06

13.3K 525 57
                                    

°^Selamat membaca°^

Selesai makan malam Chika kekamar terlebih dahulu, dia sebal dengan mommynya itu, ia ingin keluar tapi di larang oleh Shani hal itu membuat Chika kesal.

"Mommy pilih kasih, Olla sama Adel boleh keluar, giliran aku ga boleh"

"Aku kesel sama mommy!, mommy jahat, mommy udah ga sayang dede lagi" Duemlnya.

Cklek

Pintu kamar terbuka oleh Shani, ia melihat Chika yang sedang tengkurap dan menyembunyikan wajahnya di bantal, Shani tahu Chika sedang ngambek padanya, sebelum Shani membujuk Chika lebih baik Shani membersihkan badanya lebih dulu.

Selesai bersih-bersih Shani keluar dari kamar mandi dengan tank top hitam miliknya, Shani sengaja memakai tank top tanpa Bra karena Shani tahu pasti Chika akan meminta susu. Shani menghampiri Chika yang ada di kasur setelah itu Shani bergabung dengan Chika, tangannya mengelus rambut Chika.

"Dede, hadap mommy sini" Ujar Shani lembut.

"Dede marah ya sama mommy? Gara-gara mommy ga ngijinin dede keluar" Tanyanya karena Chika sedari tadi hanya diam saja.

"Sayang"

Shani mengubah posisi tidur Chika agar menghadap dirinya, setelah berhasil Shani melihat wajah Chika yang cemberut, bibirnya melengkung kebawah, hal itu membuat Shani gemas pada Chika.

"Dedenya mommy ngambek hem?"

"Mommy pilih kasih!, mommy jahat, dede ga like" Marah Chika, bukannya takut malah Shani gemas dengan juniornya itu.

"Dede kan mau keluar, dede mau cari jajan yang di depan, tapi mommy ga bolehin dede, dede sebel sama mommy!"

"Olla sama Adel boleh keluar, tapi dede? Dede ga boleh, mommy pilih kasih!"

Mendengar ungkapan Chika membuat Shani terkekeh gemas, dia paham Chika sedang marah padanya, tapi dirinya gemas dengan wajah Chika yang terlihat lucu di matanya.

"Ututututu dede nya mommy marah hm?, mommy minta maaf ya, mommy larang dede keluar malam karna mommy sayang sama dede"

"Mommy ga mau dede masuk angin, kalo dede sakit mommy sedih"

"Dede mau mommy sedih?" Tanya Shani dengan lembut.

Mendengar itu Chika menggeleng cepat, dia tidak mau Shani sedih karena dirinya, tapi Chika juga ingin keluar.

"Dede ga mau mommy sedih, dede maunya mommy bahagia terus"

"Tapi kan dede mau keluar mommy, dede juga bisa pakai jaket yang tebal, biar dede ga masuk angin, jadi dede ga buat mommy sedih" Ujar Chika menunduk.

Shani mengangkat dagu Chika pelan setelah itu Shani mengelus pipi Chika lembut.

"Iya udah mommy minta maaf ya, karena udah larang dede buat keluar, mommy hanya takut dede sakit"

Mendengar ucapan Shani membuat Chika tersenyum tipis, kemudian Chika memeluk tubuh Shani.

"Maafin dede ya mommy,dede udah nakal, dede ga nurut sama mommy, mommy jangan minta maaf, karena yang mommy lakuin buat dede itu udah benar"

Shani tersenyum mendengar ucapan Chika lalu ia memeluk tubuh Chika erat.

"Mommy, tau ga?" Tanya Chika yang berada di pelukan Shani, tangannya menulis abstrak di dada Shani.

" Ga tau" Jawabnya membuat Chika kesal.

"Isshh mommy!"

"Loh mommy salah? Kan bener kalo mommy gatau"

Step mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang