☘️
☘️
☘️
.
. Happy reading...............
Selesai acara meeting Chiko melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan, ternyata sekarang sudah jam setengah tujuh malam, karena kerjaan semua beres Chiko berniat untuk pulang.
Chiko membawa mobil dengan kecepatan sedang, jalanan terlihat sangat macet, kemungkinan Chiko pulang agak malam.
Benar saja Chiko sampai rumah pukul delapan lewat dua puluh menit, rumah terlihat sepi, sebelum bersih-bersih Chiko menyempatkan masuk kedalam kamar sang anak.
Cklek
Bibir Chiko terangkat keatas, setelah melihat sang anak tengah tertidur pulas, sebelum menghampiri sang anak, Chiko berjalan ke meja belajar, lalu Chiko membereskan buku-buku Chika yang berantakan.
"Anak gadis kamarnya berantakan banget" Gumam Chiko terkekeh pelan.
Setelah beres, Chiko menghambiri Chika, dengan lembut Chiko mengelus kepala Chika, lalu ia kecup kening sang anak cukup lama.
Cup
"Jangan lama-lama seperti ini dek, daddy sangat tidak menyukai sikap kamu yang sekarang"
"Daddy sayang dede" Bisiknya di telinga sang anak.
Sebelum keluar Chiko menyempatkan mencium kening Chika sebentar, setelah itu keluar dari kamar Chika.
Pukul 10 siang Chika baru saja bangun dari tidur pulasnya, kemudian mata Chika melihat jam dinding yang terletak di kamar, seketika mata Chika melotot setelah tahu sekarang sudah siang.
"Kok udah siang siihh?" Gumamnya.
Chika pun turun dari kasur untuk mandi, dia berniat untuk keluar rumah, karena Chika bosan jika terus menerus berada di dalam kamar, lebih baik Chika keluar memcari angin.
Setelah selesai mandi, Chika keluar dari kamar mandi dengan pakaian rapihnya, kemudian ia menuju meja rias untuk sedikit memakai lipstik agar bibirnya tidak terlihat pucat.
Kemudian Chika keluar dari kamar, Chika berniat untuk ke taman yang tidak jauh dari rumahnya. beberapa menit Chika sampai taman, mata Chika melihat sekeliling nya ternyata taman terlihat sepi, mungkin karena sekarang bukan hari wekend jadi tidak ada pengunjung.
Melihat kursi kosong Chika pun menduduki kursi itu, Chika melihat depan dengan tatapan sendunya, kemudian Chika menghela nafasnya dalam.
" selama aku di pecat, dia tidak pernah mengujungiku, bahkan untuk membalas pesan ku pun tidak"
"Dia pembohong, dia bilang ingin aku selalu bahagia, akan selalu bersama ku, tapi sekarang? Aku lagi butuh dukungan dari dia, dia malah menghilang dari hidupku"
"Aku benci diriku sendiri, aku tidak pantas bahagia, aku terlalu membebankan orang-orang yang ada di sekitar ku, aku benci itu"
Setelah mengatakan itu Chika menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan miliknya, tanpa sadar air matanya keluar dengan deras.
Chika sangat benci di posisi sekarang, karna hidup dia sudah ketergantungan pada seseorang yang sudah ia anggap ibunya, entahlah karena apa Chika memberikan semua hidupnya pada Shani. dan sekarang ketika Shani tidak pernah menemuinya membuat Chika lebih terpuruk. Ia sangat benci itu.
"Aku butuh mommy, aku mohon mommy temui aku, aku sakit mommy, aku udah ga kuat dengan tuburian-tubiran itu" Tangsinya.
Beberapa jam menangis, Chika bangun lalu membersihkan air matanya yang ada di pipi mulusnya, setelah itu ia pergi dari taman.
Chika berjalan dengan lambat, lalu matanya melihat seekor kucing yang tengah tertidur di rumput-rumput samping jalan, kaki Chika bergerak ke kucing yang tengah tidur.
Chika jongkok di depan kucing oren itu, kemudian tangannya mengelus kepala kucing dengan lembut.
"Enak ya jadi kamu, ga punya beban pikiran, aku jadi pengen berubah jadi kucing, biar hidup aku bebas kaya kamu, ga mikirin hal-hal yang buat hati sakit"
"Hmm, ga jadi berubah jadi kucing deh, kalo jadi kucing nanti ga bisa makan enak, aku kan suka makan, kalo aku jadi kucing terus nyuri makanan orang, nanti aku di pukul, hiiihhhh gamau aku" Ucapnya bergidik ngeri membayangkan ia berubah jadi kucing.
"Aku tinggal ya meng, dadaah" Ujarnya, lalu pergi.
Agak ngeri ya cuy ngomong sendirian sama kucing, udah gitu kucingnya lagi tidur lagi, coba kalo ada orang lewat nanti ci Chika Chika itu di tuduh orang gila .
_________________
Para member bersiap-siap untuk latihan, karena dua hari kedepan ada kegiatan di teater, sebelum latihan para member pemanasan terlebih dahulu.
"Christy kamu udah pernah kerumah kak Chika belum? selama kak Chika udah ga di sini lagi? " Tanya muthe yang ada di samping Christy.
"Udah, tapi kata bibi di rumah kak Chika, kak Chika nya gaada" Jawabnya, karena tiga hari setelah Chika tidak ada di JKT lagi Christy dan juga Ashel sudah mengunjungi rumah Chika, tapi kata bibi Chika sedang tidak ada di rumah, dan berakhir Christy sama Ashel balik lagi.
"Bibi nya yang bilang gitu?"
"Iyaa, emang kenapa?, kok kamu kaya ga percaya gitu"
"Gatau ya, kok aku ga percaya gitu kalo kak Chika gaada di rumah, gamungkin kan dia keluar rumah apa lagi sekarang kak Chika lagi rame banget di bicarakan, pasti kak Chika ga bakal keluar buat saat ini"
Shani yang ada di belakang Muthe mendengarkan pembicaraan kedua gadis itu, ia berfikir apakah Chika tidak mau ada yang mengunjungi rumahnya untuk saat ini?, lebih baik ia menemui Chika nanti saja pikirnya.
Awalnya Shani berniat setelah kegiatan untuk kerumah Chika, tapi barusan yang dia dengar dari kedua juniornya itu ia mengurungkan niatnya.
"Pemanasan sudah selesai, sekarang lanjut latihlah" Ucap Shani pada semua member.
"Siap cii" Serempk member.
Beberapa jam latihan, akhrnya latihan selesai,dan sekarang para member tengah istirahat, Shani masuk ruang khusus untuk istrahat, kemudian ia duduk di kursi dengan memaikan handphone miliknya.
Dari pintu salah satu member masuk, kemudian menghampiri Shani untuk bergabung duduk di kursi panjang itu.
"Hai ci" Sapa jinan.
Mendengar itu Shani menengok ke samping untuk melihat siapa orang itu, setelah tahu Shani membalas sapaannya.
"Iya nan"
"Udah lama disini ci?"
"Barusan" Jawabnya di angguki oleh jinan.
"Ci aku kangen banget sama Chika, kalo aku temui Chika boleh?"
Shani yang tengah main handphone langsung saja menengok ke arah jinan, setelah mendengar ucapan jinan barusan.
"Boleh, emang ada yang ngelarang member buat ketemu Chika?"
"Ya gaada si ci" Jawab jinan dengan cengiranya. Sedangkan Shani hanya menggeleng kan kepala.
"Tapi ci, aku benar-benar ga nyangka banget Chika melanggar aturan, yang aku tau Chika kan anaknya kalem banget, jadi kaya ga mungkin aja gitu, dia ngelanggar aturan"
"Udah lah gausah omongin itu lagi, yang udah mah udah, jadi gausah di bahasa terus" Balas Shani, karena dia tidak mau mendengar itu lagi, kalo Shani ingat skandal Chika sekarang, Shani jadi pengen menghabisi laki-laki yang sudah berani sekali meluk anaknya, Shani sangat tidak terima anaknnya di peluk oleh orang asing.
______________________________________
See you👋