^°selamat membaca^°•
•
•
Setelah menemui Alvaro Chika memberhentikan taksi, kemudian Chika masuk, Alvaro yang mengejar Chika keburu Chika pergi lebih dulu menaiki taksi, hal itu membuat Alvaro berdecak kesal.
"kenapa jadi gini bangsat" emosi Alvaro, setelah itu ia kembali menuju apartemen.
Sedangkan Chika ia menatap jalanan dengan tatapan kosong, ia memikirkan Shani, apa wanita itu sudah tahu skandal yang ia buat, apa belum?, kalo sudah tahu, Chika yakin Shani pasti marah besar padanya.
Memikirkan hal itu membuat Chika pusing, kemudian ia mengambil ponsel yang ada di dalam tas miliknya, setelah itu ia membuka aplikasi instagram, banyak sekali pesan masuk, dengan tangan bergetar Chika membuka pesan itu satu-satu.
Mata Chika memerah setelah membaca pesan yang di kirim oleh orang-orang, banyak sekali orang-orang menubirnya, dan di penuhi oleh kata-kata kasar.
"Sefatal itu?" Lirihnya.
Kemudian ia keluar dari aplikasi instagram, lalu ia membuka Twiter, Chika tidak percaya, masalah yang ia buat sampai tranding, mengetahui tu membuat Chika menangis merasa bersalah.
"Neng sudah sampai" Ujar supir taksi.
Dengan cepat Chika memberikan uang berwarna merah pada supir taksi, lalu ia pergi begitu saja.
"Loh, neng ini masih ada kembaliannya" Teriak supir taksi pada Chika, tapi Chika tidak menggubris.
"Gadis itu sepertinya tengah patah hati, dari tadi saya liat nangis mulu sambil liatin handphone, dasar anak muda"
"Kembalinya buat saya saja lah" Lanjutnya, kemudian pergi.
Chika masuk kedalam rumah yang terlihat sepi, kemudian ia berlari menuju kamar miliknya.
Para member baru selesai latihan, semua member terlalu tidak begitu semangat, mungkin karena skandal yang Chika buat sekarang.
Christy orang yang begitu dekat dengan Chika sedari tadi menangis, ia khawatir dengan kondisi Chika, ia takut Chika kenapa-kenapa, ia melihat di sosial media banyak sekali yang menubir Chika, sampai ia tidak sanggup buat membaca tubiran itu, menurutnya membaca tubiran itu membuat hati Christy sakit.
"Christy udah dong jangan nangis terus" Ujar Jessi mengelus punggung milik Christy.
"Aku khawatir sama kak Chika jess"
"Iya aku tau, tapi kamu berhenti buat nangis, emang kamu ga cape apa nangis terus dari tadi?" Pasalnya Christy sudah menangis 2 jam lamanya.
"Hikss capek, tapi aku khawatir sama kak Chika, aku ga nyangka kak Chika pacaran"
"Disini, kita semua khawatir sama keadaan kak Chika sekarang, sekaligus kita ga nyangka Chika melakukan yang jelas-jelas di larang, ini udah konsekuensi apa yang dia buat"
Mendengar itu Christy hanya diam, kemudian ia menyembunyikan wajahnya di lipatan tangan.
Shani sedari tadi melamun, mungkin Shani memikirkan Chika. Shani kecwa, dia marah, dia kesal, kenapa dia tidak mengetahui perbuatan Chika di belakangnya, dia gagal menjaga Chika.
Awalnya Shani tidak percaya Chika melakukan itu, tapi dari yang ia dengar dari para staff bahwa Chika sudah di pecat, berat foto itu beneran Chika?, sungguh Shani sangat kecewa sekarang.
"Kenapa kamu melakukan hal sejauh ini dek?" Lirihnya.
Hati Shani begitu sakit ketika ia membaca tubiran-tubiran itu, ia khawatir dengan kondisi Chika sekarang, tapi Shani juga kecewa sama Chika, ia ingin membawa Chika pada dekapannya, Shani ingin memberi kata-kata semangat untuk Chika, Shani ingin menenangkan Chika, tapi hatinya begitu sulit untuk menemui Chika.