Bagian 17

2.7K 224 0
                                    

Tok Tok Tok

Suara pintu rumah diketuk. Winwin yang sibuk memasak, melihat siapa yang datang. Mark langsung meluncur ke rumah Renjun, begitu diberikan kabar kalau Renjun sakit dan tidak masuk kuliah. Dia sudah tidak akan bersembunyi lagi dan akan terang terangan memperjuangkan perasaannya.

" Eh, Mark, masuk sayang " sapa Winwin ketika tahu yang datang teman anaknya.

" Renjun katanya sakit Bun, ini aku bawain buah " kata Mark sambil menyodorkan bawaannya kepada Winwin.

" Iya kayanya dampak kemarin, dia ada dikamar seharian, kamu naik aja ke atas, langsung ke kamar dia " kata Winwin.

Mark pamit dan berjalan menuju kamar Renjun.

" Tuk tuk tuk " sapa Mark ketika melihat Renjun fokus pada ponselnya. Pintu kamarnya juga terbuka sehingga Mark langsung masuk saja.

" Kak Mark?? Ngapain kesini? " tanya Renjun kaget.

" Katanya kamu sakit, makanya jenguk dulu kesayangan kesini? "

" Hah..?? "

" Gimana udah mendingan? "

" Iya, kayanya dampak kemarin luka, sempat meriang, tapi sekarang udah mendingan. Paling besok atau lusa udah bisa kuliah lagi "

" Lagi apa? "

" Nonton doang, bosen soalnya "

" Mau nonton di laptop gak? Aku bawa laptop nih? "

" Gak usah kak, di HP aja "

" Gak papa, bentar "

Mark mengeluarkan laptop dari tasnya kemudian membuka aplikasi menonton. Lalu dia memberikan laptop kepada Renjun. Karena kakinya yang masih digips, Renjun agak kesulitan meraih laptop yang disodorkan Mark.

Mark lalu berdiri di dekat ranjang Renjun dan memberikan kode agar Renjun bergeser ke samping. Renjun paham dan bergeser kemudian Mark duduk di samping Renjun di atas tempat tidurnya. Dia memegang laptop dan Renjun menonton sambil tertawa.

Doyoung baru sampai rumah dan mengenal mobil yang terparkir di halaman rumahnya. Dia lalu perlahan naik ke lantai atas dan benar saja, ada Mark yang sedang menemani Renjun di kamarnya. Doyoung mengurungkan niat masuk ke dalam kamar Renjun dan lebih memilih masuk ke kamarnya.

" Kak, bosen, cari yang lain lagi " kata Renjun sambil bersandar di bahu Mark, entah dia sadar atau tidak.

" Mau nonton apa? " tanya Mark sambil menatap Renjun yang berjarak sudah sangat dengannya.

" Coba film horor aja "

" Kata Jeno, kamu penakut "

" Tapi kadang penasaran "

Mark menyentil ujung hidung Renjun karena gemas dan kemudian memilih film horor yang diinginkan Renjun. Mereka lanjut menonton.

Selama menonton Renjun sering teriak teriak sendiri sampai Mark Speechless dengan kelakuan Renjun.

" Ahkkk "
" BUNDAA "
" ITU APA...!! "
" GAK MAUUU SEREM!! "
" SETANNYA KELUAR "
" HIKS "

Mark melihat jam tangannya dan waktu menunjukkan pukuk 21:32. Mark berdiri lalu menutup laptopnya.

" Aku pulang ya, udah malam, biar kamu bisa istirahat " pamit Mark.

" Kok cepet banget? Emang udah malam ya? " Renjun melihat ke arah jam dinding di kamarnya dan kaget karena sudah malam.

" Besok kamu udah masuk? " tanya Mark.

" Kalau mendingan aku udah masuk kok " jawab Renjun.

" Besok kalau aku masih sakit, kak Mark mau kesini lagi? " tanya Renjun pula.

