01

55.6K 851 30
                                    


YESSICA TAMARRA KANDRRA sebut saja Chika, dia gadis berusia 18 tahun menduduki bangku SMA 12, Chika hidup bersama Daddynya Chika tidak pernah kekurangan kasih sayang dari sang daddy tapi Chika tidak pernah merasakan kasih sayang dari mommy karna sewaktu Chika lahir mommynya meninggal sehabis melahirkannya.

Chika seorang idol ibu kota dia member JKT48 Chika masuk grup itu hanya mengisi waktu kosongnya saja, Chika merasa bosan jika di rumah sendirian maka dari itu ia mendaftar jadi member JKT dari usia 16 tahun.

Chika sekarang sedang sarapan bersama daddynya, jam 10 nanti Chika harus ke teater kegiatan.

"Dede jam 10 nanti kamu ada kegiatan sayang? " Tanya daddy Chiko Kandrra, Chiko daddy Chika berusia 36 tahun, Chiko menikah dengan ibu Chika berusia 18 tahun karna perjodohan, pernikahan itu hanya sampai satu tahun saja karna sang istri Jessica tamarra meninggalkannya dengan sang anak sewaktu melahirkan Chika, dan sampai sekarang Chiko belum menikah lagi.

"Iya daddy, deddy bisa nganterin aku ke teater ga?

" Maaf sayang daddy ga bisa, jam 9 daddy ada meeting, kamu berangkat sama supir aja ya" Ucap daddy merasa bersalah karena tidak bisa mengantar sang anak.

Chika mendengar itu tersenyum lembut, Chika tidak keberatan karna ia juga tahu daddynya itu sangat sibuk, jadi Chika harus memaklumi, toh daddynya juga sering luangin waktu untuknya jika ada waktu renggang.

"It's okay dad, aku berangkat sama ci Shani aja, semalam cici ngabarin aku untuk berangkat bareng"

Chika sangat dekat dengan Shani seniornya itu, bahkan Chika terang-terangan meminta Shani menjadi mommynya, dan Chika juga tak jarang meminta daddy untuk menikahi Shani.

"Kalo berangkat bareng Shani kenapa minta daddy buat nganter kamu? " Tanya Chiko bingung, Chiko sangat kenal dengan Shani karna tak jarang Shani menginap di rumahnya jika dirinya berada di luar kota, bahkan anaknya itu sering sekali menyuruhnya untuk menikahi kakak senior anaknya itu.

Chika mendengar itu tersenyum memamerkan gigi rapihnya "heheh dede kan mau daddy sama cici, pdktan" Jawabnya membuat Chiko menggeleng saja karna ucapan itu sering sekali keluar dari mulut Chika.

"Cicimu itu mana mungkin mau dengan daddy yang sudah beranak satu, apa lagi anaknya kaya kamu, pasti Shani tidak mau" Ucap Chiko bercanda, ia hanya menjahili Chika

"Kata siapa cici tidak mau punya anak lucu kaya aku? Pasti cici mau aku kan cantik" Bangganya dengan mengibas rambut miliknya

Chiko mendengar ucapan pede dari anaknya itu hanya menggeleng saja.

"Anak daddy ternyata kepedean sekali ya" Kekehnya membuat Chika menatapnya kesal

"Aku ga kepedean ya daddy, fans-fans aku banyak yang bilang kalo aku cantik" Sombongnya

"Itu kan kata fans-fans mu, kalo kata daddy si nggak" Setelah mengatakan itu daddy pergi dari ruang makan dengan tawanya, Chiko tahu pasti anaknya di sana sedang mendumel tidak jelas karna ulahnya.

Chiko berjalan kearah kamar miliknya lalu ia mengambil tas kantor, ia berniat untuk berangkat sekarang.

Chika berada di ruang tv dengan wajah cemberutnya, Chika sangat kesal pada daddynya itu, tidak bisa kah dia memuji anak cantiknya ini.

Chiko melihat Chika sedang menonton tv dengan wajah cemberutnya membuat Chiko terkekeh, Chiko mendekat ke arah sang anak lalu ia duduk di sebelah Chika.

"Anak daddy ga usah cemberut gitu ah, daddy hanya bercanda sayang, anak deddy ini selalu cantik" Ucap Chiko dengan mencolek hidung mancung Chika

"Aku sebel sama daddy"

"Biar hilang sebelnya, dede mau apa dari daddy hm? Nanti daddy turuti"

Chika mendengar itu seketika berbinar cerah, lalu ia melihat wajah daddy dengan senyum manisnya.

