☘️
☘️
☘️
.......Happy reading.......
_
Malam ini sikap Chika kembali seperti semula, malah semakin manja pada Shani, sampai-sampai dia tidak mau di tinggal walupun hanya untuk ke toilet saja, Shani ingin buang air kecil pun Chika memaksa ingin ikut, katanya sih takut mommy nya pergi.
Karena Chika merengek terus akhirnya Shani membiarkan Chika ikut ke kamar mandi, tapi tenang aja Chika tidak melihat dia sedang buang air kecil kok.
Malam ini Shani berniat untuk menginap di rumah Chika mungkin untuk beberapa hari kedepan, karena daddy Chika besok akan keluar kota ada beberapa kerjaan yang harus dia tangani, maka dari itu Chiko meminta tolong agar Shani menemani Chika di sini, agar dia tidak khawatir saat meninggalkan Chika di rumah.
Shani merebahkan tubuhnya di samping Chika, karena sedari tadi dia memakai skincare Chika selalu merengek minta untuk di peluk.
"Peluk, mommy pelukk" Rengeknya, saat Shani berada di sampingnya.
Tanpa berlama-lama Shani segera memeluk Chika dan menaruu kepala Chika di lengan miliknya.
"Kenapa sih, dari tadi anak mommy ini ngerengek terus hm?" Tanya Shani gemas tangannya membelai wajah Chika, dan menyelipkan anak rambut Chika pada telinga Chika.
Chika menggelamkan wajahnya di dada Shani, kemudian dia mendorong Shani agar tidur terlentang, setelah berhasil Chika naik keatas badan Shani lalu ia memeluk Shani kembali dengan menggelamkan wajahnya di leher Shani.
"Astaga dede berat loh ini mommy nya" Ucap Shani.
"Mau gini mommy"
Shani menghela nafasnya, kemudian dia membenarkan posisi tidur nya, lalu tangannya mengelus punggung Chika yang ada di atas tubuh nya.
"Mommy tau ga? Hal apa yang buat dede bahagia?"
"Eemmm, makan ice cream?"
Kepala Chika menggeleng, "no mommy, eh tapi dede suka ice cream, tapi mommy salah"
Shani terkekeh mendengar ucapan Chika barusan, dengan lembut ia mengelus pipi Chika yang tirus.
"Terus apa dong, yang buat anak mommy ini bahagia hm?"
Chika mengangkat kepalanya untuk melihat wajah Shani, yang ada dibawahnya.
"Mommy"
Mendengar itu Shani mengerutkan keningnya bingung, "mommy?, mommy kenapa?" Tanyanya.
"Iya mommy, karena adanya mommy di hidup dede membuat dede jauh lebih bahagia, karena adanya mommy dede juga bisa merasakan apa itu kasih sayang dari sosok ibu,"
"Mommy adalah kebahagiaan dede, mommy bidadarinya dede, mommy obat semua masalah dede, mommy orang yang dede sayangi setelah mommy kandung dede yang di surga, tapi dengan begitu mommy punya ruang sendiri di hati dede"
"Mommy sumber kebagiaan dede, mommy semangatnya dede, mommy kekuatan dede untuk menjalani semua masalah yang dede badapi saat ini, mommy adalah mommy dede yang hebat, yang kuat, yang selalu dede sayangi"
"Dan dede berharap mommy akan selalu menyayangiku, dan dede sangat berharap mommy menjadi mommy dede beneran, dede mau mommy menikah dengan daddy, dede ingin seperti yang lain mempunyai orangtua yang lengkap, dede mau setiap hari mommy berada di sini teminin dede bobo, dan dede bisa ketemu mommy setiap hari. "
"Tapi kalo mommy gamau jadi mommy aku beneran, it's okay, aku mengerti, pasti mommy mencari calon suami yang belum memiliki anak kan? Kalo yang sudah punya anak pasti mommy nantinya akan susah karena harus mengurusi anak suami mommy, kaya aku, yakan mom?"
Shani menggeleng mendengar kata terakhir yang Chika ucapkan, "dek, buk... "
"Sutttttt, jangan di jawab, dede ngantuk, dede mau nen boleh?" Tanya Chika, dia kangen dengan dua gunung kembar miliknya, sudah lama juga dia tidak menyapa si kembar itu.
Shani tidak setuju sama yang tadi Chika katakan, dia tidak pernah berfikir seperti itu, Shani ingin menjawab ucapan Chika tadi, tapi karena Chika sudah mengantuk dan meminta susu padanya, jadi Shani urungkan.
Belum mendapatkan jawaban dari Shani, dengan lesu Chika berpindah tiduranya di samping Shani, kemudian dia berniat untuk tidur, padahal Chika ingin sekali menyusu pada mommy nya, tapi karena Shani diam saja saat dia meminta susu, jadi Chika berfikir kalo Shani tidak mau memberikan dia susu lagi.
Shani sedikit kaget ketika Chika turun dari atas tubuhnya, kemudian dia berbalik menghadap Chika, dengan satu tangan membuka kancing baju tidur miliknya.
"Loh ko, bobo?, katanya mau nen?" Tanya Shani bingung.
Chika yang akan segera tidur dengan cepat membuka matanya saat mendengar perkataan Shani barusan.
"Boleh nen mommy?"
"Boleh dong, sini sini katanya mau nen"
Dengan cepat Chika mendekatkan tubuhnya pada Shani, mata coklatnya melihat tangan Shani yang sedang membuka kancing baju, kemudian terpampanglah dua gunung kembar miliknya.
"Nen, mommy, nen, dede haus" Ucapnya dengan suara lirih karena mengantuk.
"Ini nen sayang" Ujar Shani mengarahkan nipple nya pada mulut Chika, dengan cepat Chika menyesapnya kencang.
"Shtttttttt pelan-pelan aja de, gaakan ada yang mau" Ringis Shani karena Chika menyesapnya terlalu cepat.
Chika tidak mendengarkan apa yang Shani bilang, malah dia dengan gemas menggigit puting milik Shani.
"Akkhhhhhhh sakit jangan di gigit dek"
"Sworry mwommy" Ujar Chika tidak jelas karena di mulutnya tersumpal payudara milik Shani.
Hisapan Chika mulai melambat, kemudian tangannya terangkat mengelus pipi Shani.
Shani memegang tangan Chika, kemudian ia menjauhkan tangan sang anak dari pipi miliknya.
"Fokus nen aja ya, biar cepet bobo" Ucap Shani lembut dan di angguki oleh Chika,
Chika menarik tangannya, lalu ia membuka bra yang satunya, kemudian ia mengeluarkan payudara Shani yang satunya lagi untuk ia mainkan.
Karena Shani sudah mengantuk ia membiarkan saja apa yang di lakukan oleh Chika, sebelum tidur Shani mencium pipi Chika lembut.
Cup
"Mommy bobo duluan ya dek" Kata Shani di angguki oleh Chika.
Sudah tujuh menit di tinggal sang mommy tidur, Chika masih membuka matanya dengan satu tangan masih anteng memainkan puting Shani.
Karena Chika sudah mengantuk lalu ia peluk tubuh Shani, tak lama Chika pun tertidur dengan mulut yang masih menghisap payudara milik Shani.
_____________________________________
pendek dulu, karena hasil ngetik dadakan.
Typo tandai
See you