" Emang kenapa? Kamu gak suka ya aku kesini? " Mark balik bertanya.

" Enggak, suka kok, Jaemin sama Jeno besok juga mau kesini katanya "

" Ya udah besok aku kabari ya, sekarang kamu istirahat aja "

" Kalau Jaemin kesini, kakak mau kesini juga gak? "

" Kenapa? "

Renjun menggelengkan kepalanya.

" Enggak, Cuma bertanya " jawabnya cepat.

Mark kemudian memasukan kembali Laptopnya ke dalam tas dan kemudian bersiap akan pulang. Tetapi kemudian tangan Renjun menahan jaket Mark sehingga menghentikan langkahnya.

" Kenapa? " tanya Mark heran sambil menatap Renjun.

" Maaf, refleks " kata Renjun sambil melepaskan pegangannya.

Mark hanya tersenyum kemudian pamit dan pergi meninggalkan Renjun. Melihat Mark pergi, Renjun langsung masuk ke dalam selimutnya dan menangis tanpa alasan.

Doyoung ketika melihat Mark sudah pergi segera masuk ke kamar adiknya.

" Dek, kakak bawa donat, mau gak? " tanya Doyoung ketika melihat Renjun betah di dalam selimut.

Renjun masih tidak keluar dari selimut sehingga Doyoung membuka paksa selimut Renjun. Dia kaget melihat mata Renjun sembab dan pipinya basah karena menangis.

" Adek, kenapa? " tanya Doyoung mendekat dan langsung memeluk adik kesayangannya itu.

" Kak hiksss " Renjun menangis sambil memeluk Doyoung.

" Kenapa dek? Mana yang sakit? Mark tadi nyakitin kamu atau gimana? Cerita dek? " tanya Doyoung sambil mengelus kepala Renjun mencoba menenangkan adiknya itu.

" Kayanya aku suka sama kak Mark, tapi dia sukanya sama orang laen, hikss~," cerita Renjun sambil sesegukan.

" HAH..? Kamu tahu darimana? Emang Mark bilang suka sama orang lain? " tanya Doyoung lagi sambil melepaskan pelukannya.

Renjun menggelengkan kepalanya.

" Jeno pernah cerita kalau kak Mark pernah suka sama Jaemin. Tapi gara gara Jaemin pacaran sama Jeno, dia milih mundur. Tapi kayanya dia masih suka sama Jaemin " cerita Renjun lagi sambil mengelap ingusnya di lengan baju Doyoung.

" Kamu kebiasaan, baju kakak dipeperin ingus kamu " keluh Doyoung sambil geleng geleng kepala.

" Biarin aja sih!! " seru Renjun dengan wajah galaknya.

" Kan itu dulu Njun, lagian Mark juga gak bilang langsungkan dia masih suka dengan Jaemin? "

" Tapi dia kalau bahas Jaemin antusias banget "

" Perasaan kamu aja kali, lagian kamu itu gak pernah pacaran, jadi jangan sosoan ambil kesimpulan sendiri "

" Terus aku harus gimana? "

" Iya, mana kakak tahu, sana coba maju kalau berani "

" Gak berani, aku malu "

Doyoung hanya menghela nafas, akhirnya yang ditakutkannya selama ini terjadi juga. Adiknya jatuh cinta dengan orang yang mati matian dilarang orang Doyoung.

" Dek,.." panggil Doyoung.

" Wae " jawab Renjun sambil bersiap siap mengambil posisi berbaring kembali di ranjang.

" Mark itukan buaya, ditambah lagi kakaknya Jeno, kamu yakin? " tanya Doyoung.

" Gak tahu, pusing kepala aku kalau ingat itu. Udah ah, mau tidur lagi "

Renjun lalu tidur kembali meninggalkan Doyoung yang masih bingung apa yang harus dilakukan untuk membantu adiknya.





Tbc

Jangan lupa vote, follow & comment
Happy Reading 👨‍💻👩‍💻

LOVE TO YOU || MARKREN 🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang