Bagian 6

3.6K 266 2
                                    

" RENJUNNN !!! " teriak Doyoung yang sontak membangunkan kedua insan yang sedang tidur lelap di saung sambil berpelukan.

Renjun dan Mark terbangun lalu melihat satu dengan lainnya langsung menjaga jarak. Renjun memandang Doyoung dengan takut takut.

" Kamu dicariin, malah pacaran disini, sana balik ke tenda " perintah Doyoung dengan nada tinggi.

" Gak gitu kak, tadi malam aku kebelet pipis, bangunin Jeno malah abang Mark yang keluar " jelas Renjun.

" Kan kamu bisa panggil kakak buat temeni " ujar Doyoung.

" Tendanya jauh " jelas Renjun lagi.

" Udah balik ke tenda sekarang "

Renjun lalu mengembalikan jaket kepada Mark dan berlari ke tenda.

Mark akan beranjak berdiri tetapi ditahan oleh Doyoung.

" Gue lihat dari cara lu, mau PDKT ama adek gue ya " tebak Doyoung.

" Kalau iya kenapa " balas Mark menatap Doyoung. Karena dia sudah membulatkan tekad mendekati Renjun, otomatis dia juga harus siap menghadapi kakak Renjun yang posesif ini.

" Gue peringatin sama elu ya, jauhin adek gue " hardik Doyoung.

" Kalau gue gak mau, elu bisa apa " tolak Mark tidak mau kalah.

" Elu lupa gue kakaknya Renjun. Dia gak akan bisa bantah semua yang gue bilang "

" Dia emang adek lu. Elu juga berhak menjaga dia dan melindungi dia. Tapi elu gak bisa ngatur dia bakal suka sama siapa " balas Mark lagi.

" PD banget lu, emang elu pikir Renjun suka sama lu "

" Mungkin sekarang belum, tapi gue gak akan mundur dan akan buat dia jadi istri gue. Biar elu gak bisa pisahin kita lagi "

" Jangan mimpi! "

" Gue akui elu sukses menggagalkan rencana gue, tapi elu harus ingat gue juga gak akan mundur dengan mudah "

Mark lalu pergi meninggalkan Doyoung yang masih kesal dengan ucapan Mark. Doyoung tidak akan membiarkan adik kesayangannya berakhir dengan playboy seperti Mark.

○ •••••••••••••••••••••••••• ○
=====================
>>> ♥️ LOVE TO YOU ♥️<<<
=====================
○ •••••••••••••••••••••••••• ○

Renjun menatap sinis ke arah Doyoung yang sedari tadi tidak hentinya menyuruhnya melakukan banyak pekerjaan. Rasanya ingin sekali dia mengadu kepada Bunda untuk membawa kakaknya ini pulang ke rumah.

" Njun..kupasin bawang..!! "

" RENJUN!! Ngapain disana, sini bantuan Kak Jungwoo "

" Njun, cuci piring "

" Njun, masakin nasi "

" Njun, ini sayurnya belum dicuci"

" Njun, kok cabenya belum diblender "

" Renjun "

" Njun "

Telinga Renjun rasanya ingin pecah, Doyoung tidak berhenti meminta Renjun melakukan ini dan itu sehingga membuatnya tidak bisa istirahat dengan tenang. Mark juga seharian tidak bisa mendekati Renjun sedikitpun karena Doyoung sibuk menyuruh Renjun ini dan itu.

Malam harinya ketika makan malam, bahkan Renjun duduk di samping Doyoung. Setelah makan, Renjun diminta langsung masuk tenda dengan Doyoung.

" Kak, aku kesini mau liburan, kenapa malah diatur dan diawasi " protes Renjun ketika dalam tenda.

" Kakak bertanggung jawab sama kamu. Gak ada bantahan, tidur! " perintah Doyoung.

" Aku mau tidur dengan Jaemin " protes Renjun lagi.

" Njun, jangan buat ribet, tidur "

" Kak Doyoung rese, nanti aku bilangin Bunda "

Renjun langsung tidur memungungi Doyoung dengan kesal. Sementara Jaemin dan Jeno yang masih berada di luar tenda juga pusing dengan pertengkaran Renjun dan kakaknya.

" Kak Doyoung posesif juga ya sama Renjun " komentar Jaemin sambil makan jagung bakar.

" Iya emang Kak Doyoung begitu " balas Jeno.

" Bukan Jen, maksud aku, memang yang aku tahu di posesif, tapi gak sampai kaya gini " balas Jaemin.

" Mungkin karena adeknya di deketin buaya kali " canda Jeno.

Tiba tiba sebuah pukulan dirasakan di kepalanya, Jeno langsung membalik badan dan terlihat Mark yang menatap Jeno dengan wajah kesal.

" Jen, aku ngantuk, tidur dulu ya sayang " Jaemin pamit dan langsung pergi meninggalkan Jeno dan Mark di luar tenda.

" Bang, mundur aja deh " kata Jeno memandang kearah Mark yang terus menatap tenda Renjun.

" Jen, kalau gue mundur sekarang, selamanya gak akan ada kesempatan lagi " kata Mark.

" Kak Doyoung udah jelas secara gak langsung bilang gak suka sama lu. Renjun sampai dikekang gitu, kasihan gue "

" Gak masalah, gue akan menaklukan adeknya dulu, nanti baru urusan kakaknya "

" Terserahlah, asalkan jangan sampai merusak persahabatan gue sama Renjun "

" Iya, makanya lu bantuin gue lah sedikit sedikit "

" Bantuin apalagi sih. Ini gue udah usaha, tapi emang reputasi elu yang susah buat diperjuangkan di depan kakaknya Renjun "

" Kampret banget lu Jen "

" Iya terus elu mau apa? "

" Kasih tahu gue kebiasaan dia, kesukaan dia, biar gue gampang deketinnya "

" Usaha sendirilah "

" Adek bangsat emang "

" Semangat bang! Kalau gagal mundur aja " ledeknya.

" Brengsek banget lu, bukannya dukung gue malah bikin down "

Mark kesal lalu pergi masuk tenda meninggalkan Jeno.





Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨‍💻👩‍💻


LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang