Tanya Ririn.

Alin, Sari dan Bunga yang tengah memasang jaket mereka kompak menoleh pada Ririn.

"Suara aneh? Suara apaan, tidur gue nyenyak aja tuh kemarin malam." Ucap Bunga.

"Sama, gue juga." Timpal Sari.

"Kita enggak dengar apa-apa, emang kamu dengar suara aneh yang seperti apa?" Tanya Alin.

"Yaa, suara aneh. Suaranya tuh kayak suara ketawa gitu, ihhhh merinding gua." Ririn memeluk lengannya mengingat suara yang kemarin malam dia dengarkan.

"Mungkin itu suara anak-anak yang masih belum tidur." Ucap Alin dianggukin oleh Bunga dan Sari.

"Iya, berfikir positif aja rin."

"Udah deh, gak usah bahas lagi mendingan kita keluar jalan-jalan pagi sebelum sarapan dan berbaris."

Keempat gadis itu keluar dari tenda dan berjalan-jalan di sekitaran sana. Menikmati segarnya suasana di pagi hari, kapan lagi coba mereka seperti ini lagi. Jadi kalau ada kesempatan harus lakukan!

"Eh, ada danau tuh. Kita duduk di pinggir sana yuk." Ajak Sari pada ketiganya.

Mereka pun duduk di pinggir danau itu. Keempatnya masih diam menikmati suasana, apalagi di tambah suara burung membuat yang mendengarnya terasa damai dan nyaman.

Bukan hanya mereka yang di sana, lama-lama siswa dan siswi yang lain juga datang menikmati keindahan ciptaan Tuhan ini.

Udara yang dingin menusuk kulit tangan Alin, dia pun memasukkan kedua tangannya pada saku jaketnya agar lebih hangat di sana.

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya mereka semua pergi dari sana karna akan sarapan pagi bersama yang sudah di siapkan oleh pihak sekolah tentunya.

"Dari mana aja dek?" Tanya Alden pada Alin yang sudah duduk di samping Alden yang bersiap untuk sarapan pagi. Alin tidak perlu mengantri untuk mengambil sarapan, karena Alden sudah mengambilkan nya.

"Dari jalan-jalan dan duduk di pinggir sungai kak, enak banget pagi-pagi liat pemandangan yang indah seperti itu." Ujar Alin dengan riang. Dia sangat senang bisa berada di sini bersama teman-temannya.

"Yaudah, sekarang sarapan dulu ya. Nanti kita akan kumpul untuk kegiatan selanjutnya."

Alin mengangguk lalu memakan sandwich nya, di temani oleh susu yang hangat sangat pas di pagi hari dengan udara yang dingin seperti ini.

"Alin."

Merasa namanya di sebut Alin menoleh, ternyata Kendrick yang memanggilnya. Kendrick tersenyum lalu mengulurkan tangannya yang berisi marshmellow rasa coklat.

"Wah, terima kasih kak Ken." Serunya membuat Ken tersenyum.

"Sama-sama manis."

"Makan lagi dek." Ujar Alden lalu menatap Kendrick dengan tajam.

"Iya, kak." Dengan perasaan yang sangat senang Alin kembali memakan sarapannya dan setelahnya tidak sabar untuk memakan marshmellow pemberian Kendrick.

Setelah semua siswa dan siswi sarapan mereka kembali berbaris mendengarkan instruksi untuk kegiatan selanjutnya.

Kegiatan selanjutnya yaitu senang bersama. Senam ini untuk memancing semangat mereka semua sebelum pada kegiatan utamanya hari ini.

"Baik anak-anak, pagi ini kita akan melakukan senan irama. Mana suaranya...."

"Yeay...." sorak mereka semua bersemangat.

"Ok, cukup. Sekarang bapak yang akan memimpin senam kali ini, jadi kalian harus bersemangat dan ikuti bapak, ok?!"

"Ok!" Seru para siswa dan siswi.

"Ok, satu, dua, satu, dua."

Semuanya mengikuti pemanasan yang di lakukan oleh guru itu lalu mulai senam saat musik di nyalakan.

🎶🎶🎶

"Asekkk."

"Ke kiri.." Mereka semua kompak mengikuti gerakan guru mereka.

"Sekarang ke kanan..."

🎶🎶🎶

Mereka pun tertawa saat ada goyang pinggul yang di lakukan oleh gurunya, namun tetap mereka ikuti.  Bahkan Alden dan teman-temannya juga enjoy menikmati senam itu.

Setelah senam dan beristirahat beberapa menit mereka masuk pada kegiatan selanjutnya yaitu pencarian harta karun, setiap kelompok akan di berikan peta untuk menemukan harta karun yang sudah di siapkan oleh pihak sekolah.

Kali ini setiap kelompok yang di tentukan untuk satu tenda akan di gabung dengan kelompok lainnya, jadi setiap kelompok perempuan akan di gabungan dengan kelompok laki-laki.

Kelompok Alin di gabung dengan kelompok Alden, tentu saja itu semua sudah diatur oleh Gara. Dia berpesan pada pembina kegiatan ini agar anaknya tidak berpisah.

"Semua sudah siap?" Tanya Alden setelah anggota kelompok mereka berkumpul. Semuanya saling melirik memastikan tidak anggota yang tertinggal lalu mengangguk.

"Baiklah, ayo berangkat." Alden memimpin jalan seraya menggandeng tangan Alin.

Mereka semua berhenti tepat di titik merah yang ada dalam peta. Memperhatikan peta lalu melihat sekitar, sepertinya tidak ada apa-apa.

"Ketemu!" Pekik Alin seraya menunjuk di samping semak-semak yang terdapat sebuah botol yang berisi gulungan kertas.

Teguh yang memang dekat dari sana segera mengambil botol itu. Membuka tutup botol, lalu mengeluarkan gulungan kertas itu.

'Lanjutkan dan temukan, dia berwarna hijau, sangat lembut dan cantik'

Itulah isi dari kertas itu.

"What? Isinya cuma itu doang?" Ririn menggelengkan kepalanya tak percaya.

"Gue ngerti, jadi setiap titik merah ini hanya berisi petunjuk hingga pada tanda kali ini yang di mana harta karun itu." Ucap Teguh di anggukin oleh mereka.

"Kalau begitu tunggu apa lagi, ayo kita lanjutkan perjalanan nya."

"Capek tau, gak mau istirahat aja gitu?" Celetuk Sari membuat semuanya memperhatikannya.

Sari jadi salah tingkah di tatap seperti itu, dia lantas tersenyum seraya menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Gue gak jadi capek kok, yuk kita lanjut jalan." Ucapnya.

"Kamua gak capek dek?" Tanya Alden pada sang Adik.

"Enggak kok, Alin masih kuat jalan." Jawab Alin.

"Baiklah, kita jalan sampai di titik selanjutnya.  Di sana baru kita istirahat. " Putus Alden. Mereka semua setuju, lalu kembali berjalan.

Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang