45. 🌼Camping

751 65 6
                                    

Selamat Membaca

Pada pagi harinya keluarga Alya dan Gara sudah berkumpul di ruang makan. Albian dan Alden tampak cemberut di sana.

Aira menggelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua putranya itu. Hanya karena tidak diizinkan untuk ikut pergi jalan-jalan bersama Alin hari ini, kedua remaja itu sudah merajuk.

Hari ini Alin izin tidak masuk sekolah karena akan pergi bersama Lima A dan Rangga. Mereka akan pergi jalan-jalan dan bersenang-senang seharian ini.

"Udah, gak udah cemberut gitu. Nanti, lain kali kita bisa pergi liburan sama-sama," ujar Aira seraya memberikan nasi goreng pada piring Albian dan Alden.

"Tapi kita mau ikut juga bund," kata Alden merengek.

"Lain kali aja," ucap Raka membuat Alden semakin cemberut.

"Pulang nanti kita bawa oleh-oleh yang banyak," ujar Rangga, Alden memalingkan wajahnya tak ingin menatap mereka sedangkan Albian masih di posisi.

"Adik kok belum turun juga ya?" Tanya Alya, mereka saat ini menunggu kedatangan Alin, hanya tinggal gadis itu yang belum datang.

"Mungkin masih siap-siap, tadi pagi dia antusias banget saat kita memberitahukannya," Jawab Argan, Alya menganggukkan kepalanya mengerti.

"Selamat pagi semuanya," Sapa Alin dengan ceria pada mereka semua.

Albian dan Alden yang awalnya cemberut kini tersenyum akan kedatangan Alin. Wajah cemberutnya hilang entah ke mana.

"Selamat pagi princess,"

"Pagi sayang,"

Senyuman yang begitu indah menghiasi wajah manisnya. Gadis itu duduk dikursinya menatap semua anggota keluarganya satu persatu.

"Sarapan dulu sayang, biar ada tenaga untuk jalan-jalan sama abang-abang kamu,"

"Tentu Mama!"

Alin memakan sarapannya dengan lahap, begitupun dengan yang lain. Sarapan pagi itu berjalan dengan lancar.

Setelah sarapa Lima A, Rangga dan Alin pamit untuk pergi liburan. Bukan ke luar negeri, hanya luar kota saja, ke tempat yang Alin ingin kunjungi bersama dengan abang-abangnya.

Mereka hanya menggunakan satu mobil Campervan yang akan mengantar mereka pergi.

"Hati-hati ya,"

"Jaga adik kalian baik-baik,"

"Iya mam,"

Setelah pamit mereka ke Campervan, Alya, Gara, Aira dan Raka melambaikan tangannya seraya pada mereka sedangkan Albian dan Alden melambaikan tangannya tak bersemangat.

"Sudahlah mendingan kalian berangkat ke sekolah sekarang," Ujar Aira membuat Alden mendengus tapi tetap mematuhi peringkat Bundanya.

Alya menggelengkan kepalanya melihat keponakan itu tidak bergairah berangkat ke sekolah.

Balik lagi pada Lima A, Rangga dan Alin. Ketujuh anak Alya dan Gara itu bermain kartu Uno. Mereka tertawa ketika salah satu dari mereka ada yang kalah.

Wajah Alin tampak serius memperhatikan permainan kartu tersebut. Saat Arsan mengeluarkan kartu berwarna biru, Alin langsung mengeluarkan kartunya yang berwarna biru juga.

"Uno!" Seru Alin saat kartunya sisa satu.

"Wah, adek hebat banget. Abang aja masih banyak nih," ujar Rangga, kartunya masih banyak karena sering mendapat tambahan dari yang lain.

Alin tersenyum manis membuat semua abang-abangnya gemas. Ingin rasanya merek mencubit pipi tembam Alin, tapi mereka tahan takut melukai adik kesayangannya itu.

"Bang Rangga harus belajar sama Alin kalau begitu," ujar Alin dengan nada sombong membuat Rangga dan yang lain tertawa.

Selanjutnya Argan yang main. Pria itu menatap kartu miliknya lalu mengeluarkan kartu yang sama dengan angka kartu Alin.

Semuanya mengeluarkan kartu hingga kembali pada Arsan. Pria itu melirik Alin dan tersenyum tipis melihat keseriusan Alin saat bermain.

Tak.

"Habis!" Seru Alin sekali lagi saat karu terakhir ia turunkan, kartunya memiliki angka yang sama dengan kartu milik Arsan.

"Dua kali, Alin menang dua kali..." seru Alin yang sangat senang dapat mengalahkan keenam abang bermain.

"Adek abang memang hebat! Kayaknya kita harus bekajar sama adek deh," Ujar Argan seraya merangkul pundak Alin.

Setelah bermain putra dan putri Alya dan Gara itu tidur. Ada yang tidur di kursi ada juga yang tidur di kasur, termasuk Alin.

Setelah menepuh empat jam perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan. Sebuah tempat hijau yang khusus bercamping.

Bukan hanya mereka yang ada di sana, ada beberapa orang dan dua unit mobil Campervan lainnya juga ada di dana.

"Segarnya," ucap Alin setelah turun dari Campervan dan menghirup udara yang jauh dari polusi seperti di kota.

Segala keperluan sudah di siapkan termasuk tenda. Meskipun ada mobil tapi tidak afdol jika tidak membangun tenda camping juga.

Bersama-sama mereka membangun tenda camping tersebut hingga berdiri dengan baik. Mereka berdiri menatap puas tenda camping yang sudah berdiri.

Setelah semua beres mereka bersiap-siap untuk makan siang. Menu makan siang kali ini adalah Salad Ceaser, kebab turki, dan pizza mini buatan Alya.

Salad Ceaser ini berisi sayur yang di tambahkan potongan daging ayam panggang dan saus spesial tentunya.

Mereka makan itu dulu untuk siang ini dan akan pesta berbeku malam nanti serta api anggun yang akan menambah suasana seperti camping beneran, meskipun tidak sampai bermalam.

Karena besok mereka akan ke agenda selanjutnya, khusus untuk bersama Alin, adik kesayangan mereka.


Tbc.





Jangan lupa tinggalkan jejak dengan like dan komen ya teman-teman...

See u



Mawar Jk




Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Posesif BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang