Happy reading☘️
☘️
☘️
_
Hari ini adalah hari di mana Chika mulai kemoterapi, selama kemoterapi Shani, Chiko dan kedua orang tua Shani menunggu Chika, Shani mengabari mama papanya bahwa Chika masuk rumah sakit, dan itu membuat mama papa Shani panik.
Mama papa Shani sudah menganggap Chika sebagai cucunya, mereka sudah tahu jika Chika menginginkan Shani menjadi mommy nya, dan itu membuat kedua orang tua Shani tidak mempersalahkan, toh daddy nya Chika juga baik, jadi kalo pun Shani menikah dengan Chiko hidup Shani sudah terjamin.
"Ci kamu makan dulu gih sana, dari pagi kamu belum makan" Ucap Melati mama Shani.
"Nanti dulu aja mah"
"Mau kapan ci?, keburu kamu sakit yang ada, udah sana makan dulu di kantin, dede biar mama sama papa yang nungguin"
"Tapi mah"
"Gaada tapi-tapian Shani, cepat makan sana!" Ujar Abi papa Shani.
"Chiko ajak calon istrimu ke kantin, suru dia makan" Lanjutnya.
Mendengar itu membuat Shani kesal, "ck apaan si pah"
"Udah ayo kita makan dulu" Kata Chiko kemudian menarik tangan Shani.
Melihat Chiko dan Shani pergi berdua membuat kedua orangtua itu terkekeh pelan.
"Sebentar lagi kita punya mantu pah" Ucap Melati tertawa kecil.
"Iya mah, papa ga nyangka Shani udah besar, bahkan dia udah punya buntut sekarang"
Melati terkekeh, yang di bilang buntut itu adalah Chika, mereka tahu jika Chika sangat amat manja kepada Shani, bukti nya sebelum mulai kemoterapi Chika meminta peluk terus menerus kepada Shani, bahkan Chika tidak mau melepaskan pelukannya itu.
Sedang asik mengobrol sampai tidak sadar dokter sudah keluar dengan mendorong kursi roda Chika.
"Permisi pak, bu" Sapa dokter Chindy ramah.
Melati dan Abi seketika kaget mendengar sapaan dokter itu, kemudian mereka melihat kearah dokter.
"Eh, udah selesai dok" Tanyanya.
"Sudah buk, mari ke ruangan pasien"
Mereka berjalan menuju ruangan Chika, dengan Chika di dorong menggunakan kursi roda, sedangkan Chika ia hanya diam saja, karena tubuhnya terasa begitu lemas, dan terasa begitu nyeri di sekujur tubuhnya.
Sesampainya di ruangan Chika, dokter mengangkat Chika untuk tiduran dan di bantu oleh Abi, setelah itu dokter menyuruh Chika untuk istirahat.
"Hasilnya gimana dok?" Tanya Melati khawatir.
Bagaimana tidak khawatir setelah melihat keadaan Chika yang terlihat pucat seperti mayat hidup.
"Kita tunggu beberapa hari kedepan ya buk, saat ini keadaan pasien belum ada kemajuan, karena baru hari pertama pasien kemoterapi" Balas dokter.
"Tapi kenapa cucu saya mukanya begitu pucat dok?" Tanyanya lagi, bisa di katakan bahwa Melati khawatir dengan kondisi Chika.
"Efek dari kemoterapi memang begitu buk, setelah ini pasien di usahakan untuk makan, agar badannya tidak terlalu merasa lemas"
"Kalo begitu saya permisi"
Setelah mengatakan itu dokter Chindy keluar dari ruangan Chika.
___________