"Wahhh benarkah daddy? "

"Benar sayang" Kekeh Chiko melihat wajah binar Chika

"Aku mau ci Shani jadi mommy aku dadd" Ucap Chika antusias membuat Chiko melongo, yang benar saja ia menikahi gadis 23 tahun.

"Selain itu dek, kalo itu daddy ga bisa"

Chika cemberut lalu ia mengalihkan pandangannya dari Chiko dan melipat tangannya di dada.

"Katanya mau nuruti semua ke inginan aku, suruh nikah sama ci Shani saja daddy tidak mau" Kesal Chika.

"Dede dengerin daddy, kita ga bisa memaksa apa yang dede mau harus terpenuhi, apa lagi dede minta ci Shani jadi mommy dede, daddy tidak berjodoh dengan Shani, jadi dede ga bisa memaksakan itu sayang" Ucap Chiko dengan lembut.

Chika cemberut ntahlah ia jadi terobsesi Shani menjadi mommynya, Shani memiliki sifat keibuan dan lemah lembut membuat Chika nyaman berada di dekat Shani, bahkan dia berharap Shani menjadi mommy sambungnya.

"Minta yang lain aja ya? Dede mau apa? "

"Dede mau ice cream aja deh dad, tapi beli 10 yaa" Chika sangat menyukai ice cream bahkan ia sering nyetok ice cream di dalam lemari es miliknya.

"Boleh, tapi ingat jangan terlalu sering makan ice cream nanti batuk" Peringat Chiko, karna kalo Chika sudah memakan ice cream lebih dari dua malamnya dia akan batuk dan berakhir sakit.

"Siap daddy" Ucap Chika hormat pada daddy membuat Chiko terkekeh di buatnya, Chika itu tipe orang sangat manja berada di rumah tapi jika di luar Chika akan menjadi lebih dewasa apa lagi bersama junior-juniornya itu.

"Gemas banget kamu" Kekehnya

"Daddy berangkat kerja dulu sayang, kalo ada apa-apa kabarin daddy" Sambungnya

"Okey daddy"

Chiko tersenyum, sebelum berangkat ia mencium kening Chika cukup lama setelah itu ia pergi berangkat kekantor miliknya.

**********

Di rumah Shani Indra natio sedang siap-siap untuk berangkat ke teater tapi sebelum kesana ia akan menjemput Chika terlebih dahulu.

Mengingat ia akan menjemput gadis menggemaskan itu membuat Shani tidak sabar, ntahlah Shani sangat menyayangi Chika gadis lucu itu.

"Chika udah sarapan belum ya" Gumam Shani, lalu ia mengambil handphone miliknya dan mencari kontak Chika untuk menelpon gadis manjanya.

Setelah saluran telpon itu tersambung membuat Shani tersenyum.

"Halo" Sapa Shani pada Chika

"Ciciiii, kita jadi kan berangkat bareng? " Tanya Chika di sebrang sana

Shani mendengar suara Chika membuat Shani terkekeh.

"Jadi dong, sebentar lagi cici jemput"

"Waahhhh okey cici, aku siap-siap dulu "

"Kamu udah sarapan belum? " Tanya Shani

"Udah cici, tadi aku sarapan sama daddy"

Shani mendengar itu tersenyum, "pinter, cici matikan telponnya ya, ini cici mau otw kerumah kamu"

"Okey cii, Hati-hati ya "

Setelah sambung telpon itu terputus Shani langsung mengambil kunci mobil miliknya.

Chika baru saja menerima telpon dari ci Shani yang katanya mau menjemput dirinya membuat ia tersenyum senang.

Chika memakai baju yang simple tapi terlihat cakep di tubuh Chika, ia mendengar suara kelakson mobil milik Shani membuat ia buru-buru keluar.

Chika melihat mobil putih terparkir di depan rumahnya membuat Chika tersenyum lebar, lalu ia melihat wanita keluar dari mobil itu, membuat Chika berlari untuk memeluk wanita itu.

"Ciciiiiiii aku kangennn" Ucapnya berada di pelukan wanita itu.

"Cici juga kangen sama Chikanya cicii" Balas Shani terkekeh, ya orang itu adalah Shani.

______________________________________

Bersambung........










See you next part👋

Step mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang