Siapa tau kalian berminat mendengar audio Posesif Brother, Novel Audio ada diakun youtube Author (Mawar Jk)
Terima kasih.
Happy Reading
.
.
.Pada jam istirahat, Alin dan ketiga temannya memutuskan untuk makan di taman belakang sekolah. Tentu saja dengan sedikit rengekan dan paksaan dari Alin agar diizinkan oleh abangnya.
Menggelar tikar lalu menyimpan makanan di atas nya. Keempatnya tersenyum puas menatap karyanya dan duduk.
Gadis itu makan seraya mengobrol ringan. Setelah makannya habis mereka lanjumemkaan cemilan.
"Enak ya di sini, lain kali kita makan di aja." Ungkap Sari di setujui oleh yang lain.
"Benar, Alin juga di sini tenang tanpa pengganggu." Sahut Alin. Pengganggu yang di maksud Alin adalah Kakak kelas yang sering kali ke mejanya hanya untuk menarik perhatian Abang-abang dan sahabatnya.
"Hahaha, bisa aje lu lin. Tapi bener sih, mereka tuh ganggu banget. Kita kan cuma mau makan dengan damai di sana, malah di ikut-ikutin kan kesel." Timpal Bunga.
"Yaa, begitulah mereka. Mentang-mentang senior." Sambung Ririn.
"Eum, pernah juga bekal Alin tumpan tau gara-gara mereka!" Ucap Alin menggebu-gebu.
"Padahal kan Mama Alin udah sudah payah buatnya, bekal yang Alin bawa waktu itu lucu tau. Bentuknya seperti beruang, Alin belum sentuh sama sekali tapi sudah tumpah." Lanjutnya, beginilah Alin jika teman-temannya sudah mulai menggosip maka dengan sangat menggebu Alin menyambung nya.
"Sabar ya Alin." Sari mengelus pundak Alin, Alin menganggukkan kepalanya dengan bibir maju beberapa senti.
"Eum.. Alin mau ke kamar mandi, tiba-tiba Alin kebelet. "
"Mungkin karena banyak minum lin."
"Mungkin, Alin ke toilet dulu." Alin langsung melesat mencari toilet terdekat, untung saja ada toilet yang tak jauh dari sana.
"Ah."
Alin sangat lega setelah membuang hajat, dia menepuk perutnya lalu membuka bilik pintu.
Dalam toilet sepi, karena lumayan jauh dari kelas. Di sini yang dekat hanya taman belakang, gudang sekolah dan ruangan staf pembersih.
Memperhatikan penampilannya di pantulan cermin. "Ok, sudah cantik hihihi."
Keluar dari toilet Alin di kejutkan kedatangan seorang pria. "Hai cantik." Sapanya pada Alin.
"Kamu siapa?" Di lihatnya pria itu dri atas samapai ke bawah, pria itu tidak memakai seragam sepertinya dan hanya memakai pakaian formal.
"Kamu siapa?" Tanya Alin sekali lagi.
"Aku, Alif. Salam kenal ya cantik." Pria yang bernama Ali itu mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Alin.
"Aku Alin, salam kenal juga." Balas Alin menyambut uluran tangan Alif.
"Alin, lo kok lama banget sih." Kata Sari yang menyusul Alin.
"Eh, lo siapa? Ngapaindi sini?" Sari menatap Alif dari atas hingga ke ujung kakinya.
"Gue Alif, anak baru. Gue jalan-jalan aja sih, dan gak terasa udah sampai di sini."
Sari menatap Alif seperti tak percaya dengan ucapan pria itu. "Ayo lin, yang lain udah nungguin."
Sari menarik Alin pergi dari sana tanpa berpamitan dengan Alif, entah mengapa dia memiliki firasat buruk tentang pria itu.
Alif tersenyum miring melihat kepergian Alin dan Sari. "Sangat cantik, jadi gak sabar jadiin milikku." Gumamnya, lalu pergi dari sana.
***
"Kakak." Alin berlari menghampiri Afkan yang menjemput nya.
"Jangan lari dek." Tegur Afkan.
"Heheh." Alin hanya menyengir lucu lalu memeluk Afkan.
Afkan membalas pelukan sang adik dan mengelus kepala Alin dengan sayang. "Pulang sekarang?"
"Hm."
"Ok let's go!"
"Dadah Kakak." Alin melambaikan tangannya pada Bian dan Alden.
"Dadah sayang." Balasnya seraya tersenyum manis.
Para gadis yang menyaksikan itu terpekik, bahkan ada yang mengabadikan senyum keduanya. Kapan lagi liat senyum Bian dan Alden semanis itu.
Balik lagi pada Alin dan Afkan.
"Adek mau beli sesuatu dulu gak?" Tanya Afkan, siapa tau ada yang mau di beli adiknya kan, dari tadi mereka melewati berbagai toko.
Alin menggelengkan kepala pelan "Enggak. Alin mau pulang aja, capek."
"Yaudah, kalau capek Alin tiduran aja ya, nanti Kakak bangunin kalau udah sampai di rumah."
Afkan menepikan mobilnya lalu menurunkan sandaran kursi agar Alin bisa tidur nyaman. Tak lupa dia mengeluarkan bantal leher yang memang selalu ada di mobil untuk sang adik.
Cup.
Melihat adiknya sudah memejamkan mata, Afkan kembali melajukan mobil dengan pelan.
Tbc.
Mawar Jk
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif Brother
Teen FictionAshalina Putri Alga adalah anak perempuan Alya dan Gara, Alin anak perempuan satu-satunya di keluarga mereka. Dia itu anak yang manis dan juga polos, kepolosan nya itulah yang membuat keluarga nya gemas dengannya. Apalagi para Abang-abang nya sangat...