Happy reading☘️
☘️
☘️
_
Shani melihat jam yang sudah menentukan pukul 4 sore, waktu Chika untuk makan, kata mama waktu Chika makan siang tadi hanya sedikit itu pun Chika memuntahkan makanan itu kembali.
Shani menghampiri Chika yang masih tertidur lelap, dengan lembut Shani mengelus rambut Chika.
"Sayangnya mommy bangun yuk"
"Dede, hei bangun yuk sayang"
Mata Chika perlahan terbuka, Chika mengerjapkan matanya berkali-kali, karena penglihatan nya buram lalu mengucek kedua matanya.
Shani yang melihat itu langsung saja menjauhkan kedua tangan Chika agar anaknya itu berhenti mengucek mata, karena Shani takut mata Chika iritasi.
"No baby, ga boleh"
Dengan lembut Shani mengusap mata Chika dengan kedua ibu jari miliknya secara lembut, setelah itu Shani mencium kening Chika penuh sayang.
"Makan yu baby, mommy suapin mau?"
Kepala Chika menggeleng pelan, Chika merasa lidahnya sedang sariawan dan terasa begitu nyeri, karena itu Chika tidak nafsu makan.
"Kenapa gamau makan?" Tanya Shani lembut.
"Sakit" Jawab Chika lirih.
"Apa yang sakit sayang? Bilang sama mommy"
Dengan pelan Chika membuka mulutnya lalu Chika memeletkan lidahnya, melihat itu dengan segera Shani mendekat bisa Shani lihat di lidah Chika terdapat tiga sariawan, dan Shani tahu pasti itu terasa begitu sakit.
"Astaga banyak banget de sariawan kamu" Ucap Shani tidak tega.
"Sakit mommy"
Dengan pelan Shani mendudukkan Chika, kemudian Shani duduk di Hospital Bed berada di belakang Chika, lalu Shani membawa Chika untuk menyender di dadanya.
"Mommy tahu mulut dede terasa sakit, tapi dede harus makan, mau ya de makan sedikit aja" Bujuk Shani.
Chika kembali menggeleng, sungguh Chika tidak ingin makan, apa lagi makanan rumah sakit terasa tidak enak.
"Mau ya sayang, mam nya pake bubur kok, tiga suap aja gapapa, mau ya?" Bujuk Shani tidak menyerah.
"Nda mommy, mulut dede pahit" Ujarnya pelan.
Shani menghela nafasnya, jujur saja Shani khawatir kalo Chika tidak mau makan seperti ini, tubuh Chika saja semakin hari semakin mengurus, dan lihat sekarang tubuh Chika terlihat begitu lemas.
"Kalo ga mau makan, nenen aja mau?" Tawar Shani dan di angguki oleh Chika.
Tak apalah jika Chika tidak mau makan yang penting Chika masih mau menyusu, karena sekarang di ruangan Chika cuma ada mereka berdua jadi Shani sedikit leluasa saat menyusui Chika.
Kalian cari pak duda? tenang pak duda ga ilang, dia lagi kekantor bilangnya si ada yang harus di urus. kalian nanya urusan apa? ya saya juga nda tau, tanya aja sama pak dudanya, saya mah cuma bagian nulis aje.
oke lanjut-lanjut...
Kemudian Shani menidurkan Chika lalu di susul oleh nya, sebelum Shani menyusui, Shani lebih dulu membuka cardigan yang Shani pakai untuk menutupi bagian dadanya, karena Shani takut suster atau dokter tiba-tiba masuk kedalam.
"Mimi mommy" Ujar Chika tak sabaran.
Shani tersenyum, Shani mengangkat bajunya lalu Shani mengeluarkan payudaranya setelah itu Shani mengarahkan kemulut Chika.
