11

12.3K 528 12
                                    


°^selamat membaca^°

" Lalu kamu kenapa memberikan susu pada Chika? Apa itu tidak terlalu berlebihan? "

Lagi-lagi Shani menggeleng, "itu sama sekali tidak berlebihan, karena saya sangat menyayangi Chika, apapun yang Chika mau saya akan turuti, jika itu membuat Chika bahagia akan saya lakukan"

"Termasuk menikah dengan saya? Dan menjadi ibu sambung Chika?"

Mendengar itu membuat Shani terdiam, entah dia tidak punya pikiran menikah dengan orang yang ada di depannya ini.

"Shan? " Panggil Chiko karena Shani tidak menjawab pertanyaan tadi.

"Saya.. "

"MOMMY HIKSS, MOMMY DIMANAA"

Teriakan di barengi dengan tangisan, membuat dua orang yang berada di ruang tv terjolak kaget.

"Maaf om, saya mau keatas dulu, permisi"

Setelah mengatakan itu Shani lari menuju lantai dua, kemudian Shani masuk kedalam kamar yang terdapat Chika menangis histeris memanggil dirinnya.

"Dede, kenapa sayang" Tanya Shani panik.

Mendengar suara itu langsung saja Chika menengok kebelakang.

"Hwuaaa mommy hikss mau mommy" Tangisannya dengan merentangkan tangannya minta untuk di peluk.

Melihat Chika merentangkan tangannya dengan cepat Shani memeluknya.

"Kenapa nangis de?"

"Hikss.. m-mau sama mommy"jawabnya dengan sesegukan.

" Mommy di bawah de, mommy ga kemana-mana"

"Mom-my sini ajaa, jangan pulang" Ujar Chika memeluk Shani erat dan menggelamkan wajahnya di dada Shani.

Shani mengelus punggung Chika dengan sayang, kemudian ia membawa Chika duduk di pangkuanya.

"Iya, mommy ga pulang, mommy di sini nemenin kamu"

Chiko masuk ke kamar, ia melihat Chika tengah duduk di pangkuan Shani dengan menyembunyikan wajahnnya di dada Shani.

"Dede kenapa nangis sayang? " Tanya Chiko menghampiri Chika dan duduk di sebelah Shani.

Chika mengintip daddy sebentar, kemudian ia kembali menyembunyikan wajahnya di dada Shani.

"Mau sama mommy, daddy pergi aja jangan di sini, dede mau berdua aja sama mommy, daddy jangan ikut-ikutan" Jawab Chika dengan suara pelan.

Daddy mendengar ucapan Chika barusan membuat dirinya melongo tak percaya, yang benar saja, ia baru masuk, langsung di suruh pergi, emang ya ni anak ga ada sopan-sopannya sama orang tua, untung sayang kalo ga udah di taro ke panti asuhan.

"Daddy baru duduk loh de?, masa langsung di suruh pergi si? " Ucapnya.

"Biarinn, sana daddy pergi, daddy bau dede ga like" Kekeh Chika tangannya mendorong tubuh sang daddy.

"Enak aja daddy bau, segini wanginya, niih kamu cium ketek daddy, di jamin kamu pingsan sama keharuman ketek daddy" Kata Chiko mengangkat tangannya dan membawa kepala Chika pada ketiaknya.

Chika memberontak pertanda tidak mau, ia semakin menangis histeris karena ulah daddy nya.

"GAMAUUU, DADDY BAUU, HIKSSSS MOMMY TOLONGIN DEDE" Tangisan dengan meminta tolong pada Shani.

Step mother [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang